Zalfa sadar, dirinya jadi bahan tontonan orang-orang, dengan wajah khas bangun tidur, muka bantalnya tidak bisa dia tutupi, kecuali dia sudah mencuci muka terlebih dahulu, Zalfa sangat pelupa sekali. Dia juga tidak memakai sepatunya, hanya membawa tasnya saja.
Semua ini adalah kesalahan Delvis yang membiarkannya tidur setengah hari, begini. Zalfa tidka mungkin melanjutkan larinya, sementara kakinya terasa panas oleh aspal. Dia menunggu Delvis, Zalfa yakin. Lelaki itu pasti membawakan sepatunya. Delvis tidak akan membuatnya kesakitan.
Benar saja, tak lama dia berdiri, seseorang datang dan membawakan sepatunya.
"Hehe, makasih Bang," jawab Zalfa, dia tidak enak hati banyak pasang mata yang memperhatikan mereka.
Delvis mengangguk, dia tidak perduli 9rag lain memperhatikan. Baginya, keselamatan kaki Zalfa jauh lebih penting, dan ini juga alasan kenapa Zalfa tidak punya teman di kantor, karena gacoan mereka dekat dengan Zalfa, kebanyakan dari mereka itu iri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com