Viona memperhatikan dan mengikuti setiap langkah Richard Alexander.
Meskipun merasa keheranan, tetapi gadis cantik itu memilih untuk diam dan bungkam. Viona tidak mau dianggap kampungan atau celamitan oleh atasannya tersebut. Gadis cantik berambut pirang tersebut hanya berjalan mengekor mengikuti sang atasan. Tanpa berani berkomentar apapun.
Richard Alexander berbelok kearah kanan, karena ingin menggunakan private lift yang ada di sebelah kanan kamarnya.
"Nona Viona kita akan ke lantai bawah dengan menggunakan lift," ucap Richard Alexander.
"Baik Tuan Richard," balas Viona Ryder dengan sopan.
"Mari silahkan," ajak pria tampan bermata biru tersebut.
Viona pun tersenyum sambil menganggukan kepalanya dengan sopan.
Deg! Lagi – lagi hati pria tampan itu terasa berbunga – bunga, pipinya kembali terasa panas. Richard kembali memalingkan wajahnya ke arah lain, untuk menyembunyikan rona merah yang muncul di pipinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com