Jantung Viona Ryders, gadis cantik berambut pirang tersebut berdegup semakin kencang, layaknya pacuan kuda.
Rasanya Viona ingin segera lari keluar kamar pribadi milik Richard Alexander tersebut. Namun, gadis cantik itu teringat akan pesan dan ancaman dari Richard Alexander, yang mengatakan bahwa dirinya tidak boleh kemana – mana, harus menunggu di dalam kamar sampai pria tampan bermata biru tersebut kembali ke kamar bersama obat untuknya.
"Tuan Richard kemana sih? Kenapa lama sekali?" lirih gadis cantik itu berkata.
"Aduh, Tuan Richard cepatlah kembali," pinta gadis cantik berambut pirang tersebut.
"Aku harap, tidak melihat penampakan yang aneh – aneh lagi, seperti malam hari saat bekerja lembur sendirian di kantor beberapa waktu lalu," imbuh gadis cantik berambut pirang tersebut.
Di dalam selimut tubuh mungil gadis cantik berambut pirang tersebut menggigil ketakutan.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com