Kedatangan Yan Lishu tentu sangat mengejutkan Qin Mu. Ia sama sekali tidak memikirkan kemungkinan Yan Lishu akan pulang ke rumah malam ini, bahkan tidak memikirkan akan terjadi hal seperti ini!
Sekarang, badan Yan Lishu yang berat sedang berada di atas badannya, menekan badannya di ranjang dan mengunci pergerakannya dengan total.
Dengan tampangnya, Yan Lishu mengaitkan sudut bibirnya, di dalam matanya terdapat tatapan serius yang tidak pernah dipahami oleh Qin Mu, "Diam-diam menyelinap masuk, bukannya kamu punya tujuan mau tidur denganku? Huh, tidak usah berpura-pura lagi!"
Qin Mu tentu tidak mengerti maksud dari perkataannya ini. Lagi pula, sejak kapan dirinya mau tidur dengannya?
Hal ini jelas-jelas dilakukannya karena Qin Mu tidak memiliki tempat untuk menginap malam ini. Alhasil, ia tentu diam-diam lari ke sini untuk menginap semalam saja.
Sejujurnya, Qin Mu juga tidak menduga bahwa ternyata ranjang pria ini bisa terlalu empuk dan membuatnya tertidur dengan pulas.
Seketika telapak tangan Yan Lishu yang besar dan hangat menyentuh kulit pinggang Qin Mu dan perlahan-lahan mengelusnya naik ke atas. Qin Mu yang mendapat perlakuan seperti ini langsung gemetar dengan sentuhannya itu.
Otak Qin Mu seketika menjadi sangat kosong, matanya yang bulat seketika terbuka lebih lebar dan melotot. ia tidak percaya bahwa tubuhnya sedang disentuh oleh pria ini...
Yan Lishu menghembuskan napasnya secara perlahan, napasnya yang panas langsung menerpa wajah Qin Mu, alisnya pun ikut mengerut.
Badan Qin Mu sangat tegang dan secara refleks ia mengulurkan tangannya dan menangkap tangan besar yang menyentuhnya itu.
Mata Yan Lishu kini penuh dengan gairah. Qin Mu sendiri juga tidak bodoh, ia tentu mengerti hal berbahaya yang akan dilakukan oleh Yan Lishu.
Dengan panik ia segera berteriak, "Paman, ini aku!"
Qin Mu berkata dengan panik sehingga rambutnya termakan olehnya. Ia segera memuntahkan rambutnya dan menyapu rambut panjang yang menutupi wajahnya itu. Tentu saja sekarang wajahnya terlihat dengan jelas, "Paman, ini aku, Qin Mu!"
Sebuah panggilan "Paman" yang panik segera menarik kembali akal sehat Yan Lishu.
Gadis kecil yang ada di bawahnya telah melihatnya dengan panik dan takut, mata bulatnya yang cantik dan besar kini diselimuti air.
Shit! Kok malah dia!
Yan Lishu segera menarik kembali tangannya dari kulit Qin Mu yang halus itu, ia segera bangun dan menjauh darinya.
Dari luar jendela, suara sirine mobil polisi menusuk ke telinga, lampu yang berkedip merah dan biru bersinar dari jendela. Cahaya sirine itu langsung menyinari pipi Qin Mu yang tirus.
Sepasang mata yang berlinangan air diwarnai oleh lampu merah dan biru itu sedang menatap Yan Lishu dengan takut.
"Paman, ini aku!" Qin Mu segera bangun dan terduduk di atas kasur ini. Kedua tangannya menekan jantungnya yang berdebar kencang. Saat ini, Qin Mu sangat ingin menjauhkan diri dari Yan Lishu yang tampak ganas.
Sepasang mata mereka pun saling memandang dan saling bersilangan di bawah cahaya redup sirine polisi ini. Sejenak, keheningan itu pun memenuhi udara kamar tidur ini.
Jika bukan karena telepon seluler Yan Lishu yang berbunyi, Qin Mu benar-benar tidak tahu bagaimana menghadapinya.
Yan Lishu mengambil telepon selulernya yang ada di sofa dan berjalan menuju jendela kamar. Sambil melihat mobil polisi yang ada di bawah rumah, ia pun berkata dengan tatapan dingin, "Tidak usah naik, hanya salah paham!"
Qin Mu sendiri juga kebingungan dengan kondisinya sekarang, ia pun heran dengan adanya mobil polisi yang datang ke sini.
*****
Yan Lishu menyalakan lampu kamarnya, cahaya yang silau mencegah mata Qin Mu terbuka selebar ini dan membutuhkan beberapa detik baginya untuk membiasakan terangnya cahaya di kamar ini.
Pada awalnya, dengan adanya cahaya kamar yang redup membuat Qin Mu tidak dapat melihat ekspresi wajah Yan Lishu dengan jelas.
Sekarang, dengan menyalanya lampu utama di kamar ini, Qin Mu dapat melihat wajah Yan Lishu yang mengerikan. Dengan geram, Yan Lishu bertanya, "Katakan, kenapa kamu bisa di sini?"
Qin Mu melihat wajahnya yang mengerikan itu, hatinya langsung menjadi sangat gelisah. Menurutnya, sepertinya Yan Lishu sedang sangat marah.
Namun, bukankah Qin Mu yang seharusnya marah?! Meskipun berpikir demikian, ia sadar bila kata-kata ini tetap tidak boleh dikatakan padanya.
Wajah Yan Lishu terlalu mengerikan, hati Qin Mu gemetaran, "Aku tidak ada tempat untuk tinggal selain di sini!"
"Ini alasan kamu tidak pulang ke rumah? Pada tengah malam seperti ini, kamu juga berani berbaring di tempat tidur milik orang lain?!"