webnovel

System penakluk

Orion, seseorang dari dunia lain yang secara tiba-tiba muncul di dunia yang penuh dengan sihir dan fantasy bagi orang-orang di dunianya. Dia sendiri adalah orang yang menolak percaya akan sihir dan hal-hal fantasy lainnya, namun itu berubah ketika dia melihatnya langsung. Selain berpindah dunia, Orion juga mendapatkan sesuatu yang membuatnya cukup terkejut. Ada sebuah system yang melekat pada dirinya, dia tahu bahwa system itu akan membuatnya menjadi apapun yang dia inginkan dan dia tentu saja dengan senang hati akan melakukan apapun untuk tujuannya tercapai. Orion adalah orang yang buruk dan dia sendiri sadar akan hal itu, dia juga memiliki masa lalu yang buruk dan kelam. Hal yang ingin dia simpan sendiri dalam-dalam dan di tutup rapat di ingatannya saja. Orion mulai berusaha untuk merubah dirinya, begitu dia bertemu dengan sebuah keluarga sederhana. Keluarga yang menerima dia apa adanya, meski mereka tahu apa yang Orion lakukan. Dengan bersama mereka, Orion mulai berusaha berubah. Agar bisa menjadi lebih baik. Dia berusaha berubah untuk menjadi orang baik, orang baik menurutnya. Bersama dengan bantuan system dan orang-orang sekitarnya, Orion sendiri bertanya. Apakah dia bisa berubah dan sepenuhnya mengubur masa lalunya.

DRH01 · Fantasie
Zu wenig Bewertungen
92 Chs

Olion

"Kau tidak perlu bingung begitu, selanjutnya. Apa pertanyaan mu?"

"Bagaimana kau bisa menggunakan mahkota itu? Padahal tidak ada seorang pun selain Grey yang bisa memakai itu, kau juga bukan keturunan Grey"

"Itu karena mahkota itu memilih ku, ketika aku pertama kali bertemu dengannya. Dia langsung melayang ke atas kepala ku, lalu ketika aku hampir mati. Tanpa sadar, aku mengaktifkannya" Orion sedikit berbohong, dia ingin tetap merahasiakan keberadaan system.

"Lalu, kenapa kau tidak menggunakan itu saja langsung. Ketika bertemu dengan ku kemarin"

"Kau pikir, jika itu memang bisa. Aku tidak akan menggunakannya?"

"Apa mahkota itu hanya bisa kau gunakan ketika terdesak saja?"

"Tidak, aku bisa menggunakannya kapanpun yang aku mau. Namun ada sebuah masalah"

"Masalah?"

"Ya, seperti yang sebelumnya kau katakan. Mahkota itu dapat meningkatkan kekuatan seseorang hingga ketingkat yang tak terbayangkan dan ya, itu benar. Tidak memiliki durasi, itu juga benar...."

"Tapi, ketika aku selesai menggunakannya. Tubuhku akan langsung menderita, mahkota itu memiliki efek samping"

"Aku tidak tahu soal itu, kenapa bisa jadi begitu?"

"Kenapa kau tanya pada ku yang berusia 8 tahun, sedangkan kau yang berusia ribuan tahun saja tidak tahu"

"Aku hanya spontan berkata begitu"

"Terserah, lalu. Apa lagi?"

"Aku merasa ada yang janggal tentang mahkota itu"

"Apanya?"

"Kenapa aku tidak melihatnya dari awal?"

"Hah? Apa yang kau katakan, bukankah itu sudah sewajarnya?"

"Tidak, itu justru aneh. Kau tentu tahu, kan. Kalau Grey diberi julukan raja dunia?"

"Ya"

"Nah, hal yang paling di kenali dari Grey adalah ma-"

"Mahkota yang selalu melayang di atas kepalanya, kan?" Orion langsung menyela.

"Benar, bahkan jika itu adalah orang yang sangat asing bagi Grey sekalipun. Orang itu pasti akan langsung mengenali Grey dari mahkota di atas kepalanya" Rover mengangguk.

"..." Orion menjadi diam.

'Berarti, ada sesuatu yang salah dengan {Mahkota raja dunia kuno} saat ini'

"Kemungkinan besar, mahkota mu itu. Belum sepenuhnya lengkap"

"Kurasa begitu, berarti aku harus mencari setengah dari mahkota itu. Jika aku ingin bisa menggunakan benda itu tanpa khawatir tubuh menderita"

"Ya" Rover mengangguk.

"Baiklah, cukup sampai disini. Apa ada lagi yang ingin kau tanyakan?"

"Tidak, semua pertanyaan ku tentang mu sudah terjawab. Bagaimana dengan mu, apa yang ingin kau tanyakan?"

"Pertama, kenapa sihir teman ku bisa lenyap. Apa itu kemampuan mu atau hanya kebetulan sihir teman ku melemah, lalu lenyap dengan sendirinya?"

"Tidak, kau benar. Itu adalah kemampuan ku yang di salurkan kepada pedang ini"

"Apa hanya itu kemampuan mu yang di salurkan ke pedang ini?"

"Kemampuan ku ada 2, menetralkan dan menyerap sihir. Pedang ini bisa melakukan keduanya, selama kau menggunakan cara yang benar"

"Cara yang benar?"

"Ya, jika kau ingin menetralkan sihir. Maka kau harus menebas sihir itu dan jika kau ingin menyerap sihir, maka kau harus mengarahkan ujung pedang ini ke sihir tersebut"

"Apa kau memiliki batas dalam menyerap sihir?"

"Tidak, tapi pedang ini memiliki batas dalam menyerap sihir yang di luncurkan. Itu tergantung kekuatan dari sihir itu sendiri, jika terlalu kuat. Maka akan sangat sulit untuk menyerapnya"

"Lalu, apakah mengeluarkan sayap itu. Juga kemampuan mu?"

"Kalau itu, beda cerita"

"Beritahu kepada ku"

Rover pun menjelaskan tentang perubahan itu, Rover mengatakan bahwa setiap Sacred relic. Memiliki perubahan dan itu bertahap, perubahan itu di sebut sebagai [Gerbang]. Ada 3 tahap dari [Gerbang] dan setiap tahap itu akan meningkatkan kekuatan pengguna.

Untuk membuka [Gerbang] harus memenuhi syarat utama, yaitu jumlah Mana. Karena itu sangat berpengaruh pada penggunaan dari [Gerbang], untuk langkah awal agar Orion bisa menggunakan [Gerbang].

Dia harus bisa menyatu dengan Core dari pedang itu yang tidak lain adalah Core Rover sendiri, Orion langsung meminta Rover untuk menunjukkan Corenya kepada Orion. Rover langsung mengeluarkan Corenya, Orion pun langsung mendekati Core tersebut.

"Selain untuk mendekatkan langkah mu kepada [Gerbang], menyatu dengan Core akan membuatmu di tetapkan sebagai pemilik sah dari pedang ini. Yang berarti, pedang ini tidak akan bisa di ambil oleh orang lain...."

"Kecuali kau dalam keadaan sekarat dan seseorang yang lebih kuat dari mu menyatu dengan Core pedang ini, maka kau tidak akan bisa menggunakan pedang ini...."

"Ya, walau pun aku berkata begitu. Sekarang tidak akan ada orang yang bisa mengangkat pedang ini selain kau, karena kau sudah menjadi yang terpilih dan pantas memiliki pedang ini"

"Berarti, orang lain tidak bisa menyentuhnya?"

"Mereka masih bisa, tapi tidak dengan mengayunkannya. Jangankan mengayunkannya, menggesernya sedikit pun tidak akan bisa"

"Waw, itu hebat"

"Ya, begitulah kemampuan pedang legendaris"

"Mungkin kau benar" Orion tersenyum tipis.

Tangan Orion menyentuh Core Rover, Core milik Rover berukuran sangat besar. Bahkan lebih besar dari ukuran sebenarnya Rover sendiri, berbentuk bola yang berwarna perak. Penyatuan Core dan Orion itu sebenarnya hanyalah sebutan saja, mereka tidak benar-benar bersatu.

Yang Orion lakukan hanyalah memberikan tandanya di Core itu, sebagai wujud bahwa Core itu sudah menjadi milik Orion secara tidak langsung.

.

[{Black rover] Mendapatkan skill: [Menetralkan] dan [Menyerap]]

.

{Black rover}: merupakan sacred relic ke-7 dari 12 sacred relic, dibuat oleh 12 dwarf legendaris yang menggunakan kekuatan luar biasa sebagai inti dari pedang itu.

Skill:

1. [Menetralkan]: Menggunakan tebasan untuk mengaktifkan skill.

2. [Menyerap]: Menggunakan ujung pedang untuk mengaktifkan skill.

Kelas: Legendaris

.

"Lalu, berapa banyak jumlah Mana yang ku butuhkan. Agar memenuhi syarat untuk membuka [Gerbang pertama]?"

"Kau membutuhkan Mana dengan jumlah 10.000 keatas"

'10.000, ya....Milik ku saat ini hanya 5.000, sepertinya masih cukup jauh' Orion diam sesaat.

"Bersabarlah, usia mu masih muda"

"Ya, kau benar..."

"Kalau begitu, aku harus kembali. Sampai jumpa lagi, Rover" Orion lenyap.

"Ya, sampai jumpa. Orion" Rover melenyapkan Corenya yang dari tadi masih di sana.

Orion kembali ke dunia nyata, dia tiba-tiba merasa pusing dan dia tahu kenapa. Itu karena tubuhnya terlalu lama berendam di air panas, Orion langsung menjatukan diri ke lantai. Dia ketika itu hampir sepenuhnya pingsan.

TOK TOK TOK

"Orion, kau kenapa?" Suara Anna terdengar di balik pintu.

"Bukan....Bukan apa-apa, aku baik" Orion menjawab, dia sedikit kesulitan berkata. Karena kepalanya yang pusing.

"Kau yakin? Suara mu terdengar aneh"

SLAP

"Ya, aku yakin" Orion berkata, dia baru saja menampar pahanya sendiri. Agar kesadarannya bangkit akibat munculnya rasa sakit.

"Oh, ya sudah" Anna pun pergi.

Orion mencoba berdiri, dia berhasil meski kesulitan. Orion langsung kembali ke kamarnya, entah kenapa dia merasa sangat lelah dan akhirnya tertidur.

"Orion...." Anna membuka pintu kamar Orion dengan perlahan lalu melihat ke arah kasur, Orion sedang tertidur.

"Aneh, padahal kau baru saja bangun tidur dan sekarang masih pagi...." Anna menggelengkan kepalanya, dia merasa sedikit lucu dengan tingkah Orion.

"Orion, tidak baik tidur terlalu lam-" Ketika Anna menyentuh pipi Orion, rasa panas langsung menjalar ke tangannya itu. Anna terkejut, dia langsung meletakkan tangannya ke dahi Orion. Panas.

Anna dengan sigap langsung mengambil keperluan untuk merawat Orion, dia mengambil barang-barang yang sama dengan apa yang Orion ambil ketika ingin merawat dirinya. Setelah itu, Anna tetap disana. Duduk sambil menggenggam tangan Orion yang hangat.

"Ini pasti karena aku berinteraksi langsung dengan Orion, sehingga demam ku menular kepadanya"

Anna memberitahu orang tuanya ketika mereka akan makan malam, tentu mereka berdua kembali cemas. Karena sebelumnya Anna yang demam dan sekarang Orion. Sama halnya dengan Orion, Anna juga tetap menemani Orion.

Dia bahkan memutuskan untuk tidak makan malam, sama seperti yang Orion lakukan ketika dirinya sakit. Anna tetap disana, duduk sambil menggenggam tangan Orion. Dari pagi hari hingga malam kembali, tidak pernah meninggalkannya.

....

Hari sudah berganti, matahari sedang naik ke puncaknya. Orion membuka matanya, cahaya matahari sedikit menerpa wajahnya dan memaksanya membuka mata. Hal pertama yang dilihatnya adalah Anna, terbaring di sampingnya sambil memeluk lengannya.

Orion merasa lega karena kali ini Anna tidak bertelanjang, dia masih menerima itu. Orion melepaskan pelukan Anna dari lengannya dan duduk, dia melihat ada kompres dan beberapa botol obat.

"Terima kasih karena sudah merawat ku, Anna" Orion mengusap kepala Anna dan pergi keluar.

"Kamu sudah bangun, sayang..." May memeluk Orion.

"Ya, aku baru bangun"

"Bagaimana perasaan mu, apa masih pusing atau tidak?"

"Tidak, aku sudah sembuh Bu. Ini karena kakak"

"Kalian benar-benar kompak, kemarin Anna yang sakti dan kamu yang merawatnya. Sekarang sebaliknya, mungkin kalian bisa menjadi pasangan yang serasi" May tertawa kecil.

"Tapi kami saudara, Bu" Orion duduk ke meja makan, entah kenapa dia merasa tertarik dengan perkataan May tadi.

"Benar juga, ibu hanya bercanda...." May pergi ke dapur dan kembali dengan makanan.

"Kalian tidur lama sekali, bahkan ayah dan ibu sudah selesai makan siang. Kami sampai tidak tega untuk membangunkan kalian" May duduk di depan Orion.

"Aku juga tidak tahu, Bu. Padahal kemarin aku baru saja bangun dan tiba-tiba saja demam"

"Itu tidak penting lagi, yang penting kalian sudah sembuh. Demam tidak akan mendatangi orang yang sama dalam waktu dekat, Anna tidak akan jatuh sakit karena berdekatan dengan mu"

"Kuharap juga begitu..." Orion kembali makan.

"Ayah dimana, Bu?"

"Pergi bersama Ray dan anak-anak lainnya sedang pergi ke hutan, untuk menjelajahinya"

"Hah....Padahal aku ingin ikut" Orion menghela nafas panjang.

"Kamu tidak perlu menunggu mereka, kamu bisa pergi menjelajah hutan kapanpun yang kamu mau. Tapi dengan 1 syarat, bawa teman agar lebih aman" May mengusap kepala Orion.

"Baik, Bu. Aku mengerti"

"Anak pintar, ibu pergi dulu. Jangan bertengkar dengan kakak mu, ya" May pun pergi.

Orion melanjutkan makannya, dia makan dengan lahap. Sudah hampir 1 hari penuh, dia tidak makan. Makanan yang terakhir kali dimakannya adalah makanan yang Anna suapi untuknya.

Setelah itu, Orion pergi mandi dan kembali ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya. Anna masih tertidur disana dan dia benar-benar harus mengganti pakaiannya.

"Mungkin Anna tidak akan bangun" Orion dengan cepat memakai pakaiannya.

SRET

Orion bergedik, dia mendengar sesuatu lalu melihat ke arah Anna. Anna masih tertidur, hanya saja berganti posisi. Orion menghembuskan nafas lega, dia pun pergi keluar setelah itu.

Seperti biasa, keadaan desa sangat tenang. Meski ada yang terasa kurang, yaitu anak-anak yang berlarian. Hanya ada anak-anak usia 3 tahun kebawah di sana sekarang, Orion berjalan ke arah gerbang desa.

"Itu, Olion..." Kata seorang anak kepada teman-temannya, mereka mendekati Orion.

"Ada apa?" Orion berlutut, agar bisa setara dengan mereka.

"Olion, Olion. Gendong aku" Kata seorang anak perempuan.

"Um...Baiklah" Orion menggendong anak itu dan dia meletakkan nya di atas bahunya.

"Yee, aku tinggi!!!" Anak itu tertawa, anak-anak lain memperhatikan dengan rasa iri.

"Olion, aku juga mau"

"Olion, aku juga"

"Olion, giliran ku" Anak-anak itu berkumpul di sekitar kaki Orion dan menarik-narik celananya.

"Tu-tunggu, semua dapat giliran" Orion merasa kesulitan untuk bergerak, jika dia salah. Maka bisa saja dia mendorong anak-anak itu.

Orion menggendong mereka satu persatu, anak-anak itu merasa sangat senang dan setelah itu mereka pergi.

"Sampai jumpa, Olion" anak-anak itu melambaikan tangannya.

"Ya, sampai jumpa"

Orion langsung menunju ke gerbang desa, tidak ada siapapun di sekitar sana. Orion yang mengetahui itu, langsung pergi.