webnovel

Quest pertama (2)

"What? Menolong orang yang masih hidup? Jadi masih ada yang hidup ditempat ini? Memangnya di tempat yang sudah hancur seperti hutan Kalimantan yang habis terkena penebangan dan pembakaran liar begini orang yang selamat akan sembunyi dimana? Apa maksudnya aku harus memeriksa reruntuhan tiap rumah yang rubuh? Dan ini dikatakan "dia", jadi apa maksudnya yang hidup Cuma 1 orang saja ha?" kata Akbar yang sempat kaget dengan misi pertamanya itu.

Saat bingung menjawab pertanyaannya sendiri, tiba-tiba di bagian tengah atas layarnya muncul sebuah kompas yang jarum merahnya menunjukan suatu arah, Akbar pun bisa menebak apa artinya.

"Wah, walaupun jalan pikirmu rumit, tapi kau benar-benar pemurah tuan, maaf karena aku sempat meragukanmu tadi," kata Akbar sambil tersenyum kearah langit.

Lalu tanpa banyak bicara lagi segera saja Akbar mengikuti arah yang ditunjukan oleh jarum merah dari kompas di layarnya untuk menemukan siapakah yang akan dia tolong dan sekaligus menyelesaikan misi pertamanya dalam dunia ini.

"(Dilihat dari kondisi desa dan jejak-jejak yang masih terlihat jelas ditanah ini, sepertinya desa ini habis diserang sekitar 1-2 hari yang lalu deh, tapi kenapa aku tidak melihat ada mayat sama sekali ya? Tidak mungkin kalau semua mayat bisa langsung hangus terbakar sampai 1 harikan? Kalaupun iya paling tidak harusnya ada tengkorak atau sejenisnya dong)" kata Akbar yang sempat merasakan hal aneh sambil terus berjalan kearah yang ditunjukan oleh jarum merah.

Dan saat jarum merah itu menunjukan kearah sumur kecil yang ada pinggiran desa tersebut, otak jenius si Akbar pun mulai bereaksi untuk pertama kalinya.

"Ah begitu, karena tahu desa sedang diserang, daripada lari kearah hutan dan dikejar oleh pasukan musuh sampai kelelahan, maka ada beberapa orang menceburkan diri kedalam sumur untuk menghindari serangan musuh, karena jika ada yang melihat dirinya tinggal menenggelamkan dirinya saja kedalam sumur sampai keadaan normal kembali, pintar juga orang yang selamat it …"

?

"Eh tunggu, kalau memang sudah 1-2 hari sudah berlalu, ke..kenapa orang ini tidak keluar juga dari sumur itu? A..apa jangan-jangan dia tidak bisa naik kembali atau …"

Tanpa melanjutkan ucapannya barusan, segera saja Akbar melihat kearah dalam sumur, dan dugannya-pun tepat, ada seseorang yang mengambang dipermukaan sumur itu dengan wajah tertutup rambut kuningnya yang menghadap kearah atas.

"Hmmm, dilihat dari ukuran sumurnya, sepertinya cuma dia yang masuk kedalam sumur ini deh, ah terserahlah pokoknya sekarang coba aku panggil dia. WOIII, APA KAU MASIH HIDUP??!! KALAU IYA, COBA KAU TUNJUKAN JARI TENGAHMU!!" teriak Akbar memanggil orang yang ada didalam sumur itu.

Tapi orang itu tidak menjawab ucapan Akbar walaupun sudah diteriaki berkali-kali, jadi Akbar pun menduga kalau orang itu pasti sedang pingsan.

"Hmmmm, sepertinya dia pingsan karena kehabisan tenaga untuk berteriak minta tolong deh, dan juga ditambah dengan saat malam dimana suhu airnya pasti sangat dingin, tidak aneh kalau dia pingsan karena Hepertem....yaelah kenapa aku jadi Google Searching mendadak begini sih? Pokoknya sekarang aku harus menyelamatkannya," kata Akbar yang berhenti sok pintar dan mulai melaksanakan misinya.

Lalu tanpa banyak pikir lagi, Akbar segera saja pergi berlari kearah reruntuhan desa untuk mencari barang-barang yang bisa dimanfaatkan untuk menolong orang itu.