Bai Ran tidak menyangka Jiang Yuan tiba-tiba mengarahkan senjatanya ke arahnya seperti ini.
Tapi Bai Ran juga tidak takut, karena ia tahu bahwa Jiang Yuan tidak mungkin membunuhnya.
Jadi Bai Ran tidak beranjak, bahkan tidak mengedipkan bulu matanya sekalipun. Ia malah menatap Jiang Yuan dengan amarah yang membara.
Jiang Yuan tidak mengedipkan matanya. Entah kenapa, tatapan Bai Ran yang seperti ini malah membuat pria itu semakin menghargainya.
"Apa kamu tidak takut? Ran Ran, mungkin kamu benar-benar tidak tahu bahwa tatapan matamu itulah yang paling menarik..."
"Aku tidak butuh pujian darimu." Bai Ran tidak menghargai pujian lelaki hidung belang itu sama sekali. Ia tidak pernah memiliki perasaan yang baik untuk Jiang Yuan, "Dan aku juga tidak akan takut padamu."
Quan Rui telah mengajari Bai Ran bahwa ia tidak perlu takut pada apapun. Bai Ran hanya perlu menjadi dirinya sendiri.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com