webnovel

Seorang Kerabat

Redakteur: Wave Literature

Kekuatan : 41

Kecepatan : 8

Kecerdasan : 5

Kondisi : 45

Luo Yunyang membuka alat pengatur atributnya. Ia merasa sangat tak puas dengan kondisinya sekarang. Dibandingkan dengan kecepatannya dulu, ia tak membuat banyak kemajuan lagi.

Sebenarnya, ada beberapa kemajuan yang ia alami. Kekuatan dan Kondisinya masih meningkat dengan lambat, tetapi Luo Yunyang merasa dirinya telah mencapai titik di mana kekuatannya mulai terhambat.

Berkat kecepatannya, ia bisa makan cukup banyak Bodhi Emas, Ginseng Ungu Keemasan, dan beberapa tumbuhan dengan fungsi yang sama ketika ia berada di dalam hutan. Namun, tumbuhan-tumbuhan tersebut tak lagi efektif.

Walaupun ia mengkonsumsi Ginseng Ungu Keemasan, rasanya sama saja seperti makanan berkualitas tinggi. Tumbuhan itu tak akan meningkatkan dasar kultivasinya secara signifikan.

Hal ini sama seperti obat penguat kondisi tubuh yang hanya dapat digunakan sekali dan tak memiliki efek apapun setelahnya.

Mempelajari diagram kesembilan dari Lukisan Kera-Naga seharusnya memberikan peningkatan yang sangat tinggi, tetapi ketika Luo Yunyang mengingat waktu yang dihabiskannya di hutan di luar Pangkalan 7, ia merasakan ketakutan yang tak kunjung hilang hingga saat ini. Ketika ia mencoba secara paksa untuk menyerap sinar matahari yang terik, seluruh tubuhnya berubah menjadi merah terang dan hampir saja terbakar. Hanya memikirkannya saja membuatnya merasa gemetar.

Sinar yang terik itu membuatnya berada di antara hidup dan mati. Jika bukan karena Qi dingin yang terkumpul di dalam tubuhnya berkat Gerakan Kera Iblis Menelan Bulan, ia mungkin sudah berubah menjadi tumpukan abu di dalam hutan tersebut.

Teror yang ia rasakan begitu nyata.

Karena ia hampir saja mati saat itu, Luo Yunyang memutuskan untuk berhenti mempelajari diagram kesembilan dari Lukisan Kera-Naga.

Hal tersebut terlalu berbahaya. Ia adalah tulang punggung keluarganya sehingga ia tak boleh mati.

Beberapa diagram Lukisan Kera-Naga yang teah ia kuasai sebelumnya tak lagi memberikan hasil yang cukup baik, sehingga setelah beristirahat sejenak di rumah, ia mulai mempraktekkan diagram ketujuh dan kedelapan dari Lukisan Kera-Naga, yaitu Teknik Lolongan-Kera Raungan-Naga dan Gerakan Kera Iblis Menelan Bulan.

Jika ia tak mendapatkan tugas lain yang berhubungan dengan kultivasi, Luo Yunyang akan terus mengolah kedua diagram ini, terutama Teknik Lolongan-Kera Raungan-Naga, karena ia tak memerlukan banyak ruang untuk memperkuat otot dan kelima bagian dalam tubuhnya.

Walaupun kemajuannya saat mengembangkan teknik ini sangat sedikit, ia masih bertahan. Ia tahu jika ingin masa depannya berjalan lebih lancar, ia membutuhkan landasan yang kuat.

10 menit, 20 menit…

Waktu pun berjalan dengan cepat. Ketika Luo Yunyang selesai melatih ulang Teknik Lolongan-Kera Raungan-Naga, hari telah gelap. Terdapat total 24 rumah di setiap lantai di blok tempat tinggalnya, tetapi kebanyakan dari mereka tak memiliki penerangan yang baik.

Penerangan di rumah Luo Yunyang lebih buruk lagi.

"Berhenti melompat-lompat, Dong'er! Bergegaslah dan segera berganti pakaian! Kau akan ikut ke pesta ulang tahun paman buyutmu nanti!" Walaupun mereka masih agak jauh, Luo Yunyang dapat mendengar suara ibunya dengan jelas.

Walaupun biasanya ia tak terlalu gugup saat Atribut Kecerdasannya cukup tinggi, kali ini ia tak bisa menunggu.

Ia membuka pintu dengan tak sabar dan tersenyum saat bergegas menghampiri mereka. Ibunya yang sedang mengenakan seragam bank dan adiknya yang mengenakan rok bunga panjang sedang menaiki tangga.

"Kakak! Aku sangat merindukanmu!" Luo Dong'er terkejut dan gembira saat ia bergegas menghampiri Luo Yunyang dan membuat kuncir rambutnya bergoyang-goyang di udara.

Shen Yunying sedang dalam suasana hati yang baik saat ini, sehingga wajahnya yang terlihat muda itu bersinar memancarkan cahaya yang hangat.

Malam sebelumnya, ia bermimpi bertemu dengan putra kesayangannya dan sekarang putranya itu benar-benar berdiri di hadapannya. Sebuah perasaan rindu yang manis dan hangat menggelora di dalam hatinya dan membuat matanya berkaca-kaca.

"Anakku! Kapan kau kembali?" ia mengamati putranya itu dari kepala hingga kaki, tak dapat menyembunyikan rasa terkejut di wajahnya.

"Aku baru saja kembali sore ini. Kalian sedang bekerja dan sekolah, jadi aku beristirahat di rumah. Kali ini, aku akan libur selama lima hari," Luo Yunyang menjawab sambil membantu Luo Dong'er melepas ranselnya.

Shen Yunying menggosokkan tangannya. "Bagus! Kalau demikian, kita akan menghabiskan lebih banyak waktu di rumah untuk beberapa hari ke depan. Kebetulan sekali, hari ini adalah ulang tahun paman buyutmu. Ayo kita pergi ke acara tersebut bersama-sama!"

Paman buyut? Luo Yunyang yang tak ingat jika keluarganya memiliki kerabat di Kota Donglu, menatap Shen Yunying dengan bingung.

"Dia adalah adik nenekmu. Keluarga kita telah kehilangan kontak sejak kiamat terjadi," jawab Shen Yunying. "Aku pikir seluruh anggota keluarga telah meninggal saat itu, jadi aku tak menyangka akan bertemu dengan sepupuku di bank! Ketika aku mengenali namanya, kita berbicara tentang paman buyutmu dan aku mengetahui situasi keluarga mereka. Begitu banyak tahun yang telah terlewati!"

Luo Yunyang tak begitu mengerti mengenai konsep kerabat, tetapi saat ia mendengar ibunya berbicara, ia bisa melihat bahwa ibunya sangat peduli terhadap kerabatnya itu.

"Bersatu kembali dengan kerabat lama adalah hal yang baik. Bahkan mungkin kita bisa bertemu dengan beberapa kerabat lainnya!" kata Luo Yunyang, menyetujui pikiran ibunya.

Shen Yunying mengangguk. "Cepatlah kenakan pakaian yang baru. Aku telah membeli hadiah ulang tahun, jadi kita bisa langsung berangkat."

Matahari telah terbenam saat mereka berangkat tetapi lampu jalanan belum dinyalakan. Selama perjalanan, beberapa orang menyapa Shen Yunying dan ia akan tersenyum sambil berbicara singkat dengan beberapa orang tua.

Saat Shen Yunying mengenalkan Luo Yunyang kepada semua orang yang ditemuinya, senyumannya lebih berkilauan.

"Apakah kita benar-benar bisa pindah ke Distrik Chunfengli, Kakak? Semua rumah di sana berbentuk bungalow. Aku dengar rumah terkecil di sana setidaknya 100 meter persegi!"

"Asyik sekali, Kakak! Bagaimana jika besok aku tak berangkat ke sekolah dan pergi bermain denganmu? Aku dengar dari teman sekelasku, ada banyak hal menyenangkan yang bisa dilakukan di sana, tetapi ibu tak pernah mengajakku…"

Luo Dong'er melompat-lompat seperti burung kecil yang lincah. Kabar yang dibawa kakaknya begitu ia pulang membuatnya sangat bersemangat.

Shen Yunying menatap putranya dengan penuh perhatian. "Nak, kau tak perlu merasa tertekan. Tempat kita tinggal sekarang sudah cukup bagus."

Ia tahu segalanya tentang Distrik Chunfengli karena presiden dari bank tinggal di sana.

Itu adalah hal yang sering ia pamerkan.

Distrik itu sangat besar dan orang-orang yang dapat tinggal di sana adalah orang-orang dengan status sosial yang tinggi. Area itu adalah simbol dari status mereka.

"Dokumennya hampir selesai!" Luo Yunyang menjawab dengan tawa.

Shen Yunying tetap terdiam selama beberapa waktu. Walaupun putranya itu masih muda, sangat jelas ia telah menjadi pilar bagi keluarganya. Shen Yunying tanpa sadar melihat putranya dengan kebanggaan seorang ibu. Selama putranya itu berada di sisinya, ia akan selalu berdiri dengan bangga. Tak ada yang bisa membuatnya sedih.

Sebuah hotel dengan dekorasi emas dan batu giok tiba-tiba muncul di hadapan Luo Yunyang. Sebuah penanda bertuliskan "Hotel dan Restoran Sisik Naga Emas" adalah pemandangan yang ia lihat.

Luo Yunyang tersenyum tipis saat melihat tulisan itu. Chen Yong pernah mengatakan bahwa hotel tersebut adalah perusahaan keluarganya.

Luo Yunyang tak menyangka bahwa ia akan menikmati makan malam pertamanya di restoran milik keluarga salah seorang teman yang berada dalam naungannya.

"Halo, apakah Anda datang ke sini untuk pesta ulang tahun?" pelayan yang berpakaian rapi bertanya pelan pada mereka.

"Ya, kami di sini untuk merayakan ulang tahun Paman." Shen Yunying melambaikan hadiah di tangannya sembari tersenyum

Pelayan itu mengantar Luo Yunyang dan keluarganya ke dalam hotel. Luo Yunyang melihat banyak mobil yang terparkir di luar hotel itu.

Kebanyakan dari mobil-mobil itu adalah mobil mewah dari Rapid Gem Automobiles. Orang-orang yang keluar dari mobil itu pun memancarkan aura elit.

Sepertinya, paman buyutnya itu sangat sukses di Kota Chang'an.