Nisa dan Dinda terlihat membelalakan kedua matanya saat mendengar pengakuan dari Bian kalau yang membuatnya galau itu bukanlah Nayla, melainkan Aretha.
"Menurut Mama bagaimana? Bian dan Aretha cocok tidak?" ucap Bian yang menatap sang Mama dengan mata yang berbinar.
"Dan bagaimana denganmu Din? Kamu setuju kan kalau Aretha jadi calon kakak iparmu?" Biar beralih menatap Dinda.
Nisa dan Dinda terlihat saling menatap satu sama lain dan satu menit kemudian, mereka tertawa terbahak-bahak menetertawakan Bian, mereka berdua semakin yakin kalau Bian benar-benar sudah tidak waras.
"Hahahaha, Ma! Sepertinya kak Bian sudah tidak waras lagi," ucap Dinda di sela-sela tawanya.
"Hahahaha bener Dind!" balas Nisa yang juga masih menertawakan putranya itu.
Bian terlihat menatap sang Mama dan adiknya dengan tatapan kesal, bisa-bisanya Mama dan adiknya itu menetertawakannya tanpa rasa bersalah sedikit pun kepadanya.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com