"Kenapa kau ikut?" Faye bertanya.
"Kau berhutang penjelasan padaku, Nona Faye," kata Denis, "kau tidak ingat tadi kau mengeluarkan kebohongan mu, hm~?" Ia bertanya menyindir halus sebab ini Faye, bukan temannya, "Ke Jalan Madison Ave, blok E nomor 69, Pak."
"Baik, Tuan," kata Supir, lalu menjalankan mobilnya menembus kota Manhattan yang ramai.
Faye terkesiap.
Denis masih mengingat ucapannya tadi pagi?
Seolah tahu apa yang dipikirkan Faye, Denis berkata dengan sarkasnya, "Iya, tentu saja aku ingat hal yang penting, sayang."
"Aku ..."
Denis tertawa datar meremehkan, "Fay, aku sudah memperingatkan mu sekali. Mau sebanyak apa pun kau membohongiku, aku akan selalu punya cara untuk mengungkapkannya. Dan sekarang lihat? Kau yang sendiri yang bilang tanpa perlu aku berusaha mencari tahu."
Faye tidak menanggapi serius ucapan Denis. Ia lebih memilih menilai hari ini ia sedang tidak beruntung. Meskipun begitu, ia bingung mau menjelaskan dari mana dulu, "Denis."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com