Aku merasakan dia menarik napas dalam-dalam sebelum dia menggeram, "Sekarang saatnya untuk melihat apakah lengan yang lain juga sama geli."
"Oh, persetan!" Aku memanggil saat dia merasakan jalannya ke yang lain, dan aku bersiap untuk tawa yang aku tahu akan aku tahan.
Aku terbangun di kamar tidurku di istana, tempat Owen menuntunku setelah kami bermain-main di kamarnya lebih lama. Tempat itu tidak semegah tempat Owen tapi cukup besar untukku.
Semangat interaksi menyenangkan kami malam sebelumnya masih melekat dalam diri ku dan tampaknya telah membentuk mimpi ku seperti yang aku bayangkan waktu itu membentang dengan pertukaran yang sama menyenangkannya dengan Owen.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com