Dari tempat Ana berdiri terlihat pelayan keluar membawa senampan air bersih dan beberapa perban bekas di dalam mangkuk mereka, membuat perasaan Ana semakin kacau. " Tidak...!!! Dia tidak boleh seperti ini, aku ingin dia mati dan merasakan penderitaan terlebih dahulu..!!! ini sungguh tidak adil untuk Pangeran Dirga,,,, Tidak....!!! Batin Ana.
Para pelayan melewati Ana sambil membungkuk memberi hormat dan tanpa balasan Ana berjalan masuk menerobos pintu Pangeran Adamson.
Mata Ana terbelalak melihat Pangeran Adamson dalam keadaan terkapar tidak berdaya dengan perban perban putih yang menutupi bagian tubuhnya, wajah nya pucat dan tubuhnya lunglai lemas tak berdaya, kali ini Pangeran Adamson benar benar terlihat sangat berbeda dari biasanya. Ana berlari dan menghampiri Pangeran Adamson.
" Tidak....!!! Kau tidak boleh seperti ini, kau belum mmerasakan penderitaan dari setiap kejahatan mu...!!! Gumam Ana sambil berusaha membangunkan Pangeran Adamson.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com