Malam itu Kirana dan Tama masih duduk di kursi yang menghadap ke kolam kutukan Kirana. Angin bertiup dengan kencangnya. Suasana itu membuat Kirana menjadi sedikit mengantuk. Tama memberitahu Kirana bahwa kali ini dia bertemu dengan Nadia untuk berpisah dengan baik - baik, dan Tama pun jadi merasa tenang.
"Setelah ini aku jadi bisa lebih fokus untuk melayani putri", kata Tama.
Walau Tama sudah bicara panjang lebar, tetapi tidak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut Kirana.
"Putri, putri", panggil Tama.
Tetapi tidak ada jawaban dari Kirana. Tiba - tiba, kepala Kirana pun jatuh ke bahu Tama, sehingga membuat Tama tersenyum. Tama pun membiarkan Kirana tertidur di bahunya. Sesekali ia mengusap rambut Kirana. Sepertinya mereka berdua merasa nyaman meski malam itu sangat dingin.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com