webnovel

Kenapa Tidak Memikirkan Kata Takut Terlebih Dahulu Ketika Memprovokasi Diriku?

Redakteur: Wave Literature

Qin Mu berpikir kembali, sepertinya ia mulai mengakui bahwa dirinyalah yang memulai keributan ini. Walau demikian, tujuannya tetap jelas. Ia ingin agar Yan Lishu merasa bahwa dirinya sangat menyebalkan dan langsung menurunkannya dari mobil. Tentu, hal ini sangat berbeda dengan respon yang diberikan Yan Lishu barusan.

Rona merah pun menyebar ke seluruh wajahnya, Qin Mu kini tidak dapat membalas kata-kata Yan Lishu karena merasa dirinya memang sudah salah.

Ia pun memutuskan untuk merubah tujuannya. Jika bertindak keras tidak mempan untuknya, maka ia akan mulai bermain dengan lembut padanya.

"Paman, aku sudah tahu salah. Aku tidak seharusnya jail padamu, kamu jangan marah dan maafkanlah aku." Suara Qin Mu kini terdengar lebih lembut dan nyaman didengar.

Sayangnya, Yan Lishu sudah tahu jelas triknya itu.

Yan Lishu menolehkan kepalanya pada Zhang Qian, dengan dingin memerintahkannya menutup papan privasi mobil.

Zhang Qian segera menurunkan papan privasi mobil dan membuat bagian ruang mobi depan dan mobil belakang menjadi dua dunia yang berbeda. 

Dengan adanya hal ini, Zhang Qian bisa sedikit lega. Tidak dapat melihat dan mendengar kondisi bagian belakang mobil juga ada baiknya untuk Zhang Qian. Ya, setidaknya ia tidak usah khawatir akan terjadi kecelakaan!

Namun bagaimana kondisi sesungguhnya dunia belakang mobil ini?

Setelah papan privasi tersebut diturunkan, Yan Lishu segera menangkap ujung baju Qin Mu dan mengangkat ke atas.

My god, pria tua ini benar-benar bergairah dan ingin segera menidurinya di sini sekarang?

"Yan Lishu, kamu jangan menyentuhku, jika tidak aku akan menuntutmu dengan tuduhan memperkosaku!" Qin Mu sangat panik sekarang. Ia bahkan sudah kehilangan ketenangannya.

Dengan panik ia menangkap tangan pria itu dengan kuat dan tidak menyetujuinya untuk menyentuh badannya.

"Kau baru tahu rasa takut sekarang?" Yan Lishu mengaitkan sudut bibirnya dan mencibir, "Bukannya kamu pernah bilang bahwa aku sudah pernah tidur dengan dirimu?"

"Aku bahkan tidak tahu rasa badanmu itu, kini jika aku tidak menyentuhmu satu kali, apa tidak sia-siakan aku yang telah menidurimu? Aku sungguh merasa sangat dirugikan." Tambah Yan Lishu dengan ekspresi menghina.

Melihat gadis kecil ini ketakutan, senyuman Yan Lishu juga semakin dingin dan mendalam.

"Yan Lishu, kamu..." Qin Mu memelototi pria tua itu dengan geram. Ia tidak dapat membantah kata-katanya. Dalam hati ia hanya berkata, 'Dasar brengsek, padahal kejadian saat pertemuan pertama itu telah lama berlalu. Kenapa dia masih menyimpannya di dalam hati? Dasar pendendam!!!'

Bila melihat situasinya, Qin Mu sebenarnya tidak terlalu rugi dengan kondisi ini. Apalagi Yan Lishu memang pria yang tampan. Tetapi masalah utamanya, ia sungguh tidak suka kepadanya.

"Kenapa? Apakah mengabulkan kebohonganmu menjadi kenyataan terlihat bukan sesuatu yang bagus?" Yan Lishu pun melepas tangan kecil Qin Mu yang menutupi dadanya, "Hanya segini saja sudah panik?"

"Kenapa tidak memikirkan kata takut terlebih dahulu ketika memprovokasi diriku?" Tambah Yan Lishu.

"Yan Lishu, kamu jangan bertindak sembarangan!" Ujar Qin Mu dengan panik melihat Yan Lishu seakan ingin menggigit bibir bawahnya.

Suasana pun menghening sejenak. Qin Mu bahkan membuang pandangannya dan tidak berani menatap Yan Lishu terlalu lama.

Melihat sikap gadis ini, Yan Lishu juga akhirnya tidak berniat melakukan apapun kepada Qin Mu. Tetapi ia tetap membuka baju Qin Mu dan melihat seluruh kulit di badannya.

"Aku sedang melihat luka yang ada di badanmu!" Dengan berani Yan Lishu menjelaskan tindakannya ini.

Namun dalam pikiran Qin Mu, pria tua ini jelas-jelas ingin mengambil keuntungan darinya dan ucapannya itu hanyalah sebuah alasan yang tidak tahu malu dari mulutnya. Qin Mu ingin melepaskan diri darinya, namun perlawanannya itu tentu tidak akan mempan pada pria satu ini.

Ketika Yan Lishu melihat memar yang ada di badan Qin Mu, alisnya pun mengerut erat. Menyadari memar yang parah itu, Yan Lishu kembali meletakkan tangannya yang terluka dan berkata, "Memar-memar ini karena perkelahian tadi?"

Pergelangan tangan Qin Mu yang awalnya bersih halus, sekarang sudah menjadi bengkak yang besar, kulitnya yang putih ini telah dinodai memar berwarna merah tua.

Qin Mu yang mendapat perhatian seperti ini wajahnya menjadi berubah merah, wajahnya tampak bagaikan udang yang dimasak. Hal ini bukan karena ia tersipu malu karena perhatian Yan Lishu. Ekspresinya seperti ini karena Yan Lishu telah melihatnya dalam kondisi bajunya yang tidak rapi. Kulit yang seharusnya tertutup pakaian telah dilihat bebas oleh Yan Lishu. 

Qin mu menganggukkan kepalanya. Ia hanya bisa mengangguk tanpa tahu langkah yang akan dilakukan Yan Lishu berikutnya. Ia pun segera merapikan bajunya.

Sejak kecil ia sudah sering berkelahi dengan orang lain dan terluka adalah salah satu konsekuensi yang sering diterimanya. Namun, Qin Mu tidak pernah memperhatikan luka di tubuhnya dan menganggap akan sembuh dengan sendirinya.

Qin Mu pun melihat Yan Lishu dengan tatapan aneh. Dengan manja ia berkata, "Paman, aku tidak ingin pergi ke rumah sakit. Aku minta tolong, turunkan aku di sembarang tempat itu, aku mau pulang!"

"Alasannya!" Respon Yan Lishu dengan singkat.

"Aku benci rumah sakit!"