webnovel

TAKDIR ALLAH

Memang jodoh cerminan dari diri sendiri namun tidak ada salahnya bukan jika kita berusaha dan berubah demi mendapatkan orang tersebut. *** Dilain sisi Adit saat ini sedang berada ditempat tongkrongan bersama teman-temannya. Adit merupakan salah satu penggemar motor sport. Dia mendapat julukan sebagai king of motor karena prestasi nya yang selalu menjadi juara lomba balap liar menjadikan nya dirinya dikenal banyak orang. "Hay brother tumben Lo diam saja disini gak gabung sama teman-teman yang lainnya" seru doni teman Adit yang tiba-tiba muncul. "Lagi gak mood gue" balas Adit sembari menghisap rokok nya. "Ada gerangan apakah ini? Apa jangan-jangan Lo sedang patah hati? Soalnya sedari tadi gue perhatiin Lo kebanyakan melamun" Tanya Doni yang sedikit kepo. "Apaan sih Lo" kelak Adit. "Alah jujur ajalah bro sama gue lagian kita kan juga udah kenal lama udah dari SD malah jadi gue tu tau semua sifat Lo termasuk kalauo sedang berbohong seperti sekarang ini" ujar doni yang masih coba memancing Adit agar mah bercerita. "Bisa aja Lo" balas Adit lalu mematikan rokoknya. "Sini-sini cerita aja sama gue siapa tau nanti gue bisa ngasih saran dan jalan keluar buat Lo" seru doni lagi. "Emm gue lagi tertarik sama cewek" balas Adit singkat. "Tertarik atau jatuh cinta hayo" goda Doni. "Untuk saat ini kayaknya gue lagi tertarik aja lebih tepatnya sih kagum sama dia soalnya gue belum bisa bilang kalau itu cinta karna gue masih trauma sama yang dulu" balas Adit yang mengingat masa kelam nya. "Kenapa harus trauma sih lagian gak semua cewek kayak gitu sekarang ini saat yang tepat buat Lo bangkit dari keterpurukan masa lalu Lo yang kelam itu" seru doni yang ingin sahabat nya itu bangkit dari peristiwa itu.

Pinky_01 · Teenager
Zu wenig Bewertungen
397 Chs

bab 1

Jangan menyalahkan musibah yang datang bisa jadi itu teguran dari sang pencipta kita sebagai manusia hendaknya bersabar dan memetik hikmah atas musibah tersebut

**

Setelah melewati pendaftaran selama 3 hari akhirnya Nisa dan Karin lolos dan masuk di SMA Pancasila dan hari ini mereka berdua ada kegiatan MOS dan itu akan berlangsung selama 2 hari kedepan. Awalnya MOS akan dilakukan selama 3 hari namun kemarin ada pengumuman jika MOS nya hanya akan dilakukan selama 2 hari entah apa yang menjadi penyebab nya Mereka pun tidak mengetahui nya karena tidak dijelaskan secara rinci. Rupanya keberuntungan lagi tidak berpihak pada mereka berdua hari pertama MOS mereka harus rela terlambat karena motor yang mereka tumpangi bannya kempes sehingga mereka harus mencari tempat tambal terlebih dahulu.

"Sa kira-kira masih jauh gak ya tempat udah jam segini ini gimana dong?" Seru Karin yang cemas.

"Kayaknya enggak deh Rin tinggal dikit lagi" balas Nisa yang masih mendorong motor Karin.

"Yaudah deh yok" ajak Karin. Lalu mereka berkerja sama lagi mendorong motor nya untuk sampai ditempat tambal ban dan ternyata itu tak sia-sia setelah kurang lebih 20 menit mereka mendorong motor tersebut akhirnya mereka menemukan tempat tambal bannya.

"Pak mau nambal ban" seru Karin pada penambal ban.

"Oh iya deh Taru situ aja tapi bentar ya nunggu habis ini soalnya lagi nanggung" balas penambal ban.

"Oh iya gak papa pak silakan diselesaikan dulu kami akan menunggunya" ujar Karin lalu mereka berdua duduk ditempat duduk yang telah disediakan.

"Eh sa gimana kalau kita terlambat gue takut kena marah dan dapat hukum mana sekarang sudah jam 07.00 wib lagi" ujar Karin sembari melihat jam yang ada ditangannya.

"Udah gak papa Rin namanya juga musibah kan kita gak tau juga semisal kita kena marah dan dapat hukuman udah kita jalanin aja itu kan udah konsekuensi nya" pinta Nisa.

"Iya juga sih yaudah kita tunggu aja dulu semoga tidak lama" seru Karin.

"Aamiin" balas Karin.

Tak lama kemudian motor mereka telah selesai ditambal.

"Dek ini motor nya sudah siap" seru penambal ban.

"Oh iya pak jadi berapa?" Tanya Nisa.

"10.000 dek" balas penambal ban.

"Ya udah ini pak" ujar Nisa lalu memberikan selembar uang sepuluh ribu an.

"Makasih ya pak" seru Nisa.

"Iya sama-sama dek" balas penambal ban. Mereka lalu melanjutkan perjalanan nya menuju ke sekolah walaupun sudah terlambat tapi mereka tetap berangkat. Setelah sampai disekolah ternyata gerbangnya sudah ditutup dan hanya ada pak satpam serta 1 orang murid yang mungkin itu salah satu anggota OSIS yang bertugas untuk menjaga pintu gerbang dan menangani murid-murid yang terlambat seperti dirinya.

"Maaf pak bolehkah kami masuk?" Ujar Nisa pada pak satpam. Namun yang menjawab bukan pak satpam nya melainkan kakak kelas tadi yang dilihat dari name tag nya bernama Putri Anindita

"Kenapa kok bisa terlambat? Kamu kan murid baru harusnya kamu itu datang lebih awal lagian juga kan hari ini hari pertama MOS" ujar Kak putri agak jutek.

"Maaf kak tadi kita dijalan dapat musibah motor yang kami pakai bannya kempes" balas Nisa dengan jujur. Namun tiba-tiba ada sebuah mobil sport yang tiba-tiba menlakson berkali-kali.

"Pak bukain pintu nya saya mau masuk" seru orang tersebut.

"Siapa sih dia gak sopan banget kalau dilihat-lihat tu anak kayak nya anak baru deh" kesal kakak kelas. Namun karna merasa ucapan dia tidak ada yang menanggapi Alhasil dia memutuskan untuk turun dari mobil dan menghampiri mereka.

"Pak saya kan udah bilang untuk dibukakan pintu gerbangnya kok gak dibukakan sih kan saya mau masuk" ucap seorang cowok tadi yang terlihat Sangat berantakan sekali bajunya.

"Kamu lihat jam gak sih sekarang udah jam berapa? Dan kamu menyadari tidak sih kalau kamu ini sudah terlambat? Kalaupun iya harusnya kamu itu sadar diri dong disini ada peraturan nya kalau terlambat gak bisa langsung masuk aja apa lagi kamu masih anak baru harus bisa jaga sikap dong dan peraturan untuk kelas 10 dan 11 itu tidak boleh bawa mobil apalagi kamu ini masih Jadi murid baru" tegas Kak putri

"Iya kakak yang baik udah kan ngomel-ngomel nya sekarang bolehkah saya untuk masuk" seru cowok tersebut.

"Kamu ya benar-benar bikin saya emosi namana kamu siapa sih" kesal kak putri

"Perkenalkan nama saya Aditya Pratama biasa dipanggil Adit " ujar Adit tanpa ada rasa bersalah. Nisa dan Karin yang melihat kejadian itu hanya bisa diam dan tercengang. Bisa-bisa nya ada orang yang se PD itu.

"Iss dasar gak punya sopan santun sekarang kalian bertiga ikut saya dan tolong bukain pintu gerbangnya" ujar Kak putri. Kemudian mereka segera masuk dan memarkirkan mobil serta motornya setelah itu mengikuti jalannya kakak kelas tadi kalau dilihat-lihat sih mungkin dia akan membawa mereka ke aula sekolah tempat yang sekarang digunakan untuk MOS.

"Kalian habis ini harus memperkenalkan nama kalian setelah itu kalian mengakui kesalahan kalian dan kalian harus teriak teriak paham? Itu merupakan salah satu hukuman karena kalian sudah terlambat" ujar Kak putri.

"Oke sebentar semuanya aku mohon perhatian nya dulu mohon semua fokus kedepan" teriak kak putri alhasil semua yang berada didalam aula fokus melihat ke arah mereka berempat termasuk dengan kakak OSIS lainnya.

"Oke disini saya akan memperkenalkan teman kalian ini untuk kalian silahkan perkenalkan nama kalian masing-masing" pinta kak putri

"Sebelum nya assalamualaikum wr wb perkenalkan nama saya lathifah Khoirun Nisa biasa dipanggil Nisa" seru Nisa.

"Oke lanjut" ujar Kak putri.

"Perkenalkan nama saya Karin Wijaya biasa dipanggil Karin" seru Karin.

"Oke kamu" ujar Kak putri pada Adit.

"Oke semuanya perkenalkan nama saya Aditya Pratama biasa dipanggil Adit no hp saya 082****** kalau kalian mau chat saya bisa ke no tersebut sekian dari saya jika ada kurang mohon dilebihkan jika ada kelebihan mohon dikembalikan sekian" seru Adit dan mendapat Sorakan dari murid-murid yang lainnya.

"Oke karena kalian bertiga terlambat sekarang kalian meminta maaf dan berjanji untuk tidak mengulangi nya lagi dan siap untuk mendapatkan konsekuensi nya dan harap kompak" ujar Kak putri

"Kami minta maaf karena kamu terlambat dan kami berjanji untuk tidak mengulanginya lagi dan sekarang kamu siap menerima konsekuensi dari kakak-kakak OSIS" ujar mereka bertiga serempak.

"Ulangi 2 kali lagi yang keras" seru kak putri.

"Kami minta maaf karena kamu terlambat dan kami berjanji untuk tidak mengulanginya lagi dan sekarang kamu siap menerima konsekuensi dari kakak-kakak OSIS, Kami minta maaf karena kamu terlambat dan kami berjanji untuk tidak mengulanginya lagi dan sekarang kamu siap menerima konsekuensi dari kakak-kakak OSIS" teriak mereka bertiga.

"Oke sekarang kalian bertiga ikut saya dan untuk kalian semua terimakasih perhatian nya dan silahkan lanjutkan kegiatan kalian" ujar kakak putri lalu pergi meninggalkan ruang aula disusul dengan Karin Nisa dan Adit.