Di Kantor polisi, para pembuat onar satu per satu sudah dijemput oleh orang tuanya termasuk Song Ruoci.
Di ruang interogasi hanya tersisa sosok Qin Mu yang duduk sendirian dan rasa bosan tergambar di wajahnya.
Qin Mu pun menyibukkan diri dengan memainkan telepon selulernya dan melanjutkan bermain video game yang dimainkannya tadi sore. Hari ini sungguh adalah hari sialnya, bermain video game saja bisa membuatnya kalah terus. Dengan marah, ia pun mengakhiri permainannya.
Tanpa sadar, waktu sudah hampir pukul dua pagi, Qin Mu hanya berbaring di atas meja dengan wajah yang mengantuk. Ketika ia hampir ketiduran, tiba-tiba terdengar salah satu petugas kepolisian memanggil namanya.
"Qin Mu, orang tuamu sudah datang!"
Qin Mu yang sudah mengantuk langsung kelabakan mendengar panggilan itu, apa Qin Zezhang datang menjemputnya?
Yan Xun si bangsat itu jangan-jangan menghubungi ayahnya? Nanti ketika ia bertemu dengannya, ia pasti akan memberikan bajingan itu sebuah pelajaran!
Qin Mu sambil menguap langsung berjalan mengikuti langkah polisi tersebut.
"Pak polisi, orang yang datang menjemputku itu apa ekspresi wajahnya terlihat galak seperti seseorang yang telah banyak berhutang kepadanya?"
Polisi tersebut menoleh ke arah Qin Mu. Ia pun melihat ekspresi gadis ini dengan seksama, polisi ini jadi merasa bahwa gadis ini mungkin takut bila dimarahi orang tuanya. "Sedikit." Jawab polisi tersebut.
"Haiz." Wajah kecil Qin Mu segera menyuram tidak bersemangat. Dalam hatinya sekali lagi memarahi Yan Xun untuk keseratus kalinya.
Sebaliknya, pada waktu yang sama, Yan Xun yang sedang berbaring di tempat tidurnya tiba-tiba bersin beberapa kali.
Ia kebingungan, siapa yang mengutuknya?
*****
Qin Mu mengira bila yang menjemputnya adalah Qin Zezhang. Namun saat melihat pria yang berdiri di kantor polisi, ekspresi wajah Qin Mu menjadi lebih buruk lagi.
Apa-apaan ini!! Kenapa dari Qin Zezhang menjadi Yan Lishu pula?
Yan Xun, si bangsat itu, apa sih yang dilakukannya?!
Qin Mu berdiri dekat dengan pintu masuk dan melihat Yan Lishu dengan ekspresi wajah yang buruk.
Di dalam kantor polisi, petugas polisi yang gemuk itu jelas-jelas mengenal Yan Lishu dan bersikap sangat sopan padanya, "Tuan Yan, gadis ini sudah saya bawa ke depan Anda, Anda cukup menandatangani dokumen tersebut maka sudah dapat membawanya pulang."
Qin Mu yang melihat polisi tersebut menyanjungnya, ia malah memandang remeh polisi itu.
Ketika Yan Lishu membalikkan kepalanya, kebetulan ia melihat Qin Mu sedang memutar mata, tampak tidak mengacuhkannya. Gadis ini bahkan tidak bermaksud mau menyembunyikan tindakannya ini dan memperlihatkan rasa ketidaksukaan padanya dengan jelas. Yan Lishu berpikir gadis kecil ini benar-benar perlu diberikan pelajaran.
Yan Lishu mengambil pena dan dengan cepat menandatangani dokumen tersebut.
Qin Mu tiba-tiba memikirkan sebuah rencana jahat dan ia pun tersenyum dengan licik.
Ia segera menempel ke Yan Lishu dan memeluknya, kedua tangannya memeluk erat lengan Yan Lishu dan berkata, "Ayah, memang kamu lah yang paling sayang kepadaku."
Yan Lishu hanya terdiam di tempat saat dipeluk oleh Qin Mu. Sebaliknya, Qin Mu diam-diam melirik ke wajah yang ada di atasnya itu. Dalam perkiraannya, wajahnya itu kini terlihat sangat mengerikan. Ia pun tertawa dengan jahat dalam hatinya.
Qin Mu melihat bahwa rencana jahatnya sudah berhasil mengenai targetnya. Ia pun segera berjalan pergi keluar ruangan ini. Sayangnya Qin Mu yang baru saja melangkah, pergelangan tangannya sudah ditangkap duluan oleh Yan Lishu.
Sambil menangkap tangannya, Yan Lishu menoleh ke petugas polisi itu untuk pamit.
Petugas polisi yang gemuk itu tertegun di tempat. Ketika Yan Lishu menarik Qin Mu keluar dari kantor polisi, ia langsung tersadar dan hanya menggelengkan kepala dengan penuh kebingungan. Kenapa orang yang berpengaruh itu mengurusi gadis kecil berandalan ini?
Apa Yan Lishu sudah memiliki anak haram sebesar ini? Ini adalah berita yang sangat bombastis!
******
Setelah berjalan meninggalkan petugas polisi tadi, tangan Qin Mu ternyata masih ditarik oleh Yan Lishu. Hal ini membuatnya hanya bisa mengikuti langkahnya saja.
Zhang Qian pun juga sudah menunggu di depan mobil dan melihat Presdirnya keluar dari kantor polisi bersama seorang gadis.
Ketika ia melihat wajah gadis itu dengan jelas, ia pun sangat terkejut.
Reaksi pertamanya adalah, 'Kok dia lagi?'
Malam-malam begini Presdirnya rela tidak tidur dan malah datang ke kantor polisi untuk menjemput seseorang. Anehnya, seseorang itu bahkan adalah gadis kecil ini. Jangan-jangan memang seperti yang dikatakan gadis kecil ini, gadis ini dan Presdirnya telah memiliki hubungan yang tidak dapat diungkapkan?!
Zhang Qian merinding dengan pikirannya sendiri.
Meskipun tangan Qin Mu sedang sakit, namun dengan keras kepala ia tidak meraung kesakitan ketika Yan Lishu menarik tangannya itu.
Qin Mu melihat Zhang Qian membuka pintu mobil. Ia berpikir, jangan-jangan Yan Lishu meminta dirinya untuk ikut masuk ke dalam mobilnya?
"Paman, terima kasih Anda telah meluangkan waktu yang berharga untuk menyelamatkanku dari kantor polisi. Kebaikan Anda akan saya ingat dalam lubuk hatiku." Qin Mu menahan rasa sakitnya dan melepaskan diri dari genggaman Yan Lishu. Ia pun berkata lagi kepada Yan Lishu sambil tersenyum, "Hahaha, sekarang juga sudah larut, saya akan pulang ke rumah terlebih dahulu, selamat malam paman!"