Delvis sudah tidak bisa lagi mendeskripsikan apa yang dia rasakan sekarang, telinganya terasa pengang. Matanya sudah berkaca-kaca. Dia ingin bilang pada dokter, bahwa yang dikatakan dokter itu salah, tapi kejadiannya memang begitu adanya. Beban Delvis semakin bertambah lagi sekarang.
"Nanti kita lihat perkembangannya, melalui hasil rongsen dan CT sceen. Mohon ketersediaannya menunggu. Kami butuh waktu sekitar satu setengah jam. Sampai bisa benar-benar memastikan hasilnya akurat," ujar Dokter tersebut, mencoba untuk menenangkan Delvis. Dia tahu. Sebagai pihak keluarga. Pasti laki-laki di hadapannya itu sangat terpukul sekali. Terlihat jelas, air mata yang sudah menumpuk di pelupuk matanya. Juga raut wajah Delvis yang sudah tidak bisa dideskripsikan lagi.
"Kalau begitu. Saya permisi dulu Pak Dokter, saya tunggu kabar baiknya."
Delvis menguatkan diri untuk bangun.
"Iya Pak. Kita harus sama-sama berdoa untuk kebaikan pasien."
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com