Bunga ditaburkan di atas gundukan tanah basah di depannya, Sandra tak menyangka kalau hari ini dirinya harus melibat makam sang ibunda. Air mata jatuh perlahan-lahan. Membawa segala rasa sakit, kesedihan, kekecewaan, juga amarah yang entah datangnya dari mana. Semua rasa yang ada di dalam hatinya saat ini benar-benar bercampur aduk, kiranya ia tak bisa mengolah semua perasaan itu benar. Hanya bisa diam, menatap setiap kelopak bunga berwarna merah muda dengan aroma yang khas, air segar dituangkan di atas makam. Doa mengiringi dengan usapan wajah menggunakan kedua telapak tangan untuk mengakhiri bagi beberapa orang, sebagian lagi, menyesuaikan kepercayaan yang dianut oleh mereka.
Unterstützen Sie Ihre Lieblingsautoren und -übersetzer bei webnovel.com