webnovel

Tanril: Telaga Api

Legenda satu orang yang bisa menahan kepungan ratusan ribu pasukan, menaklukkan puluhan ribu tentara elit, serta menghentikan Perang Saudara berkepanjangan. Wander Atale Oward adalah anak kelima dari Likuun dan Chiru’un. Sejak kecil ia adalah anak yang lemah dan sakit-sakitan. Ketika ia sudah bersekolah, ia menjadi bulan-bulanan anak-anak saudagar di sekolahnya, ditindas dengan licik, hingga dikeluarkan dari sekolah. Wander tetap berkeinginan untuk mempelajari “Rijeen” atau seni bela diri. Ia mendesak ayahnya untuk mencarikan lagi guru baginya, hingga akhirnya ia diterima sebagai murid tunggal seorang ahli Rijeen yang eksentrik bernama Kurt Manjare. Kurt tidak mengajarkan ilmu bertarung, tetapi mengajarkan Teknik mengelola dan menguasai Khici. Kurt tahu bahwa Wander adalah anak yang istimewa. Wander terlahir sebagai “Tanril’, atau ia yang memiliki telaga api Khici dalam dirinya. Untuk bisa memanfaatkan itu, Wander perlu diarahkan dengan benar. Dalam bimbingan Kurt, Wander mengalami kemajuan pesat. Kemudian, Kurt ternyata mengungkap bahwa ia bukanlah guru sejati Wander. Ia hanya dipesan untuk mengajari Wander hal=hal yang mendasar, tetapi ia perlu mencipta sendiri Rijeen-nya di bawah bimbingan guru sesungguhnya bernama Jie Bi Shinjin yang misterius. Pada usia belasan tahun, Kerajaan Telentium, tempat tinggal Wander mengalami pergolakan. Raja negeri itu mangkat. Takhta kerajaan menjadi perebutan berdarah, hingga negeri terbelah dan pecah perang saudara. Pasukan Pangeran Pertama yang penuh ambisi kini mengarah menuju kota kelahiran Wander, Fru Gar. Atas pesan gurunya, Wander berusaha mempertahankan kota ini sekaligus berusaha menyelamatkan keluarga dan para penduduk kota.

Jadeteacup · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
309 Chs

Api Pelangi (1)

Ketika aku sadar, apa yang bisa kulihat adalah taman yang indah ini. Pohon-pohonnya bersinar dipenuhi cahaya aneka warna, begitu juga kerlip-kerlip sinar di tanah, rerumputan, dan bunga-bunga. Bahkan udara juga berlimpah dengan titik-titik sinar. Aku segera bangkit dan berjalan ke sana kemari dengan penuh kegembiraan.

Aku tahu taman ini. Aku pernah melihatnya sekali.

Aku melangkah menyusuri taman sampai aku menemukan kolam itu. Kolam terindah yang pernah kulihat. Permukaannya bagaikan cermin, di mana cahaya-cahaya nan indah mengambang bagaikan daun-daun yang terapung. Bola-bola kecil cahaya melayang ke sana kemari. Aku begitu menikmati keindahan ini sampai aku tidak bisa mengalihkan pandanganku.

Permukaan kolam bagaikan cermin itu mendadak bergoyang, dan gelombangnya tidak berhenti di sana. Bahkan tanah ikut hablur dan bergoyang, udara, termasuk juga aku. Gelombang itu terasa menggelitik, bergema dalam, tapi luar biasa menyenangkan dan nikmat di sekujur tubuhku.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com