Oline masuk kedalam rumah nya dan melihat sang suami yang sedang asik bermain ponsel di ruang tamu.
Mereka sudah hampir tiga tahun menikah tapi sampai saat ini belum di karuniai anak itu yang sering membuat pertengkaran antara Oline dan ibu mertua nya sering terjadi,ibu mertua nya terus mendesak Oline untuk hamil tapi sampai saat ini Oline belum bisa memberikan nya padahal mereka sama-sama subur menurut dokter kandungan yang mereka datangi.
"Mas" sapa Oline membuat Heru terkaget dan segera menutup ponselnya
"Sudah pulang sayang?" tanya Heru
"Hmmmm....kamu sudah makan mas?"
"Sudah tadi sebelum pulang kerja,sayang ibu meminta ku pulang ke kampung ayah sedang sakit" ujar Heru
"Tapi aku tidak bisa ikut mas pekerjaan ku banyak"
"Tidak masalah sayang,aku saja! ibu juga tau kalau kamu sedang sibuk bekerja, mereka pasti mengerti "ujar Heru
"Iya mas apalagi ini akhir bulan banyak yang harus di kerjakan"
"Tapi aku boleh minta uang sayang,uang pegangan ku tidak ada lagi"
"Mas gaji kamu bulan ini aku tidak terima loe,masa kamu minta uang ke aku"
"Sayang,kamu tau lah gaji ku di showroom tidak seberapa,hanya cukup untuk ibu dan uang saku ku,tapi kan rumah ini sudah aku belikan untuk tempat tinggal kita"ucap Heru, selalu saja rumah yang menjadi senjata ampuh untuk Heru agar Oline tidak banyak bicara.
"Mas aku tidak punya uang banyak mas,kamu tau sendiri kan kebutuhan di rumah ini aku semua yang handel"tekan Oline
"Tidak banyak-banyak sayang, cukup lima juta saja! tidak mungkin nanti di kampung keponakan ku minta uang aku bilang tidak ada,malu lah"
"Mas lima juta itu besar loe"
"Line,kau tau kan BBM sekarang mahal belum lagi makan di jalan dan biaya lain nya kalau mobil rusak bagaimana? apa kamu tidak kasihan melihat ku tidak bawa uang,besok kalau aku dapat pekerjaan bagus juga aku ganti jangan perhitungan dengan suami sendiri line " ujar Heru membuat Oline tidak bisa berkata apa-apa lagi.
Heru selalu saja berjanji pada nya tapi sejak dia bekerja di Showroom kebanyakan Oline yang memenuhi kebutuhan mereka tak jarang Heru meminta Oline untuk mengirim kan uang pada ibu nya di kampung.
"Nanti aku pikirkan mas, sekarang aku lelah" ujar Oline segera berjalan ke kamar.
Seharian bekerja membuat Oline lelah apalagi di rumah dia selalu harus menuruti semua kemauan Heru tanpa memikirkan perasaan nya.
****
"Mau sampai kapan kamu begini Dim? rumah sudah punya, pekerjaan mapan dan kamu juga tampan tapi belum juga menikah apa kamu mau jadi bujang lapuk" ujar bu Endang mama Dimas kesal pada anak lelakinya ini yang tak kunjung menikah.
"Ma,aku belum terlalu tua,jadi tidak masalah lah ma nikmati masa lajang ku dulu"
"Dim,mama dan papa sudah ingin menggendong cucu,kamu tau kan mama sudah sakit-sakitan,kalau mama mati kamu pasti akan sedih tidak bisa mewujudkan keinginan mama"
"Ma jangan bicara seperti itu,aku yakin mama akan hidup seribu tahun lagi"
"Kamu kira kamu Tuhan,anak bandel kamu" kesal bu Endang
"Minggu depan papa ingin kamu kenalan Dim dengan Sarah anak teman papa dari Singapura,dia anak yang baik,sopan"
"Pa jangan main jodoh-jodohan begitu dong