webnovel

Aku Jaga Dan Rawat

Dibalik bantuan selama mengikuti perkuliahan ini terselip rasa cinta pada seorang bintang kelas nan berseri - seri.

Kehadirannya dalam bangku perkuliahan sungguh bagai sinar bintang yang menerangi setiap gelapnya.

Terpancar suasana bahagia laksana "bulan jatuh di pangkuannya" saat wanita itu menebar senyum pertama padanya.

Menghilangkan rasa kecapaian selama mengikuti perkuliahan di STKIP Hamzar Nusa Tenggara Barat.

Sehari tidak bertemu bagai setahun, sehingga ia berusaha aktif setiap hari demi menjaga dan merawat gadis pujaannya "Aini".

Keabadian cinta yang mereka jalin di kampus berawal dari keseringannya membantu. hidupnya tertancap mekar menumbuhkan rasa saling pengertian.

Rasanya hidup dalam surga ketika berdua dalam irama cinta. semakin dekat dan terbuka untuk berbagi lika liku hidup keduanya

Berusaha akan di sandarkan segala keadaan yang sedang di alaminya. penyelarasan dalam pergaulan cinta bagai bukit nan bebatuan.

Keindahannya dalam cinta sungguh sangat terasakan bagi keduanya karena benar - benar menjalaninya dengan irama musik tajam yang menusuk kaki.

Sangat terasa, ketika mereka ingin bertemu di suatu tempat yang jauh dari rumah. sebut saja bukit obel - obel kecamatan sambalia kabupaten lombok timur.

Rumput - rumput kian bergoyang mengikuti irama cinta hari itu, hati deg deg kan menikmati suasana alam yang menyatu dengannya.

Alam nan indah dengan pepohonan rindang menggugah rasa menemukan indahnya cinta membawa kedamaian.

Pegangan erat kian mengingat ketika "Aini" mendengar serta melihat pemilik hutan datang tiba - tiba tanpa pakaian kecuali, berbulu tebal dan sorotan matanya yang tajam.

"Aini" memegang kedua tangan lelaki gagah itu sambil ketakutan dan berkata " bawalah aku ke tempat yang aman".

Setelah beranjak dari tempat itu dan menuju ke tempat lain, disana ia sedikit merasa aman karena jauh dari penghuni hutan ( monyet ).

Bahagia dan rasa menggelora di jiwa menembus gaungnya cinta yang semakin erat serta pancaran mata nan memikat pria desa.

Kesejukan seperti inikah yang ada dalam hatiku? ujar "Aini", .

sembari menjawab, oh tentu, apa yang kau rasa itulah keadaan nyata bagiku saat ini.

perasaan yang terbuka seluas lautan berusaha untuk dijaga hingga mempertemukan keduanya menembus cinta sejati.

Keharmonisan memukau pria tampan itu untuk menggali dalam cintanya terhadap "Aini".

Pria tampan itu semakin terbuai kata - kata indah yang keluar dari bibir "Aini" sehingga membuatnya hanyut dalam lautan asmara.

Sekitar pukul 14.00 wib, tubuh terasa dingin dan mata ingin ngantuk sehingga tak tertahankan oleh "Aini". dibaringkannya kepala di paha pria itu.

Tangan tak terasa membelai rambut "Aini", hingga tertidur pulas.

Sekitar pukul 14.20 menit Wib, di bangunkannya "Aini" sambil berkata dan menggelangkan kepalanya, dek....,dek....., bangun dek...! ini hari dudah sore.

Bangunlah "Aini" dengan mata merah dan berkata"ayo kak, kita pulang!.

Berangkatlah keduanya dari hutan rindang itu menuju rumah. di tengah perjalanan mereka tak menyangka bertemu dengan pamannya.

Sembari berkata " kalian berdua sudah kemana? dengan lantang "Aini" menjawab, kami sudah jalan - jalan menikmati udara segar di taman obel - obel.

Mendengar jawaban "Aini" , lantas pamanya sempat menggelengkan kepala " memang ini kehidupan anak sekarang yang diakibatkan era globalisasi.

Di lanjutkannya perjalan menuju rumah, setibanya di rumah, satupun tidak ada ditemukan karena menurut info tetangga, ayah dan ibu sedang pergi ke kampung kelahirannya di keruak.

Melodi cinta bergema kembali menghiasi rumah "Aini" hari itu. pria tampan berkata "bolehkan kau buatkan ngopi" dijawab, ya, demi pujaanku yang tampan dan pemberani.

Tidak lama setelah di suguhkan kopi, keduanya menirai perasaan untuk berbagi hati sambil menunggu ayah dan ibu kembali .

Begitu indah ungkapan pria itu pada kekasihnya hingga berlumuran rayuan mesra membelah asa merajut cinta.

Wanita itu keteleran dengan rayuan pria tampan sambil meremas remas tangan. tidak terasa hingga jari tangannya digigit karena terpanah rayuan kata - kata mesra pria itu.

Hampir menjelang maghrib kedua orang tua "Aini", pulang dari rumah keluarga. keduanya berdiri sambil bersalaman.

Melihat "Aini" bersama lelaki ada di rumah, maka ayahnya memanggil sang putri ketiganya bernama "Erlin".

Masuklah erlin ke kamar ayahnya dan bertanya, ada apa ayah?, sembari berkata, lelaki itu siapa dan darimana?. ayah, lelaki itu teman kuliah kak "Aini".

Setelah ayahnya bertanya maka dimintalah lelaki itu menemui sang ayah di ruang tamu. sudah berapa lama kenal "Aini"?, sudah satu tahun,sahut pria tampan itu.

dengan lantang dan tegas pria itu menjawab kemudian sang ayah berpesan padanya " jaga dan mampulah merawat bunga",.

Tidak lama kemudian, pria itu izin pamit untuk pulang dan menemui "Aini".

Dibalik pintu yang mempunyai korden biru, "Aini" memegang tangan pria itu sambil mencium tangannya.

Berangkatlah pria itu untuk pulang sambil mengendarai sepeda motor mio miliknya.

pandangan satu arah terus tajam bagai anak panah yang mengejar langkah demi langkah pria tampan itu.

Pria itupun merasakan enggan meninggalkan kekasihnya "Aini" . karena cinta yang lama dan mesra maka apapun yang menghalangi tidak dihiraukan hingga menembus raja (ayah) dari aini.

memancar sinar emas diringi linangan air mata ketika ditinggal oleh pria itu

tak tertahankan rasa rindu yang membara bagai arang semakin memanas dihati "Aini", sehingga pada malam harinya ia menelpon.

Sungguh "Aini" sulit berpisah dengan lelaki itu karena sudah merasakan keindahan dan kemesraan bercinta.

Deringan handphon terus menganggu tidurnya malam itu, lantas di angkatnya dan dijawab.

"Aku tak ingin ikatan cinta kita lepas" ujarnya. dengan kata - kata itu pula semakin membuat lelaki itu untuk memberikan rasa cinta nan mendalam.

Lelaki itu berkata "hadirku akan membawamu mengarungi indahnya laitan", senangnya hati "Aini" mendengar uraian kata mutiara yang terucap dari bibir lelaki itu.

Kesungguhan lelaki itu dalam mengarungi lautan terlihat jelas dari keseriusannya sehari - hari di kampus.

Dibalik kesiapannya tersembunyi juga seorang wanita luar dari kampus tempat perkuliahannya dan sering berkomunikasi melalui hendpon.

Wanita simpanan itu sempat dijanji manis seperti janji yang diutarakan pada "Aini", . hubungannya dengan wanita simpanan itu sudah berjalan mesra hampir dua tahun dan menemukan rasa damai menumbuhkan cinta abadi.

Walau "Aini" sudah dijanji untuk sedia mengarungi lautan namun tak setulusnya melainkan, lelaki itu sekedar ingin merambah indah cinta.

Kedekatan menderai kisah abadi tertancap pada wanita simpanannya sehingga cintanya menembus sukma menggerakkan asa.

Kerinduan "Aini" kini sudah membakar sukma sehingga meminta lelaki itu datang menyirami tetapi, lelaki itu belum memberi jawaban pasti.

Keesokan harinya, lelaki itu dilihat boncengan dengan wanita lain begitu nempel memegang pinggang.

Semakin terbakar hatinya "Aini" pada saat itu karena ia merasakan dan mengingat janji yang telah mereka utarakan dulu.

Sekalipun hendhpon lelaki itu berdering tetap juga tidak mau diangkat sebelum menghabiskan waktunya bersama wanita luar kampus.

s