Kurangnya komunikasi dari Tombak Kerinduan Tanpa Batas telah lama mengganggu pikiran Long Xinyue. Firasat yang kuat saat ini muncul di hatinya.
Sebelumnya, walaupun ia kesulitan berkomunikasi dengan Tombak Kerinduan Tanpa Batas, ia masih selalu menaruh perhatian padanya. Dengan demikian, ia selalu bisa merasakan keinginan bertempur yang besar dari tombak tersebut.
Namun, keinginan bertempur yang kuat ini telah menghilang.
Akumulasi dari kehendak tertinggi pada Senjata Ilahi itu telah menghilang, dan senjata itu kini tak lebih dari seonggok besi rongsokan begitu jatuh ke tanah. Retakan-retakan mulai terbentuk di tombak panjang berwarna merah tersebut.
Putra Iblis Pertama dan Pangeran Kesembilan menatap Pedang Merah Kirmizi Dalam dan Aliran Rusak dengan tatapan nanar. Hal yang sama juga mulai terjadi pada Senjata Ilahi mereka.
Sepertinya ada masalah dengan Senjata-Senjata Ilahi ini. Tampaknya situasi saat ini terlihat tak baik untuk mereka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com