webnovel

MENIKAH HANYA KARENA SATU CIUMAN

*Fazli

"semua yang terjadi bukan lah sebuah kebetulan karena ini lah yang disebut takdir. Saat ini persetan dengan cinta dan suka, Aku akan memilih hidup dengan orang yang pasti "

***

Fazli kambali ke rumah untuk menemui rebeka, ia melihat rebeka duduk di sofa ruang tamu. Rebeka melihat fazli berbinar "apakah benar..?, kamu tidak bercanda kan?"

Fazli mengangguk "aku tidak mau merasakan bagian dari tubuh mu sedangkan kamu bukan milik ku. Kita akan menikah"

Rebeka bahagia mendengar nya, sungguh bahagia namun ia berfikir apakah ajakan itu karena cinta atau karena rasa bersalah "aku minta maaf, kalau boleh bertanya kamu ingin menikah dengan ku karena cinta atau karena rasa bersalah telah melanggar perintah tuhan yang kamu agungkan?"

Fazli duduk di sofa, fazli menatap Rebeka serius "Bucan, aku tidak lagi memikirkan masalah cinta atau tidak cinta, suka atau tidak suka. yang aku fikirkan adalah tengang takdir ketika aku bertemu dengan mu"

Rebeka tersenyum manis "kalau begitu tunggu apa lagi.."

"Apa…??"

"Ayo kita menikah dan..

Fazli mulai curiga "dan apa maksud mu"

"Punya anak, kamu mau berapa 3…5.atau…10"

dafuk…fazli tersedak.."ummmmm..dua anak lebih baik.."

"5 aja…biar kamu tumbuh cinta nya sama aku jadi anak nya 5 biar nggak balik lagi sama janda itu"

Fazli memerah, ia tidak sanggup membayangkan dan melanjutkan pembicaraan tentang anak "udah udah, nikah aja belum udah mikirin anak"

Rebeka duduk di hadapan fazli dan menatap nya serius " tapi kita nikah nya diam-diam aja ya.."

Fazli tak mengerti "maksud nya..??"

"Ya diam-diam, Dadi tidak harus tau jika kita menikah"

"Kenapa..?"

"Dadi tidak akan mengizinkan kita menikah, usia kita masih kecil dia pernah bicara tentang hal ini aku tidak disuruh menikah jika belum berumur 30 tahun"

Fazli menggaruk kepala nya, fikir nya cobaan apa lagi ini..."tidak, restu orang tua adalah segalanya, aku akan mencoba bertemu dengan nya dan meminta izin."

Rebeka tesenyum remeh "kamu berani apa???, udah lah tinggal kan saja restu kita menikah diam-diam"

"kita lihat besok"

***

Mobil mewah milik rebeka berhenti di depan sebuah gedung mewah yang tampak ramai dengan karyawan yang berlalu lalang. Fazli keluar bersama rebeka dan berjalan menuju pintu utama gedung yang tampak begitu mahal. tak kalah, bagian dalam gedung itu pun tampak begitu mahal dengan suasana khas perkantoran yang riuh dengan suara tapak sepatu pantopel pegawai kantor yang hitam berkilau.

Fazli mengikuti Rebeka, mereka menuju lift dan menuju lantai paling atas, disanalah ruangan Dadi Rebeka.

Lift naik dengan cepat hanya butuh beberapa menit mereka tiba di lantai tertinggi gedung. Fazli mengikuti Rebeka menuju sebuah ruangan, rebeka membuka pintu dan mereka melihat seorang laki-laki ber jas rapi sedang menelpon.

"Dadi.."panggil Rebeka'

Ia menutup telpon nya "Rebeka…"ucap nya heran "kenapa kesini?, duduk."

Rebeka duduk di sofa tak jauh dari meja ayah nya begitupula dengan fazli. "Siapa dia…??"

Rebeka sedikit gugup "ini fazli dad"jawab Rebeka'

Fazli mendekati dadi ingin bersalaman tentu dadi menyambut salam itu hangat namun ia bertanya-tanya kenapa tiba-tiba rebeka datang ke kantor bertemu dengan nya langsung.

"Ada apa tiba-tiba kamu kesini dan teman mu ini sepertinya bukan orang eropa dari mana kamu berasal??"

"Indonesia, aku berasal dari indonesia pak"jawab fazli sungkan'

"Oh bali??"

"Iya bali pak"

"Jadi rebeka ada apa bawa teman kesini menemui ku"

Fazli menatap Rebeka, rebeka tampak belum siap namun fazli menenangkan ia dengan tatapan matanya. Rebeka mengangguk kecil "dad, kami mau meminta izin."kata rebeka memulai pembicaraan serius'

Dadi tak mengerti "izin ??, kalian mau pergi kemana?"

"Pak, saya mau meminta izin untuk menikahi rebeka"jelas fazli lantang'

Dadi terdiam, ia tampak terkejut dengan perkataan fazli "menikah ?, kalian ingin menikah, tunggu dulu apakah aku tidak salah dengar"

"Tidak pak, kami telah memutuskan untuk menikah jadi saya meminta izin bapak untuk menikahi Rebeka"jelas fazli'

Dadi tampak tak percaya dengan apa yang ia dengar, ia menatap rebeka "apakah itu benar Rebeka?"

Rebeka mengangguk, melihat nya dadi mengambil nafas dalam untuk menjawab permohonan fazli "bagini, aku sudah bicarakan hal ini kepada Rebeka jauh-jauh hari dan aku sudah menduga hal ini akan terjadi tapi aku tidak menduga kalau ada laki-laki yang berani meminta izin kepada ku dengan terhormat. Aku tahu tentu Rebeka sudah mengatakan jika dia tidak akan aku izinkan sebelum umur 30 tahun"

"Iya pak Rebeka sudah menceritakan hal itu"

Dadi menatap fazli tajam "lalu kenapa kamu tetap memberitahu ku tentang hal ini, bukan kah kamu bisa membawa rebeka lari dan menikah"

"Restu orang tua yang utama pak jadi aku tidak akan melakukan itu"

Dadi tersenyum "kamu selamat, jika saja kamu membawa Rebeka lari aku sudah siap memburu dan memenggal kepala mu"

Fazli kaget, ia memegang leher nya. beberapa detik ia melirik Rebeka "karena kamu anak yang berani aku akan ampuni dan sekarang pulang lah"lanjut dedi tegas'

"Maksud nya pulang kami di izin kan atau…

Dedi menjelit "pulang dan tinggalkan Rebeka"

"tapi….

"Aku bisa melakukan apapun jika kamu tidak mengikuti perintah ku"ancam dedi'

Fazli bingung bagaimana ia bisa meyakinkan ayah rebeka tentang niat nya, ia mencoba mengumpulkan keberanian untuk menyangkal ancaman Dedi. "Maaf pak aku tidak takut dengan ancaman mu karena aku lebih takut jika dosa ku bertambah jika aku menikah tanpa izin bapak"

Dedi kagum dengan keberanian fazli "nak, aku bukan tidak mengerti perasaan kamu dan rebeka tapi kalian masih muda dan pernikahan bukan lah hal mudah. lebih baik bersabar karena aku tidak ingin melukai mu"

"aku yakin kami bisa melakukan nya, sejujur nya kami telah melakukan hal terlarang dan aku tidak mau merasakan bagian tubuh rebeka dengan tidak bertanggung jawab"

"Apa yang telah kalian lakukan, apakah rebeka telah hamil..?

"tidak pak…

"Kalian telah berhubungan intim….?

"Tidak pak"

"Lalu apa masalah nya ..??"

"Kami berciuman."

Dedi diam sejenak dan kemudian ia tertawa terbahak "hahaha tunggu dulu, hanya karena ciuman kamu mau menikahi Rebeka begitu??"

"Iya pak, tapi bukan ciuman biasa ciuman nya dari bibir ke….

"Sudah tidak usah kamu jelas kan aku lebih paham dan berpengalaman dari mu. Sumpah teman mu ini lucu, menikah hanya karena satu ciuman hahaha lucu-lucu"

"Pak aku serius"fazli mulai naik darah'

"Hahaha aku juga serius bodoh,.kenapa kamu mau menikahi putri ku hanya karena satu ciuman haha aneh.."

"Aku sudah bilang itu bukan ciuman biasa"

"Iya aku tahu itu antara bibir dan bibir kan hahaa…itu biasa bodoh"

"Bagi aku tidak pak, dari kecil aku di ajari tidak menyentuh yang bukan milik ku karena dalam agamaku itu dosa"

Dedi berhenti tertawa ia berfikir sejenak "tunggu dulu…indonesia???…..ummm Jadi kamu…

"Muslim.."

Didi mengusap wajah nya, ia kemudian menatap Rebeka tajam "dengar dia muslim apakah kamu masih mau dengan nya"

"muslim atau yang lain tapi dia orang baik dadi"jawab rebeka yakin'

Dedi benci mengakui nya tapi ia mengakui jika fazli memiliki daya tarik yaitu sebuah ketulusan yang jarang dimiliki orang lain. "Aku akan memikirkan tentang kalian berdua, sekarang pulang lah dulu"

Fazli tersenyum ia merasa ada harapan dengan jawaban dedi "terimaksih pak"

"Iya sudah kalian pergilah aku masih banyak kerjaan, dan rebeka…"

"Iya dadi ??"

"Kirimkan nomor hp fazli, aku akan menelpon nya nanti"

"Iya dadi"

mereka keluar dari ruangan itu, fazli sedikit lagah karena ayah rebeka akan mempertimbangkan permohonan nya.