webnovel

Pertama Kali Bertemu Pamannya Rafael

Pagi ini ketika baru saja Luna menata bunga mawar putih ke dalam pot, terdengar ketukan dari luar. Tak lama kemudian sosok Viktor Abraham menampakkan dirinya.

"Hai, keponakanku. Bagaimana rasanya menguasai 'kursi panas' itu?" sapanya sambil memamerkan senyuman lebar saat melangkah masuk. Sementara Rafael hanya memberikan senyuman kecil sebagai jawabannya.

"Hai, Om."

Sementara Luna sempat terdiam sambil mengamati wajah Viktor lebih lama. Sungguh, dia benar-benar baru tahu struktur keluarga besar Abraham saat ini saja walau telah mengenal Rafael lama. Karena walau tahun lalu dia menetap beberapa bulan di sana pun, dia sama sekali tak tahu menahu soal ini karena kerabat Rafael jarang mengunjungi kediaman mereka.

'Apa mungkin karena masalah perebutan kekuasaan dan harta warisan? Tapi sekarang mereka terlihat sangat berhubungan baik terhadap satu sama lain. Apa hanya sandiwara semata?'

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com