Mereka berdua sampai di kantor. Ternyata, sudah ada Delvis yang datang lebih dulu.
"Selamat Pagi Abang!" Teriak Zalfa dengan sangat semangat, seperti biasa. Wanita itu menang selalu memberikan energi yang baik di pagi hari.
"Pagi," jawab Delvis santai. Namun, dengan wajah datar.
Zalfa tahu, mungkin Delvis sedang banyak pikiran. Padahal, dia mau menanyakan tujuan lelaki itu datang ke rumahnya pada saat kemarin.
Dewan tidak bereaksi apapun. Lelaki itu langsung duduk di meja kerjanya, yang mungkin sudah sedikit berdebu, karena sudah lama tidak dia tempati.
Zalfa melakukan hal yang sama. Duduk di kursi kerja, sembari merapihkan meja untuk dia bekerja. Seperti biasa, wanita itu akan mengelar mejanya sendiri, dan menata apa saja yang seharusnya ada di meja tersebut.
Seperti, botol minum dengan isian infus water, belum lagi laptop dan teman-teman. Setelah tertata rapih, barulah dia mulai bekerja.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com