Dewan memilih menenangkan diri, sepertinya dia tidak akan kuat jika harus berada di satu ruangan yang sama dengan Zalfa, ataupun satu gedung dengan wanita itu, Dewan merasa sangat bersalah.
Namun, rasa bersalahan menjadi rasa ketakutan yang berlebihan, apalagi melihat Zalfa setenang itu, hatinya langsung gelisah. Dia lebih baik melihat Zalfa marah, daripada harus melihatnya biasa saja seakan tidak terjadi masalah.
Jujur, Dewan sangat takut akan hal ini, dia benar-benar sedang memikirkan cara, agar bisa terlepas dari perjodohan ini, setelah mendapatkan ide. Dia langsung tancap gas ke suatu tempat untuk menemui seseorang, Dewan harap, orang itu bisa membantunya untuk segera menyelesaikan permasalahan ini semua.
Tidak membutuhkan waktu yang lama, Dewan sampai di tempat tujuan. Sebuah gedung yang biasa dipakai untuk bekerja oleh temannya itu. Dia menelpon orang tersebut, dan meminta untuk segera menemuinya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com