webnovel

Maaf

Luo ingin membungkam mulut Rion. Sayangnya di sini tidak hanya ada berdua saja dengan Rion, ada beberapa teman Agatha. Luo hanya bisa berusaha menjaga wibawa-nya. Rei yang mengetahui suasana hati Luo yang mulai memburuk, menggenggam tangan Luo.

Luo menatap ke arah gadisnya. Sebuah senyuman dari Agatha membuat Luo tenang.

Apa yang Rion lakukan ke padanya tidak sebanding dengan apa yang Luo dapatkan. Sebuah senyuman dan genggaman Agatha lebih penting dari pada sekedar omongan pedas yang Rion lontarkan ke padanya.

"Aku minta maaf. Ada beberapa pekerjaan yang harus aku lakukan, sehingga aku terlambat. Aku rasa, aku tidak terlambat selama itu. Mungkin hanya lima belas menit" jelas Luo membuat Rion memutar kedua bola matanya.

"Eh, santai aja Kak!" sahut Abel, "jangan bikin suasana panas deh Rion. Kak Luo ikut makan siang sama kita aja udah bagus. Apalah daya pelajar seperti kita, belum merasakan kesibukan sebagai pekerja" sambung Abel membuat Rion menatap Abel tidak suka.

"Kalian pesan saja yang kalian suka. Hari ini aku yang traktir" kata Luo membuat Stevi dan Abel tersenyum penuh kebahagian.

Setengah jam kemudian, pesanan mereka semua tiba. Luo yang tidak tahu jika tubuh Agatha memiliki alergi terhadap makanan seafood. Memberikan sepiring nasi goreng seafood untuk Agatha. Rei yang tidak mengetahui hal itu, menikmati apa yang ada di depannya. Karena pada dasarnya, tubuh Rei tidak memiliki alergi pada makanan jenis tertentu.

Setelah memasukkan beberapa suap nasi goreng ke dalam mulutnya. Rei merasakan tubuh Agatha, gatal di beberapa bagian. Rei merasa terkejut dengan perubahan kulitnya, yang tiba-tiba ruam di beberapa bagian.

"Em, aku kenapa ya?" tanya Rei ke pada Luo.

"Coba aku lihat?" pinta Luo, Rei memberikan tangannya ke pada Luo. Luo dapat melihat jelas, ruam merah yang menghiasi tangan Rei.

Rion yang melihat kejadian itu, refleks merebut tangan Agatha dari genggaman tangan Luo.

"Kamu makan apa? Seafood?" tanya Rion panik. Rion segera mengambil sebuah botol kecil di dalam tas nya. Dan memberikan satu butir obat alergi ke pada Rei.

"I-iya" jawab Rei takut-takut,"tapi aku tidak alergi sama seafood" lanjut Rei yang kini memandangi obat yang Rion berikan. Rei merasa bimbang, dia harus minum obat itu atau tidak.

"Kamu gila?" tanya Rion penuh emosi,"kamu boleh amnesia. Tapi ingat juga kelemahan diri kamu. Kamu gak bisa makan seafood Agatha!" lanjut Rion dan mendesak Agatha alias Rei untuk segera meminum obat yang Rion berikan. Rion menyodorkan segelas air ke pada Agatha. Agatha mengambil segelas air yang Rion berikan dan meminum obat yang Rion berikan. Rion terlihat legah.

Abel dan Stevi hanya saling pandang. Bahkan mereka yang notabene sahabat Agatha juga tidak mengetahui hal itu.

Luo pun merasakan hal yang sama. Luo mengerjapkan kedua matanya. Merasa bodoh dengan apa yang dia lakukan. Luo menyesal, memilihkan makanan yang tidak seharusnya Agatha makan.

"Gatha! Maaf. Aku tidak tau, kalau kamu alergi. Aku kira-" ungkap Luo penuh penyesalan.

"Otak lo di pakai dong! Kalau dia sakit gimana? Untung gue bawa obat alergi Agatha. Gimana kalau nggak!" maki Rion emosi. Membuat Luo terdiam.

"Rion! Aku udah baik-baik aja" bela Rei, Rei tidak ingin ada pertikaian di acara perayaannya hari ini.

Sayangnya terlambat. Rion sudah melayangkan satu bogeman mentah ke pada Luo. Membuat sudut bibir Luo mengeluarkan darah segar.

"RION!!!" teriak Rei, Abel dan Stevi nyaris bersamaan.

Rei segera membantu Luo berdiri. Rion menghalangi apa yang ingin Rei lakukan ke pada kekasihnya. Rion menarik tangan Agatha alias Rei agar mengabaikan Luo yang tersungkur di lantai. Rei menepis tangan Rion dan tetap membantu Luo. Rion yang tidak terima akan hal itu, segera meninggalkan café tempat mereka merayakan nilai kelulusan Agatha dan teman-temannya.

"Terima kasih" sahut Luo.

"Aduh! Prince Rion ngambek. Gawat nih!" kata Stevi.

"Udah biarin aja. Nanti baik-baik sendiri" sahut Abel,

"Maaf. Karena aku acara kalian berantakan" sesal Luo,

Abel dan Stevi saling pandang. Mereka berdua tak enak hati dengan apa yang Luo katakan. Sejujurnya hal ini hanya kesalahpahaman saja. Rion memang terlalu berlebihan jika berkaitan dengan Agatha.

"Sepertinya Rion sedang dalam mood yang kurang baik Kak. Jangan diambil hati, dia hanya sedang labil" kata Abel mencoba mencairkan suasana yang tampak tegang.

"Mendingan kita pulang aja! Kamu sepertinya butuh istirahat Gatha" usul Stevi,

Rei menganggukkan kepala nya. Menyetujui apa yang Stevi katakan. Tidak ada perbincangan lebih lanjut. Mereka berempat segera meninggalkan café dan pulang ke rumah masing-masing.

Luo membukakan pintu apartemen untuk Agatha. Agatha segera masuk, dan duduk di sofa ruang tamu mereka. Luo mengambil posisi duduk di samping Agatha alias Rei.

"Apa ada yang sakit?" tanya Luo khawatir,"maafkan aku. Aku benar-benar tidak tahu kalau kamu alergi makanan seafood" sesal Luo membuat Rei menatap iba ke padanya.

Rei bisa merasakan betapa terpukulnya Luo tadi. Dia bisa melihat kepanikan di mata Luo. Bahkan Luo terdiam ketika Rion memakinya. Rei yakin, Luo juga tidak mengetahui apa yang terjadi dengan tubuh Agatha, bisa dibilang hubungan Luo dan Agatha tidak baik di masa lalu.

"Aku sudah lebih baik. Obat yang Rion berikan bereaksi dengan baik di tubuh ku" jelas Rei sembari menunjukkan beberapa ruam yang mulai menghilang di tangannya.

"Aku memang tidak berguna" sesal Luo,

"Hei! Kamu hanya tidak tau kalau aku alergi seafood kan? Sudahlah, jangan membesarkan masalah. Aku sudah baik-baik saja sekarang" hibur Rei, sayangnya apa yang di ucapkan Rei tidak membuat Luo lebih baik. Bahkan Luo merasa dirinya tidak lebih baik daripada Rion.

"Aku membesar-besarkan masalah?" ulang Luo,

Rei menghela nafasnya, dia tau jika hal ini akan membuat mereka berdua akan bertengkar.

"Bukan itu maksud ku. Aku rasa, kamu terlalu berlebihan. Aku sudah baik-baik saja. Aku tau, kamu merasa tidak enak hati karena Rion yang lebih mengenal ku" jelas Rei,"aku juga tidak mengenal diri ku sendiri. Bukankah kita sama?" tanya Rei membuat Luo menatap netra Rei,

"Maaf. Sungguh! Aku merasa tidak berguna sekarang" aku Luo,

"Jangan seperti itu, aku baik-baik saja. Tolong jangan berkata hal yang bisa membuat kamu merasa tidak baik di depan ku. Aku tidak ingin kita berdua bertengkar karena masalah ini. Aku ingin kita berdua melupakan masalah ini. Aku tidak ingin kita berdua bertengkar karena masalah ini" ungkap Rei, mengeluarkan isi hati nya. Bagaimanapun juga, semua sudah terjadi.

Luo memeluk tubuh Agatha, mencari kenyamanan yang enggan dia bagi ke pada orang lain.

Setidaknya hari ini membuat Luo belajar untuk mengenal Agatha lebih dalam. Luo berjanji, hal ini tidak akan terulang kembali. Dia tidak akan membuat Agatha terluka.