webnovel

Peringatan Dari Tuan Muda

Dylan baru saja keluar dari kamar mandi ruang kerjanya begitu pintu terbuka dari luar. Menampakkan sosok Jessica yang masuk dengan terburu-buru.

"Kudengar Mas Dylan bertengkar dengan Rafael di ruangannya." Perempuan itu bergidik saat melihat wajahnya. "apa itu? Astaga, itu dipukul oleh Rafael? Jangan bilang Mas kalah darinya," ucapnya sedikit ngeri.

Namun Dylan malah terkekeh kecil.

"Aku memang dipukul tanpa membalas. Tapi dalam hal menang dan kalah, tentu saja aku yang menang. Aku yang paling memberikan pukulan telak mematikan kepada dirinya."

Dylan bergeser menuju deretan sofa di tengah ruangan. Sehingga membuat Jessica juga ikut mendekat padanya, lalu duduk di depannya.

"Apa maksud Mas Dylan mengatakan itu?" tanya gadis itu penasaran.

Namun Dylan tak lantas menyahut. Dia masih saja memberikan senyuman tipis yang penuh misteri itu.

"Kamu udah makan siang belum sih?" tanyanya malah membahas hal yang lain.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com