Sejenak, Viona menghela nafas panjang.
Mendengar nama Richard Alexander disebutkan oleh Nyonya Path, membuat Viona tidak bisa berbuat apa-apa lagi. Gadis cantik itu tidak kuasa untuk menolak lagi. Karena pada dasarnya, ia sendiri mengetahui tempramen buruk dari pria tampan itu ketika marah. Kadang-kadang tidak pake otak. Viona tidak ingin Nyonya Patricia, terkena marah oleh Richard Alexander.
Viona menoleh kearah Nyonya Path sang perias, gadis cantik berambut pirang itu tersenyum manis kearah wanita bertubuh gemuk itu.
"Baiklah saya bersedia untuk menerima full treatment dari anda," imbuh gadis cantik berambut pirang tersebut.
"Saya yakin anda akan memberikan pelayanan yang terbaik, selaku tenaga professional. So let's we do it," imbuh Viona Ryder dengan ramah.
Mendengar ucapan dari client-nya tersebut seulas senyuman lebar merekah di bibir Nyonya Patricia Trully.
"Oh, baguslah kalau begitu my dear," ujar wanita bertubuh gendut itu dengan girang.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com