webnovel

TELEPORTASI CINTA

✔️cantik ✔️baik ✔️manis ✔️pintar ✔️ murah hati Ini tentang Kesya Amora,yang menjalani kehidupannya dengan masa suram. Semua dia lewati dengan sendirinya. Tidak ada yang mau menemani hari-hari nya, hingga akhirnya seorang lelaki yang tidak tahu asalnya datang dan selalu ada disamping Kesya tanpa sepengetahuan gadis itu. sebut namaku jika kau merindukanku dan membutuhkan ku disaat kau susah dan bayarannya adalah kau tidak boleh meninggalkan ku. Kesya Amora.

Yesika_sng · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
6 Chs

06. gadis malang

Pagi-pagi sekali Kesya sudah selesai mencuci pakaian langganan nya dan segera menjemur sebelum matahari terbit dari barat. Setelahnya Kesya memasak sarapan memakai bahan sisa semalam yang dia beli bersama Reyhan tadi.

Tidak butuh yang lama, Kesya sudah menyiapkan semuanya dan juga sudah selesai untuk bersiap-siap pergi sekolah. Dilihatnya ibunya sudah keluar dari kamar dan segera mereka makan bersama.

"Oh iya buk... hari ini jadwal Kesya kerja jadi bakal telat pulang,jangan tunggu Kesya yah" izin Kesya dan kemudian Nida mengangguk mengerti ucapan anaknya itu.

Tin...tin...

Suara mobil dari arah luar rumah menyadarkan Kesya dan segera gadis itu melihat mobil hitam yang diparkir kan didepan rumahnya dan kehadiran Reyhan sudah nampak.

"Lah Reyhan? Mau ngapain?"

"Mau numpang makan" ucap Reyhan lalu masuk sembarangan tanpa memperdulikan tatapan heran Kesya.

Dilihatnya Nida sedang makan dan segera pria ini menyalim ibu Kesya lalu duduk untuk makan.

"Buk hari ini Reyhan numpang makan, soalnya bibi dirumah Reyhan lagi sakit" jelas Reyhan lalu terakhir mengambil ikan dan langsung melahap nya membuat Nida tersenyum.

"Malahan ibu senang kalau kamu mau makan sama kami, terus-terusan juga tidak apa-apa" ucapan Nida membuat Kesya melotot terkejut mendengar nya.

"Tapi kalau boleh tahu ibu kamu kemana? emang ngak masakin kamu sarapan gitu? " Tanya Kesya mulai berani karena rasa penasaran nya usdah terbuai berlama-lama dibenaknya.

"Gue kagak punya ibu ataupun ayah,yang ada cuma bibi"jawab Reyhan santai tanpa memerhatikan sekitar kalau kedua wanita ini sedih mendengar.

Tapi beda dengan Reyhan yang hanya biasa saat mengucapkan perkataan yang harusnya sedih untuk diucapkan.dasar anak durhaka,keknya senang amat orang tuanya kagak ada.

Setelah Reyhan sudah selesai makan kini Kesya dengan nya pamit berangkat ke sekolah lalu mobil melaju menuju sekolah.

~•~•~•~•~•~

"Elu harus jauhin Reyhan!!!kalau elu kagak jauhin Reyhan jangan harap elu bisa selamat dari gue"  ucap Amanda dengan emosi yang tak terkendali kan. Kini dia benar-benar emosi dengan mata yang menatap tajam Kesya.

Sesin dan Raya? Mereka hanya tersenyum penuh kemenangan berharap kalau Queennya harusnya membunuh Kesya langsung .

Kesya yang mendengar hanya mengangguk penuh ketakutan dengan air mata yang terus-menerus keluar dari mata coklatnya.

"Kalau elu ngak jauhin dia elu gue bunuh" Amanda mendorong kuat Kesya hingga gadis itu tersungkur dengan keadaan terluka.

"Gaes cabut" ajak Amanda lalu keluar dari gedung lama itu dan tidak lupa mengunci nya membuat Kesya teriak histeris.

"Tolong buka pintunya...hiks...hiks...tolong aku!!!"

Kesya tidak ada harapan lagi,dia menangis sejadi-jadinya. Luka yang terdapat ditangan,kaki dan wajahnya tidak dia rasakan lagi. Kini hanya suara tangisannya yang mengena digedung gelap dan sedikit bau.

Rasa ketakutan menjalar ditubuh Kesya. "Apa aku harus panggil Reyhan?"

"Kalau aku panggil Reyhan itu sama ajah aku mau minta bunuh ama Amanda?"

"Yah Tuhan aku takut...hiks...hiks...tolong aku yah Tuhan,kalau contohnya aku udah mati jangan tinggalin ibu sendiri dirumah,suruh tetangga jagain dia"

"Mau ngak mau aku harus manggil Reyhan,tapi aku masih bingung kenapa kalau manggil Reyhan dia bisa tahu kalau aku disini?"

"Bodoamat...yang penting aku bisa selamat,....oke satu dua tiga..."

"Reyhan tolongin aku,aku luka-luka disini...hiks... Rey...." Teriak Kesya kuat bahkan sampai menggedor pintu gedung.

Tapi nyatanya tidak ada tanda-tanda kedatangan Kesya,yang ada suara deturan langit dan angin sepoi-sepoi kuat datang membuat rasa ketakutan dari Kesya muncul kembali.

"Reyhannn....aku takut...hiks.... Rey aku takut hiks" Kesya menggedor pintu gedung sangat kuat bahkan kini tangannya memerah berkat gedoran yang dia lakukan sangat kuat.

Mungkin semua siswa sedang belajar dan tidak ada diarea dekat gedung ini, apalagi jarak gedung tua ini dengan ruang belajar dan ruang guru sangat jauh.

Bahkan orang juga tidak pernah lewat dilokasi ini membuat Kesya tidak akan bisa mendapat pertolongan.

"Reyhan....hiks"

~•~•~•~•

"Reyhan...tolongin aku,aku luka-luka disini....hiks.... Rey"

"Reyhannn aku takut....hiks...aku takut Rey...."

"Reyhannn!!!"

Deg.

Reyhan terbangun dari tidurnya,kelas sedang free sehingga dia bisa tidur sesukanya dikelas. Tanpa dia sadari ternyata Kesya tidak ada dikelas.

Dan suara itu? Reyhan semakin takut saat mendengar suara tangisan Kesya yang menjadi jadi.

"Dimana Kesya?" Tanya Reyhan kepada salah satu siswi yang sedang berdandan.

"Aduh Reyhan tampan kenapa sih peduli ama Kesya?palingan juga lagi disiska ama Amanda" Jawab siswi itu tanpa melepas tatapannya dari cermin kecil yang sering dia bawa.

"Gue tahu...kalau guru datang bilang gue sakit,gue cabut" Reyhan mengambil tasnya sembarang begitu juga dengan tas Kesya yang masih nganggur dikursi.

Lalu Reyhan pergi menuju mobilnya dan meletakkan tasnya dan tas Kesya didalam.

"Oke kalau elu mau main-main kayak gitu,jangan main ama Kesya...!!" Ucap Reyhan tegas lalu menuju gedung tua yang dia kunjungi dulu saat mendengar suara teriakan Kesya yang meminta tolong kepadanya.

Sampainya digedung, dilihatnya gedung tergunci dari luar dan Reyhan tidak percaya begitu saja.

Dia menggedor pintu gedung itu," Key...elu didalam? Kesya dengerin gue jangan dekat dipintu gedung oke" teriak Reyhan meski tidak ada jawaban dari dalam gedung tersebut.

Dengan dua dobrakan Reyhan bisa membuka pintu gedung itu dan memperlihatkan gadis manis itu tersungkur dilantai dengan keadaan berdarah keringat yang banjir membasahi seragam Kesya yang sudah kotor dan kusut.

Reyhan dengan paniknya langsung menggendong Kesya ala Bridal style dan membawanya menuju parkiran mobil. Dan sialnya sudah ada penjaga sekolah yang langsung mendekati Reyhan.

"Ada apa dengan Kesya?kenapa kayak gitu? Kamu apakan dia?" Tanya khawatir pak Harto,selaku penjaga sekolah.

"Ini pak...pacar saya sakitnya kambuh jadi dibawa pulang pak tolongin buka gerbang keburu makin parah nih sakitnya" mohon Reyhan dan langsung saja Pak Harto membuka pintu gerbang lalu dengan segera Reyhan mulai melaju kan mobilnya dan tidak lupa berterima kasih kepada penjaga sekolah nya yang benar-benar baik.

~•~•~•~•~•

"Ngimana keadaannya dok?" Tanya Reyhan yang pandangnya tak luput dari Kesya yang terbaring lemah sikasur.

"Dia hanya kelelahan, dan ada luka-luka disekujur tubuhnya hanya perlu dikasih obat dan tangan sama kakinya jangan lupa diganti perbannya... jangan stress,dan ini obatnya diminum setelah makan." Jelas dokter itu membuat Reyhan menghela tenang. Dia khawatir kalau gadisnya kenapa-kenapa dan otaknya masih dipenuhi oleh wajah Amanda yang paling dia benci.

"Gue akan buat elu menderita sama kayak elu buat Kesya menderita"

"Kalau gitu makasih yah dok...apa pasien boleh pulang?"

"Kalau dia sadar, pasien boleh dibawa pulang kalau gitu saya permisi dulu" ucap Dokter itu lalu melangkah pergi keluar dari ruangan.

Reyhan duduk dikursi yang disediakan dan menggenggam tangan Kesya ,tidak lupa juga dia mencium tangan gadis itu lalu membelai rambut panjang Kesya.

"Maafin gue...telat nyelamatin elu,andai gue kagak tidur mungkin gue udah bisa menyelamatkan nyawa elu dan langsung bunuh Amanda"

"Dan maafin gue...kali ini gue ngak bakal tinggal diam lagi Key...karena gue udah capek liat elu tersakiti mulu,gue bakal sakitin orang yang udah nyakitin elu dan gue bakal nyakitin dia dua kali lipat dibandingkan rasa sakit elu..."

Bersambung geas....