Viona tidak mau membuang sisa waktu yang tersisa ini dengan percuma.
Ting! "Aha!" seru gadis cantik itu.Tiba-tiba saja, Viona teringat dimana ia menarus buku agenda berwarna hitam itu. "Coba aku cari di dalam tas kerjaku, yang tadi kubawa ke luar saat makan siang bersama Tuan Richard Alexander," ujar gadis cantik berambut pirang itu.
Viona pun mulai mencari buku agenda hitam yang ada di dalam tas kerjanya, dan benar saja buku agenda itu ada di dalam sana. Gadis cantik berambut pirang itu kini menghela nafas lega. Viona memeluk buku agenda berukuran A5 itu di dadanya.
"Syukurlah, ternyata buku agenda ini tidak hilang. Terima kasih Tuhan," seru lirih gadis berambut pirang itu penuh dengan kelegaan dan rasa syukur.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com