webnovel

Paman, Tadi Kamu Diam-diam Melihatku

Redakteur: Wave Literature

Setelah sentuhan itu, Yan Lishu pun tidak melanjutkan sentuhannya. Anehnya, hal ini membuat Qin Mu semakin khawatir. Jangan-jangan, pria ini akan melakukan hal yang lebih parah!

Rasa khawatir yang berlebihan itu membuat Yan Lishu menyadari gerakan leher gadis kecil ini sedang menelan ludahnya. Ia pun tertawa lembut. Tentu saja, suara tawanya yang lembut itu melayang masuk ke telinga Qin Mu. 

Sebaliknya, Qin Mu pun merasa bahwa pria ini sedang mencibirnya.

Kesabaran Qin Mu akhirnya terkuras habis, ia membuka matanya dan melihat wajah Yan Lishu yang sudah dekat dengan wajahnya. Pupil matanya yang lebar menyorot seluruh wajah Yan Lishu.

Yan Lishu menahan tawanya sejenak dan bertanya, "Alamat rumahmu di mana?" Hembusan napasnya yang panas seketika berhembus ke wajahnya saat bertanya seperti itu.

Saat menerpa wajahnya, Qin Mu merasa wajahnya langsung menghangat dan merah, 'Dia... sejak kapan dia begitu dekat dengannya!'

Qin Mu secara refleks mengeratkan kepalan tangannya. Anehnya hal itu bukan sesuatu yang mengesalkan. Justru, ia mendengar suara jantung kecilnya yang telah berdebar kencang. Ia pun menutupi dadanya sendiri dan merasa jantungnya berdetak hingga hampir meloncat keluar.

Ah ya, sejak berangkat dari rumah sakit hingga berjalan cukup jauh di jalanan ini, Qin Mu masih belum memberi tahu alamat rumahnya. 

Qin Mu tahu, bila ia diantarkannya pulang saat pagi buta seperti ini oleh seorang pria, tentu Qin Zezhang akan memukulnya hingga mati saat mengetahui hal ini.

"Masih tidak mau bilang?" Seketika Yan Lishu memecah renungan Qin Mu. Qin Mu yang tersadar hanya menutup rapat bibirnya dan tidak ingin memberitahukan hal ini. Ia masih tidak peduli meski dipaksanya, yang terpenting ia tidak akan memberitahukannya!

Yan Lishu menyadari bahwa gadis kecil ini tidak mau bekerja sama dengannya. Ia pun mengerutkan alisnya dan kembali ke tempat duduknya. Dengan wajah tenang, Yan Lishu mengambil telepon selulernya, "Bagus, kamu tidak ingin bilang, aku rasa Yan Xun akan dengan senang hati memberitahukan padaku."

Sambil mengancamnya, ia segera mencari nomor telepon Yan Xun di ponselnya itu.

Yan Xun sangat akrab dengan Qin Mu, mengetahui mereka berdua sering berkeliaran malam-malam, tentu saja Yan Xun tahu alamat rumah Qin Mu.

Qin Mu langsung terlihat sedikit panik. Ia tahu bahwa Yan Lishu ditakuti oleh Yan Xun. Qin Mu tidak bisa menjamin bila Yan Xun tidak akan memberitahukannya. Tidak, Yan Xun pasti akan mengatakan pada Yan Lishu meski tanpa ancaman.

Ketika Yan Lishu mau menekan nama Yan Xun untuk menghubunginya, tanpa berpikir panjang, Qin Mu segera menerkam Yan Lishu. Yan Lishu yang sudah tahu bahwa Qin Mu akan bertindak seperti ini segera mengulurkan tangannya dan menangkis badan yang mencoba menerkamnya ini.

Kebetulan sekali, tangannya pas menekan dada Qin Mu.

Seketika Qin Mu merasa bahwa dadanya telah ditekan sesuatu dan terasa sangat sakit. Ia pun menoleh dan mengetahui sesuatu yang menekan dadanya itu. Spontan, ia pun menatap Yan Lishu dengan geram. 

'Apakah pria tua ini punya dendam dengan dadanya, hah?! Ukuran dadanya awalnya memang sudah kecil, kini ditabrak keras olehnya! Apa dia mau meratakan dadanya?!' Pikir Qin Mu dengan geram.

Qin Mu pun menjauh darinya. Ia pun mengelus dadanya dan berkata, "Paman, kamu jangan bertanya pada Yan Xun. Aku akan menjawab pertanyaanmu dengan jujur!"

"Aku bukan tidak ingin pulang ke rumah, tapi aku tidak berani pulang ke rumah. Lihatlah, sekarang matahari sudah mau terbit. Jika ayahku tahu bila aku berkeliaran di luar, terlibat perkelahian dan tertangkap oleh polisi, dia pasti sangat marah. Apalagi sekarang, aku bahkan diantar pulang oleh seorang pria li…" 

Tatapan Qin Mu menyapu wajahnya yang dingin dan seketika tidak berani mengatakan bahwa Yan Lishu sebagai pria yang liar. Ia pun merubah cara bicaranya, "Ayahku tidak setuju aku berpacaran ketika masih sekolah, jika dirinya tahu aku sedang bersamamu, dia pasti akan memukulku dengan cambuk!"

Cara bicara Qin Mu kali ini malah terdengar sangat kasihan, "Paman, tadi kamu juga sudah melihat tubuhku. Kulitku yang halus dan putih ini, bagaimana bisa menahan pukulan cambuk, kan!"

Kulit Qin Mu memang sangat putih dan halus, memar-memar yang ada di badannya saja itu juga sepertinya membutuhkan waktu beberapa hari baru bisa sembuh.

Hukuman cambuk? Ya, Yan Xun saja membutuhkan waktu empat sampai lima hari untuk menyembuhkannya dengan berbaring di tempat tidur. Membandingkan dengan hal itu, Yan Lishu jadi berpikir bila penyembuhan gadis ini pasti akan lebih lama saat sudah mendapat hukuman seperti itu.

Mata Yan Lishu seketika terlihat suram, ia pun mengoreksi kata-kata Qin Mu, "Aku tadi bukan memandangi badanmu. Aku hanya sedang memeriksa lukamu!"

Qin Mu kembali kesal mendengar alasan orang ini. Pria tua ini sungguh tidak tahu malu! Sudah membuka paksa bajunya, bagian mana yang belum dilihatnya selain yang ditutupi behanya!

Wajah Qin Mu sempat memerah karena amarah, namun akhirnya ia menyerah, "Paman, jika kamu benar-benar mau membawaku pulang, tolong kamu bilang pada ayahku bila aku..."