webnovel

System penakluk

Orion, seseorang dari dunia lain yang secara tiba-tiba muncul di dunia yang penuh dengan sihir dan fantasy bagi orang-orang di dunianya. Dia sendiri adalah orang yang menolak percaya akan sihir dan hal-hal fantasy lainnya, namun itu berubah ketika dia melihatnya langsung. Selain berpindah dunia, Orion juga mendapatkan sesuatu yang membuatnya cukup terkejut. Ada sebuah system yang melekat pada dirinya, dia tahu bahwa system itu akan membuatnya menjadi apapun yang dia inginkan dan dia tentu saja dengan senang hati akan melakukan apapun untuk tujuannya tercapai. Orion adalah orang yang buruk dan dia sendiri sadar akan hal itu, dia juga memiliki masa lalu yang buruk dan kelam. Hal yang ingin dia simpan sendiri dalam-dalam dan di tutup rapat di ingatannya saja. Orion mulai berusaha untuk merubah dirinya, begitu dia bertemu dengan sebuah keluarga sederhana. Keluarga yang menerima dia apa adanya, meski mereka tahu apa yang Orion lakukan. Dengan bersama mereka, Orion mulai berusaha berubah. Agar bisa menjadi lebih baik. Dia berusaha berubah untuk menjadi orang baik, orang baik menurutnya. Bersama dengan bantuan system dan orang-orang sekitarnya, Orion sendiri bertanya. Apakah dia bisa berubah dan sepenuhnya mengubur masa lalunya.

DRH01 · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
92 Chs

Pertanyaan

Orion sedang berbaring di kamarnya, dia merasa segar. Begitu menyelesaikan mandinya, namun ada sedikit yang membuatnya penasaran. Dia belum bertemu dengan siapapun, selain Olivia yang tadi masih tertidur juga.

"Ah, berbaring tanpa melakukan apapun. Terasa membosankan…" Orion duduk dan melihat ke jendela yang menampilkan langit biru berawan.

"Mungkin aku akan kebawah saja, sekalian menemai Olivia. Bisa saja dia nanti sudah bangun dan bingung kemana semua orang pergi, lalu menangis" Orion keluar dari kamarnya.

Orion duduk di sofa yang bersebrangan dengan sofa di mana Olivia tidur, Orion tersenyum melihat bagaimana wajah Olivia yang polos dan lugu ketika tertidur.

'Apa yang dia gambar di kertas-kertas ini?' Orion mengambil sebuah kertas yang ada di meja.

Pada kertas itu, ada gambar 2 orang gadis. 2 gadis itu terlihat seperti Ellina dan dirinya, Orion membalik gambar itu.

.

Kakak dan Olive

.

Orion kembali membalik gambar itu dan meletakkan gambar tersebut ke meja, lalu dia mengambil gambar lainnya.

Hampir lebih dari setengah kertas itu hanya di isi oleh coretan yang mungkin tidak sengaja di buat oleh Olivia, sisanya berisi gambar hewan, tanaman dan keluarganya. Orion memisahkan antara gambar dengan coretan, dia juga memisahkan gambar berdasarkan temanya.

SRET

Orion melihat ke pintu asrama yang terbuka, Kiara, Kiana dan Ellina muncul dari balik pintu. Kiana dan Kiara tampak terkejut dengan kedatangan Orion, sedangkan Ellina terlihat berubah begitu melihat Orion dan terutama pada ekspresi wajahnya.

'Wah, terlihat jelas bahwa dia memang tidak menyukai ku sama sekali' Orion yang melihat itu, hanya tersenyum kaku.

"Orion!!" Mereka berdua langsung mendekat ke Orion, meninggalkan Ellina di belakang.

"Aku kembali" Orion tersenyum kepada kedua kekasihnya itu dan memeluk mereka, Kiara dan Kiana juga memeluk Orion.

"Apa Orion baik-baik saja di sana? Bagaimana dengan makan? Apa Orion bisa makan di sana?" Kiara bertanya sambil meraba-raba tubuh Orion.

"A-aku baik-baik saja, Ki-kiara" Orion berkata, dia merasa sedikit geli karena tangan Kiara menjelajahi tubuhnya.

SLAP

"Hentikan, Kiara. Kau mengganggu Orion" Kiana memukul tangan Kiara.

"Kiana, itu sakit. Tidak bisakah Kiana berkata dengan lembut dan hanya mengusap tangan Kiara untuk menghentikan Kiara?" Kiara menatap ke Kiana, dengan wajah yang cemberut.

"Tidak, kau tidak akan mendengarkan ku jika aku berkata dengan baik dan lembut. Kau kan keras kepala" Kiana menggeleng.

"Hmph, Kiana bodoh" Kiara berkata sambil memalingkan wajahnya dari Kiana.

"…" Kiana hanya diam, dia melihat ke Kiara dengan kesal.

"Hei, jangan bertengkar. Kalian itu saudari, tidak seharusnya begitu dan jangan berisik. Olivia sedang tidur" Orion mencoba untuk menenangkan suasana yang mulai memanas dan itu berhasil.

Suasana kembali normal dengan mudah, Kiara dan Kiana bertanya tentang apa yang Orion lakukan di hutan Tri. Kiara dan Kiana duduk di kiri dan kanannya, sedangkan Ellina duduk di samping Olivia yang sedang tertidur.

Orion menceritakan semuanya, meski ada beberapa hal kecil yang harus dia sembunyikan. Tentang apa yang terjadi pada dia dan Latifa di kamar itu dan masalah yang Latifa hadapi, Orion menyembunyikan itu karena Latifa menginginkan itu.

Kiana dan Kiara sangat terkejut, begitu mendengar Orion melawan Ground dragon. Bahkan Ellina yang awalnya tidak tertarik sama sekali, bergeming begitu mendengarnya.

Ketiga gadis itu tahu apa itu Ground dragon, itu adalah salah satu dari tingkat yang di miliki oleh naga tanah yang merupakan naga elemental murni dan Ground dragon berada pada tingkatan ke-2.

Orion merubah sedikit cerita, tentang bagaimana dia menang melawan naga itu. Dia membuat dirinya tidak terlihat begitu kuat, karena dia mengatakan bahwa dirinya mendapat bantuan dari para harpie dan Argus.

"Sepertinya, Latifa adalah gadis yang baik" Kiana berkata.

"Ya, kiana benar" Kiara menambahkan.

Orion yang selesai bercerita pun, bertanya kepada kedua kekasihnya tentang kemana orang-orang di asrama pergi.

Meliodas dan Elizabeth pergi ke museum, karena ada berhubungan dengan pekerjaan mereka, Dale dan Alvin pergi ke teater, Glen pergi berkencan dengan pacarnya, Gabriella pergi ke rumahnya dan Starla pergi karena ada urusan.

"Fuu~, sepertinya hanya senior-Glen yang menghabiskan waktunya dengan baik" Orion bersiul ringan.

"…" Kiana dan Kiara menjadi diam.

"Bagaimana, jika besok kita pergi?" Orion melihat mereka berdua.

"Benarkah?" Semangat Kiana dan Kiara kembali bangkit.

"Tentu saja, tapi. Mungkin kita akan mengajak seseorang besok" Orion berkata.

"Untuk apa, Orion?"

"Tentu saja untuk menunjukkan kepada kita, kemana tujuan kita. Kita bertiga sama sekali belum mengetahui apapun tentang kota ini"

"Orion ada benarnya" Kiara mengangguk.

"Tapi, siapa?" Kiara dan Kiana saling menatap, mereka memalingkan wajah mereka dan melihat ke Ellina. Orion juga melirik ke Ellina sedikit.

"Ja-jangan menatap ku begitu, aku tidak bisa menemani kalian. Aku sed-"

"Senior-Starla…" Orion berkata, memotong ucapan Ellina.

"…Kita bisa mengajak senior-Starla, semoga dia tidak sibuk besok" Orion melihat ke Kiana dan Kiara.

Mereka berdua setuju, karena mereka juga sudah mendengar bahwa Ellina tidak bisa menemani mereka. Maka Starla adalah pilihan yang tepat.

Orion ingin mendengar apa saja yang kedua kekasihnya itu lakukan kemarin, mereka berdua pun bercerita tentang pengalaman mereka kemarin. Di mulai dari Kiana, lalu Kiara.

…...

Langit malam yang gelap, membentang di cakrawala. Bersama dengan sebuah bulan dan puluhan bintang yang menghiasi cakrawala hitam itu, Orion duduk di bawah itu. Dia sedang menatap puluhan bintang itu dari atap asramanya.

Dia di sana setelah mencoba untuk tidur beberapa waktu yang lalu, tapi dia tidak bisa dan dia merasa bingung karena itu. Menatap bintang membuat perasaannya tenang, tapi tetap tidak membuat dirinya mengantuk.

Pikirannya mengingat Latifa, setiap kali dia melihat ke bulan yang ada di antara puluhan bintang itu. Meski ketika itu Orion tidak mempedulikan penampilan Latifa yang telajang, tapi itu bukan berarti dia tidak mengingatnya.

Dengan kemampuan mengingatnya yang hebat, Orion bisa melihat kembali. Bagaimana lekuk tubuh dari Latifa, dia sudah mencoba untuk tidak melakukan itu. Tapi, tetap saja terlintas di kepalanya.

Dia bisa mengingat dengan jelas, wajah Latifa, bentuk tubuh Latifa, rasa pelukan dari Latifa dan suara Latifa yang membuatnya merasa sangat bersalah kepada gadis itu. Karena meninggalkannya begitu saja dengan tanggung jawab yang seharusnya bisa dia lepas itu.

Orion mengusulkan kepada Latifa untuk pergi dari desa itu dan membiarkan para harpie hidup sesuai keinginan mereka, namun Latifa menolak gagasan itu dengan keras. Dia berkata bahwa itu sudah menjadi tanggung jawab baginya, meski bukan miliknya.

'Kenapa kau tidak mengikuti saran ku itu?' Pikir Orion kembali, dia berbaring di alas yang sudah dia siapkan itu.

Orion kembali melihat ke bintang-bintang, setiap kali dia melakukan itu. Pasti selalu terbesit sebuah pertanyaan yang dari dulu dia pikirkan, sejak pertama kali melihat bintang di dunia ini.

'Kenapa aku bisa mengenali beberapa rasi bintang?' Itulah yang selalu dia pikirkan.

Tapi dia tidak tahu harus bertanya kepada siapa, bahkan pernyataan dari {Ensklopedia Dunia} terasa sangat ambigu bagi dirinya. Itu membuat dia menyerah untuk bertanya, hingga sekarang.

Orion menutup matanya, mencoba sekali lagi untuk tertidur. Meski dirinya harus tertidur di atap asrama, yang terpenting bagi dirinya sekarang adalah mencoba untuk tidur.

"….."

Orion kembali membuka matanya, setelah mencoba untuk tertidur selama beberapa menit terakhir. Orion berdiri, dia menggulung alasnya dan turun lalu masuk kembali melalui jendela kamarnya.

"Ah, sepertinya aku memang tidak akan tertidur hingga besok…" Orion duduk di kasurnya.

"…Mungkin ini waktu yang tepat untuk bekerja" Orion mengeluarkan {Creator box} dari penyimpanannya.

Dia juga mengeluarkan sedikit dari Core yang di berikan oleh Qin dan sedikit dari batangan logam yang Qin berikan, dia melihat kedua bahan itu untuk sesaat dan mulai bekerja.