"Tapi masalahnya aku tidak tahu dimana mobil beliau diparkir oleh Sutopo sang driver. Tempat parkir di Birmingham City Hall ini, tentu sangat luas dan lebih dari satu lantai," imbuh lirih Viona Ryders.
Gadis cantik berambut pirang tersebut mencoba untuk menenangkan pikirannnya sejenak. agar dapat berpikir jernih.
"Aha! Bagaimana kalau aku telepon saja Tuan Richard," pekik lirih sang gadis cantik tersebut.
"Ya ampun, kenapa ini tidak terpikirkan olehku dari tadi!" imbuh gadis cantik berambut pirang tersebut.
Viona, lalu mengeluarkan telepon genggamnya dari dalam tas genggam yang ada di tangannya. Kemudian gadis cantik berambut pirang tersebut mulai menelpon ke nomor telepon Sang CEO, Richard Alexander.
Tuut! Tuut! Tuut! Tuut! Tuut!
Terdengar lima kali nada panggil. Hati Viona kembali cemas karena telepon itu tidak langsung mendapatkan jawaban
Tuut! Tuut! Masih terdengar nada panggil lagi.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com