webnovel

SULTAN FAMILY My Brother is My Bodyguard

Rachel Gabriella Winata , cucu perempuan satu satunya yang dimiliki Bram Winata dan Retno Winata. Gadis remaja SMA yang dikawal oleh 3 orang anak laki laki seusianya yang memang merupakan saudaranya sendiri. Mereka adalah cucu cucu keturunan SULTAN. Rachel dijodohkan oleh Retno , atau oma Rere alias neneknya sendiri kepada seorang anak dari orang paling terkaya nomor dua setelah keluarganya . Akankah Rachel menuruti permintaan sang Nenek ? Atau Rachel akan menolaknya ? Simak terus kisahnya hanya di SULTAN FAMILY . Selamat membaca ! Semoga kalian suka :)

FheeKamikaze_ · Teenager
Zu wenig Bewertungen
111 Chs

TERNYATA OH TERNYATA...

Permasalahan Melani soal mobil belum selesai. Tiba waktunya pulang sekolah, Melani telah menunggu Rachel diparkiran mobil. Ia masih tak percaya kalau mobil sport itu adalah milik Rachel.

Saat sedang menunggu, Melani tak sengaja bertemu Leon. Dirinya pernah mendengar, bahwa Leon sangat menyukai Rachel. Dan ini merupakan kesempatan baginya untuk memanfaatkan Leon.

"Tunggu-tunggu!" cegatnya. "Elo Leon kan ? Anak XI.IPS 1?" tanya Melani tanpa basa basi.

"Sorry, siapa ya?" tanya balik Leon yang memang tidak mengenali gadis itu.

"Oh, gue Melani!" ucapnya seraya mengulurkan tangannya dan mengajak kenalan. "Anak baru di kelas MIPA Elit." terangnya.

"Sorry, gak minat." kata Leon malas dan langsung membalikkan badannya. Namun langkahnya terhenti saat Melani mengatakan tentang Rachel.

"Soal Rachel! Gue tahu, elo suka kan sama Rachel?" ujar Melani yang lagi-lagi sok tahu.

"Hubungannya sama elo apa?" ketus Leon.

"Gimana kalau kita kerja sama?" ajak Melani dengan nada pelan karena masih banyak orang yang berlalu lalang diparkiran.

"Maksud elo?" Leon semakin bingung dengan ucapan Melani yang tiba-tiba sok kenal lalu mengajaknya kerja sama.

"Gue suka sama Rafa." ungkapnya berterus terang pada Leon.

"What?" Leon hanya mengerutkan keningnya. "Kenapa elo ngomong sama gue? Gak jelas banget." gerutu Leon.

"Ya tapi gue gak suka sama Rachel." lanjut Melani semakin gak jelas.

"Gak ada hubungan nya bambang, elo suka sama Rafa tapi ngajak kerja sama bareng gue."

"Maksud gue tuh, gue gak suka lihat Rafa deket-deket sama si jala** itu. Lagian semua orang tuh pada kenapa sih? Banyak yang muji dia." kata Melani.

"Elo aneh deh!" ujar Leon. "Elo gak tahu siapa Rachel atau gimana sih? Gila kali ya, gue harus berhadapan sama bodyguardnya? Bisa-bisa digorok gue."

"Elo tuh yang aneh! Diajak kerja sama kagak mau."

"Kalau elo suka sama Rafa, ya elo berjuang sendiri aja. Ngapain bawa-bawa gue?"

"Gue minta bantuan sama elo, biar si Rachel tuh gak dekat-dekat lagi sama Rafa." ucapan Melani malah membuat Leon ngakak dan semakin bingung. "Gue juga heran, kenapa mereka tuh dekat banget? Padahal gue sering lihat si Rachel bareng Jason.

Akhirnya Leon pun paham, bahwa Melani tidak mengetahui siapa Rachel dan yang lainnya. Wajar sih, karena Melani anak baru disekolahnya. Tetapi, yang Leon bingungkan adalah Rachel yang begitu terkenalnya tidak dikenal oleh Melani.

Hari ini hari jumat, biasanya Rafa cs selalu melaksanakan shalat jumat dimasjid sekolah. Dan Rachel selalu pulang awal karena harus membantu Cellyn di kafe brownies membagi-bagi makanan gratis pada orang yang kurang mampu atau anak yatim piatu juga orang yang telah lanjut usia atau yang lainnya.

Keluarga Winata memang selalu melakukan hal seperti itu. Mereka tidak lupa untuk bersedekah atau beramal meskipun hanya sekali dalam seminggu.

"Ehhemm!" Rachel pun berdeham tatkala melihat Leon dan Melani sedang mengobrol tepat dibelakang mobil Rachel. "Sorry, boleh gue lewat?" tanyanya ramah karena jalannya terhalang oleh Melani. Melani pun menggeser dan sedikit menjauh dari tempat ia berdiri. "Thank you!"

"Tunggu Chel!" ujar Leon. "Kamu mau ke kafe brownies kan?" tanyanya.

"Wae?" tanya balik Rachel.

"Aku boleh ikutan baksos nggak? Kebetulan aku bawa banyak makanan kotak titipan daddy."

"Tadi ngomongnya elo gue. Giliran sama dia, aku kamu. Dasar bucin!" umpat Melani.

"Kenapa harus ikut gue? Sambil jalan pulang kan bisa?"

"Ya biar tambah seru aja kalau bareng-bareng."

"Elo pekerja paruh waktu?" tanya Melani pada Rachel. "Ternyata oh ternyata, seorang Queen sekolah kita hanya seorang pekerja paruh waktu." ucapnya asal menyimpulkan lengkap dengan tawanya.

"Woy, jangan asal ngomong elo!" ketus Leon.

"Jangan-jangan mobil mewah ini cuma rental?" ejeknya.

Rachel hanya tersenyum menyeringai dan membiarkan Melani dengan pemikirannya sendiri. Sedangkan Leon sangat geram dan ingin melakukan sesuatu terhadapnya.

Kemudian Rachel mengeluarkan dompet berwarna peach blue dari dalam tasnya. Awalnya ia hanya ingin menunjukkan surat-surat mobil serta kartu SIM miliknya. Tetapi, dompet itu malah direbut oleh Melani.

"Elo mau ngapain sih, pake acara ngeluarin dompet segala?" tanyanya sambil membuka resleting dompet tersebut. "Palingan isinya cuma uang receh."

Dompet itu memang terlihat tipis, dan seperti tidak ada isinya. Wajar saja jika Melani beranggapan seperti itu. Tapi eh tapi, seketika mata Melani membulat. Dirinya sontak sangat terkejut setelah melihat isi dari dompet kecil itu.

Memang benar, isinya hanya uang receh. Dua lembar uang kertas berwarna hijau, satu lembar uang kertas berwarna ungu dan beberapa lembar uang lima ribuan. Namun yang membuat Melani tersentak kaget adalah, beberapa kartu yang tersimpan didalam dompet tersebut. Dia melihat satu black card, tiga kartu ATM, ada kartu pelajar, KTP, juga kartu SIM termasuk surat-surat mobil atas nama Rachel Gabriella W.

Rachel pun kembali merebut dompet miliknya dari tangan Melani. "Uppsss! sorry! Gak niat pamer gue, tapi elo sendiri yang rebut dompet gue."

***

Sampai dirumah, Melani segera membuka ponselnya dan langsung membuka akun instagram miliknya. Lalu memulai pencarian akun diawali dari HighschoolAntariksa. Sebab, disitulah dirinya bisa dengan mudah mencari akun seseorang.

Dengan sangat antusias, Melani pun segera pergi ke profil dan melihat semua postingan. Tak butuh waktu lama, ia sudah mendapati apa yang dicari.

"RachelGbrll underscot underscot." gumamnya seraya meng klik nama tersebut.

Setelah profilnya kebuka, ternyata akun itu hanya akun fanbase nya Rachel. Mata Melani menatap lekat-lekat layar ponselnya. Ia melihat jumlah pengikutnya yang cukup membuat matanya melotot.

"Gila!" gumamnya. "Ini cuma akun fanbase saja. Tapi followers nya sudah mencapai 3,8 juta. Memangnya dia siapa sih?" ucapnya terheran heran sambil lanjut scroll kebawah melihat postingan foto dan video yang di upload diakun tersebut.

Melani pun mendapati sebuah foto Rachel memakai dress mewah berwarna gold seraya memegang sebuah piala dengan caption "Congrats to the winner of Putri Remaja Indonesia 2017 @RchlLollypop."

Melani juga menemukan foto Rachel saat menjadi model cover majalah remaja, juga beberapa cuplikan video saat menjadi model iklan ditelevisi.

"Kalau gini caranya, gue bakal kalah." pikirnya. "Apa jangan-jangan, Rafa juga seorang model? Reporter sama wartawan waktu itu? Hah! Gue harus cari cara buat bikin karir Rachel hancur."

***

Ting...

Rachel mendapat satu pesan baru dari nomor yang tidak dikenal.

💬"Hati-hati dengan Melani..."

Pesan singkat itu membuat Rachel bertanya-tanya. Meskipun ia tak membalasnya, tapi pesan itu Rachel anggap sebuah peringatan untuknya.

Setibanya di Kafe Brownies, Rachel bergegas packing beberapa macam makanan kedalam kotak makanan untuk dibagikan. Selain itu, setiap hari jumat kafe brownies selalu mengadakan diskon atau bonus makanan bagi pengunjung setia dan memiliki member card.

Tiga ratus kotak makanan siap dibagikan. Tinggal menunggu kedatangan Rafa dan yang lainnya. Mereka akan berkeliling sekitaran kafe juga daerah terpencil.

Sesekali Rachel juga sering mengadakan kegiatan seperti itu bersama para fansnya. Dan sebentar lagi, produk baru dari Lolly cloth segera out. Rachel juga akan mengadakan meet and great disuatu tempat.

Waktu menunjukkan pukul 14.15 WIB. Sebelum Rafa cs tiba, Rachel memulai membagikan kotak makanan tersebut disekitaran kafe terlebih dahulu. Dengan dibantu beberapa pelayan kafe, mereka mencari orang yang benar-benar membutuhkan. Setelah itu, barulah Rachel lanjut ke tempat terpencil atau panti jompo juga panti asuhan.

★★★★★