webnovel

105. Mengharuskan

Vania sudah ada di kelasnya. Gadis itu sudah duduk di bangkunya sendirian dan menidurkan kepalanya di atas tumpukan tangan. Melelapkan matanya sejenak untuk merilekskan tubuh dan pikirannya setelah dicerca habis-habisan oleh pertanyaan Bu Maria. Gadis itu capek, Tuhan. Lelah hati lelah fisik.

Yang tadi Vania dengar dari kabar semuanya, dari gerombolan siswi yang berada di depan kelas masing-masing. Katanya hari ini akan menjadi hari bebas mereka semua dikarenakan para guru sedang rapat. Entah rapat apa, Vania pun kurang paham.

Tangan Vania meraba airpods yang ada di laci, langsung mengambil benda itu dan memasangnya di telinga, lalu menyetel musik yang cukup membuat suasana hati menjadi jauh lebih senang.

Saking terfokusnya Vania pada pekerjaannya sendiri, Vania sampai tidak menyadari bahwa ada seseorang yang duduk di sampingnya dan melihat setiap gerak-gerik yang dilakukan oleh Vania.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com