Dapur sepertinya menjadi tempat paling nyaman untuk sejenak mengistirahatkan otak dari tumpukan tugas dan pekerjaan yang membuat Alda stres. Pun ditambah lagi Aldo yang masih seperti orang lain, sangat dingin kepada Alda. Akhirnya wanita tersebut turun untuk pergi ke dapur, membuat secangkir coklat panas dan menenangkan pikiran serta hatinya sejenak.
Kejadian demi kejadian berlalu, membuat kepala Alda seolah dipenuhi dengan banyak sekali memori yang membuatnya merasa sedih. Dimulai dari Alda yang bermimpi buruk pada malam itu. Alda yang berusaha untuk memberitahu kepada Desvin supaya tidak jadi pergi ke luar kota, namun Desvin malah tetap pergi, sampai akhirnya firasat Alda benar. Desvin pergi untuk selama-lamanya. Desvin meninggalkan Alda. Desvin tak pernah lagi kembali dengan Alda.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com