webnovel

Perasaan Dikhianati

Di jam sebelas malam ini, Luna bersama karyawan yang bekerja di shift malam terlihat baru saja menutup Dear Moon Café. Sang manajer Gino juga tampak ada di sana.

"Kalau begitu kami pamit dulu ya, Mbak Luna dan Mas Gino," kata salah satu dari mereka yang pamit setelah pintu dikunci.

"Ya." Luna tersenyum kepada mereka. "Terima kasih untuk hari ini ya. Sampai jumpa besok."

"Ya, Mbak. Sampai jumpa besok."

"Hati-hati di jalan semuanya," kata Gino sambil melambaikan tangan.

"Ya, Mas. Hati-hati di jalan juga untuk Mas Gino dan Mbak Luna."

Enam orang itu akhirnya pergi dengan kendaraan mereka masing-masing. Menyisakan satu mobil Gino di parkiran kafe.

"Naiklah dulu. Biar aku kunci pagar kafenya," kata Luna tak lama kemudian.

Tanpa diminta dua kali Gino melakukannya. Memang selalu begitu setiap hari, mengingat Luna tidak bisa menyetir. Jadi Luna selalu menolak usulan Gino yang ingin membantunya mengunci pagar. Untuk menghemat waktu katanya.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com