Dari ujung pintu kamar mandi, Monika tepuk jidat tapi dia langsung melipatkan tangannya ke dada dengan satu tangannya memegang bibir.
"Dia lebih ingat ke aku yang baru beberapa bulan menjadi istrinya, tapi dia tidak ingat pada Rani yang justru lebih lama jadi istrinya. Itu bagus berarti," desis Monika.
Kaki Monika melangkah pelan menuju di mana Ridho berada, dia peluk tubuhnya dari belakang dan Ridho pun balik mencium tangannya.
"Sayang anak kita kepencet, ayo sini!" protes Ridho sembari putar balik.
Pasca ingatannya beranjak pulih Ridho jadi lebih over protektif pada calon bayinya tersebut.
"Oh ya, aku mau kasih kamu kegiatan! Supaya kamu tidak kesal di rumah, bentar ya aku pakai baju lebih dulu,"
Penasaran, itulah ekspresi wajah yang digambarkan dari Ridho ssat itu. Matanya mendelik tajam ke arah Monika yang mengganti baju di hadapannya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com