webnovel

J

Berdiam diri menunggu sebuah keajaiban memang bukanlah pilihan buruk, tapi mencari jalan keluar sendiri sebelum semuanya semakin terpuruk bisa saja menjadi pilihan yang paling tepat.

Gia meringis bersamaan dengan mata yang perlahan terbuka, kepalanya terasa amat pening dengan tubuh yang terasa seperti remuk. Matanya yang terbuka menatap langit yang menghitam di atas sana, tubuhnya yang terasa sakit coba dia bawa untuk bangkit. Tapi malangnya, rasa sakit itu malah membuatnya kembali terbaring di atas bebatuan.

Kepalanya lantas menoleh, masih mencoba mencerna setiap detik dari apa yang matanya lihat. Di sebelahnya, sesosok pria terlihat memejamkan matanya dengan kening yang mengalirkan cairan merah kental.

Alan berdarah dan sepertinya tak sadarkan diri.

"Alan!" Panggil perempuan itu, berharap yang disebut nama segera membuka mata.

Gesperrtes Kapitel

Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com