webnovel

After Effect

Setelah perbincangan singkat itu, mereka lanjut bercumbu di sofa. Saat Rafael kembali mengklaim bibir Luna, lalu meraupnya dengan egois sampai gadis itu tak berkutik sama sekali. Lantas di detik berikutnya dia meletakkan tubuh Luna di sofa. Semakin menjadi-jadi menguasainya.

'Nikmati, Luna. Resapi. Sehingga otakmu hanya akan memikirkan diriku. Tidak ada orang lain yang menempati hati dan otakmu selain aku.'

Dia berkata begitu sambil terus melahap Luna di sofa itu. Bagaikan sesosok vampir yang tengah menyantap buruannya, Luna benar-benar habis-habisan dia nikmati. Bahkan walau mereka kini hanya sampai di tahap cumbuan dan ciuman saja dengan banyak sentuhan-sentuhan mesra.

"Ahh... Rafael...."

Di satu titik Luna tak bisa lagi menahan desahannya. Mungkin tak kuasa menahan godaan sebesar ini dari pria yang menunjukkan kedominanannya itu.

Rafael berhenti menciumnya lagi. Memandang wajahnya yang memerah itu, serta napas yang tersengal-sengal sehingga dadanya kembang kempis.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com