webnovel

Tendangan Cinta

21+ Tomy adalah seorang pemain sepak bola gay pertama yang sangat terbuka, Tomy mempunyai motto bahwa tidak boleh membuat kesalahan, di dalam atau di luar lapangan. Dan kesalahan terbesar mutlak yang bisa Tomy lakukan saat ini adalah jatuh cinta pada Marcel Vino, sahabatnya, karyawan dan yang lebih penting, anak laki-laki dari coach. Tomy selalu berfantasi tentang Marcel di malam hari, setiap malam, tetapi kalau benar-benar menyentuh Marcel, akan menjadi pelanggaran pribadi yang serius. Dan jatuh cinta pada Marcel? Itu benar-benar di luar batas. Marcel telah belajar pelajarannya tentang jatuh cinta pada salah satu pemain ayahnya. Mereka sekelompok atlet manja dengan lebih banyak otot daripada otak. Marcel telah menghabiskan bertahun-tahun belajar untuk menjaga mata, dan tangannya, untuk dirinya sendiri. Tapi menahan godaan menjadi hampir mustahil ketika Tomy Rain dan Marcel berakhir bersama di sebuah pondok kecil di kota terpencil Padang. Tiba-tiba, tidak banyak yang bisa dilakukan selain saling memandang. Dan bicara. Dan semoga, semoga menyentuh. Tapi apa jadinya jika waktu untuk tinggal mereka di Villa Indah sudah berakhir dan saatnya kembali ke dunia nyata? Akankah Pelatih meniup peluit melihat hubungan mereka? Atau akankah Tomy mengakui bahwa sebenarnya ada sesuatu yang dia cintai lebih dari sepak bola?

Seven_Wan · LGBT+
Zu wenig Bewertungen
271 Chs

MENGIKUTI PELATIHAN

"Bagus." Lion mengangguk seolah semuanya sudah beres, bahkan saat perut Benget bergejolak. Dia tidak bisa membayangkan sebuah tim tanpa Mady di dalamnya, tidak bisa membayangkan sebuah dunia di mana mereka tidak pergi bersama. Tidak perlu banyak untuk memanggil memori percakapan pertama mereka.

"Kau akan menelepon?" Benget telah meminta pria kurus yang berjuang untuk bernapas di pantai, menahan keinginan untuk menjatuhkan diri di sebelahnya. Jika dia melakukannya, dia takut dia tidak akan pernah bisa bangkit lagi, begitu lelahnya dia. Setiap laporan yang dia dengar tentang pelatihan Hell Week of SEAL adalah benar.

"Persetan tidak." Nama orang itu adalah Hotman atau Hotmanto atau...Hotmanto Suhardy. Itu saja, dan sejauh ini Benget tidak terkesan dengan apa yang dilihatnya. Pria itu unggul dalam mengunyah makanan dan menundukkan kepalanya, tetapi tidak banyak yang lain, sejauh menyangkut Benget.

"Bagus. Aku juga tidak." Benget menawarkan tangan ke atas.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com