webnovel

Tanril: Telaga Api

Legenda satu orang yang bisa menahan kepungan ratusan ribu pasukan, menaklukkan puluhan ribu tentara elit, serta menghentikan Perang Saudara berkepanjangan. Wander Atale Oward adalah anak kelima dari Likuun dan Chiru’un. Sejak kecil ia adalah anak yang lemah dan sakit-sakitan. Ketika ia sudah bersekolah, ia menjadi bulan-bulanan anak-anak saudagar di sekolahnya, ditindas dengan licik, hingga dikeluarkan dari sekolah. Wander tetap berkeinginan untuk mempelajari “Rijeen” atau seni bela diri. Ia mendesak ayahnya untuk mencarikan lagi guru baginya, hingga akhirnya ia diterima sebagai murid tunggal seorang ahli Rijeen yang eksentrik bernama Kurt Manjare. Kurt tidak mengajarkan ilmu bertarung, tetapi mengajarkan Teknik mengelola dan menguasai Khici. Kurt tahu bahwa Wander adalah anak yang istimewa. Wander terlahir sebagai “Tanril’, atau ia yang memiliki telaga api Khici dalam dirinya. Untuk bisa memanfaatkan itu, Wander perlu diarahkan dengan benar. Dalam bimbingan Kurt, Wander mengalami kemajuan pesat. Kemudian, Kurt ternyata mengungkap bahwa ia bukanlah guru sejati Wander. Ia hanya dipesan untuk mengajari Wander hal=hal yang mendasar, tetapi ia perlu mencipta sendiri Rijeen-nya di bawah bimbingan guru sesungguhnya bernama Jie Bi Shinjin yang misterius. Pada usia belasan tahun, Kerajaan Telentium, tempat tinggal Wander mengalami pergolakan. Raja negeri itu mangkat. Takhta kerajaan menjadi perebutan berdarah, hingga negeri terbelah dan pecah perang saudara. Pasukan Pangeran Pertama yang penuh ambisi kini mengarah menuju kota kelahiran Wander, Fru Gar. Atas pesan gurunya, Wander berusaha mempertahankan kota ini sekaligus berusaha menyelamatkan keluarga dan para penduduk kota.

Jadeteacup · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
309 Chs

Nasihat

Wajah Pangeran Ketiga sampai merah mendengar namanya disebut begitu saja! Tapi ia berusaha sabar.

"Aku tak peduli apakah ini waktunya tidur atau bukan! Aku ingin menanyakan sesuatu!"

Seonggok rambut jabrik berwarna emas menyembul dari balik selimut, "Khuhuhuhu… Kau akhirnya ingin bertanya sesuatu, ha? Nada suaramu sangat berbeda…. Ketimbang… eh… tiga hari yang lalu. Apa lagi yang terjadi sekarang? Sapi sudah bisa terbang?"

Pangeran Ketiga menahan marahnya sampai kakinya gemetar, "K-kau tidak tahu betapa genting situasinya…"

"Seperti aku peduli saja. Aku cuma narapidana, bukan? Karena itu kau masukkan aku ke sel pengap ini."

"Uh…"

"Apa ini cara memperlakukan mantan gurumu, Kajuki?"

"D-diam! Kau bukan lagi guruku! Kau berniat membunuh ibuku dan melukainya dulu!"

Mendadak suara tawa keras bergema, mengguncang baik sel maupun kerangkeng! Pangeran bahkan harus menutupi telinganya saking kerasnya!

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com