Beberapa hari kemudian , hukuman cucu Winata telah usai . Mereka telah bebas dan tidak lagi mengerjakan pekerjaan rumah . Mereka sangat lega sekali , bisa menyelesaikan hukumannya dengan baik . Luka memar diwajah Rachelpun kian memudar , meskipun masih terlihat sedikit kemerah merahan diwajahnya .
Hari ini hari sabtu . Semua cucu Winata sedang berkumpul digazebo belakang . Mereka slalu menyempatkan waktu untuk bermain bersama dirumah . Ya , walaupun membosankan . Mau bagaimana lagi ? Mereka tidak bisa keluar tanpa ijin dari nyonya sultan .
"Kak !" panggil Rey kepada Rachel . "Ada tamu tuh didepan nyari kakak ." ujarnya .
"Siapa ?" tanya penasaran Rachel . Reypun mengedikkan bahunya .
"Wah ? Jangan jangan elo suruh orang kerumah ya ?" tuduh Rafa .
"Apaan sih bang ?" ketus Rachel . "Mana mungkinlah , gue aja gak punya teman . Masa tiba tiba ada yang nyari gue . Ngaco ah ." elaknya .
"Yaudah sana samperin ." timpah Rafi .
"Iya , iya ." Rachelpun beranjak pergi kedepan .
"Siapa yang nyari dia ?" Rafapun penasaran dan menanyakannya lagi kepada Rey .
"Heheu... Om Andrea ." balas Rey cengengesan.
"Aahh , bisa aja lu ." ujar Rafa kesal kena tipu adek bungsunya . "Gue kira beneran ada yang nyari dia ."
"Lah , emang napa kalau ada yang nyari dia ?" tanya polos Rey .
"Bahaya tahu ." tukas Rafi .
"Eh , bisa bisa kita kena hukuman lagi deh sama Oma ." sambung Rafa .
"Lho , kok gitu ?" pertanyaan Rey membuat pusing Rafa .
"Yo ? Ini adek siapa sih ?" ejek Rafa terhadap Rio yang sedang asyik dengan ponsel miliknya . "Pura pura bodoh , apa emang bodoh sih ? Polos amat nih bocah ."
"Yeh , bocah . Kan oma udah bahas pas makan malam waktu itu ." timpal Rafi .
"Yang mana ?" tanyanya lagi .
"Haduuhhh ! Tahu ahhh !" ketus Rafa seraya menepuk jidatnya .
*****
**Diruang tamu**
Seseorang nampak tengah duduk dikursi tamu . Laki laki setengah paruh baya , dengan pakaiannya yang rapi dan gagah . Kemeja putih yang dikenakannya , dibalut dengan jas berwarna navy dengan dasi hitam dikerah bajunya .
"Papih ?" ucap Rachel lengkap dengan senyum manisnya . Ketika melihat seseorang yang tengah duduk diruang tamu tersebut . "PAPIH !" panggil Rachel setengah berteriak dan berlari kecil menghampri Andrea . Kemudian dengan erat , Rachel memeluknya . Karena saking rindunya terhadap papihnya .
Andreapun merasa bahagia , karena anak kesayangannya terlihat begitu senang ketika dirinya sudah pulang dari luar kota . Meskipun Rachel sudah SMA , namun Andrea tetap saja slalu memanjakannya . Sebab , Rachel adalah anak semata wayangnya .
"Rachel rinduuuuuu papih ." ucapnya manja .
"Sama , papih juga rindu Rachel ." balas Andrea seraya mencubit kedua pipinya karena gemas . Akan tetapi , dikarenakan ketidak tahuan Andrea , ia telah menyentuh bekas luka memar dipipi kiri Rachel yang masih terlihat kemerah merahan .
"Aw ! Aw ! Sakit pih ." rengek Rachel sambil mengelus elus pipinya .
"Lho , kenapa ? Papih terlalu kencang ya nyubitnya ?" tanya Andrea .
"Enggak kok , pih ." Sanggah Rachel . "Ini ada bekas luka memar dipipi Rachel ." jelasnya .
"Luka ?" tanyanya kaget . "Memangnya kamu kenapa ? Coba lihat papih ." Andreapun menatap lekat lekat wajah Rachel .
"Rachel ditampar orang , om ." tiba tiba Rafa menghampiri .
"Rafa ?" ucap Andrea.
"Apakabar om ? sapanya terhadap papih Rachel .
"Baik , baik ." balas Andrea . "Tadi kamu bilang , Rachel ditampar orang ?" tanyanya lagi .
"Iya , om ." jawab Rafa .
"Benar itu Rachel ?" tanya Andrea memastikan . Rachelpun mengangguk .
"Siapa orang itu ? Berani beraninya nampar anak papih ." ujar kesal Andrea
"Dia , Aldo . Anak kelas 3 IPS 1 ." Jelas Rafa . "Tapi , om tenang aja . Masalah itu sudah kelar kok ."
"Ya sudah , kalau gitu . Papih mau mandi dulu , gerah nih . Habis perjalanan jauh ." ujarnya seraya mengibas ibaskan tangannya dibawah dagu .
"Oke pih." timpal Rachel .
Andreapun segera menaiki anak tangga menuju lantai 2 . Sedangkan Rafa dan Rachel tengah duduk dikursi tamu itu seraya memaikan ponselnya . Rachel sibuk dengan terus menscroll beranda instagram miliknya . Ia sedang asyik mencari tahu tempat hiburan terbaru diJakarta .
Setelah sekian lama menscroll , tiba tiba Rachel melihat postingan temannya yang sedang berada disebuah taman hiburan . Sontak ia berteriak histeris sampai mengagetkan orang disebelahnya .
"AAAHHHH !!!! Gue harus kesini , pokoknya gue harus pergi ." pekiknya .
"Sialan lo , Chel ." ketus Rafa seraya melemparkan bantal ke wajahnya Rachel . "Kenapa sih ? Ngagetin orang aja ." tanyanya penasaran .
"Ini loh , bang . Ada taman hiburan malam didekat sini ." ujarnya girang . "Pokoknya bang , gue harus pergi kesana . Ini kan malam minggu . Pasti seru deh bang ." ujarnya bersemangat .
"Kita tuh gak bakalan bisa pergi , Chel ." tukas Rafa . "Pergi siang hari aja harus ada SIM , apalagi malam hari . Gak bakalan dapat tuh SIM ." jelas Rafa .
"SIM ? Apaan tuh bang ?" tanya Rachel tak mengerti .
"SU-RAT I-JIN MA-IN !" jawab Rafa dengan mengejanya .
"Oh iya , gue lupa ." ucapnya mendadak tak bersemangat , bagaikan mainan robot yang baterai nya udah mulai habis . "Yah , padahal gue udah lama banget gak pergi ketempat kayak gitu ." lanjutnya .
"Ah , aha ! Gue punya ide ." tiba tiba nadanya bersemangat kembali . Rafa yang melihat tingkah laku Rachel yang aneh cukup menggelengkan kepala . Rachelpun berlari kecil menaiki anak tangga , menuju lantai 2 .
Tok tok tok !!!
Diketuklah sebuah pintu yang berdiri tepat dihadapannya , yang menutupi ruangan besar tempat beristirahat kedua orang tuanya Rachel .
"Pih ! Papih !" panggil Rachel .
"Iya , Chel . Tunggu bentar ." sahutnya dari balik pintu . Tak lama dari itu , Andreapun keluar seraya merapihkan baju yang dikenakannya .
"Ada apa , Chel ?" tanya Andrea .
"Pih , Rachel pengen kesini ." rengeknya dengan mimik wajah seperti bocah minta uang untuk beli permen sembari menunjukkan postingan temannya disalah satu medsos dilayar ponselnya .
"Uuhhh ! Taman hiburan malam . Dimana tuh ?" tanyanya lagi .
"Dekat kok pih , dilapangan ujung sana ." jawabnya . "Tolong ya pih , mintai ijin sama oma ." pinta Rachel lengkap dengan gerakan tangan memohon .
"Eemmm...? Mau gak ya ?" ujarnya sembari meletakan jari telunjuknya didagu persis seperti orang sedang berpikir.
"Aaahh , papih !" Rengeknya lagi dengan nada sok manis manja . "Masak gitu sih sama anaknya sendiri ." rutuknya .
"Iya , iya . Papih bantuin kok ." ujar Andrea . "Sekalian papih juga mau ngajak jalan mamih ." lanjutnya .
"Beneran pih ? tanya Rachel memastikan . "Papih serius ?"
"Iya , nona manis ."
"Asyik ! Yeay ! Thank u so much , muach I love u papih ." ujarnya girang sembari melakukan kiss bye kepada papihnya .
*****
**Pukul 19.00 WIB**
Beberapa menit sebelum jam makan malam , Rachel telah berpakaian layaknya orang mau bepergian . Ia memakai overall rok selutut berwarna merah jambu dengan kaos putih lengan pendek didalamnnya . Rambutnya dibiarkan tergerai , dengan bando diatas kepalanya sebagai penghias rambut lengkap dengan sepatu sneaker putih telah terpasang dikakinya .
Wajahnya yang berseri seri membuat semua orang heran kebingungan , termasuk Cellyn . Rachelpun segera menampakkan dirinya diruang makan . Tak lupa senyum manisnya ia tebarkan kesetiap orang .
"Kesambet setan mana lo , Chel ?" celetuk Rafa yang penuh dengan tanda tanya . "Senyam senyum sendiri , abis obat lo ?" ejeknya .
"Apaan sih bang ? Orang cuma lagi senang aja dibilang abis obat ." rutuk Rachel yang langsung mengerucutkan bibirnya .
"Emang lo senang kenapa ?" timpah Rafi .
"Iiihhh , kepo !" jawab Rachel datar .
"Halah , palingan gara gara drakor ." timpal Rafa .
"Kak Rachel cantik hari ini , dandanannya juga rapih ." ucap Rey yang menyadarkan abang abangnya kalo malam ini Rachel berpenampilan rapih dan berbeda .
"Oh iya ? Lo rapih banget malam ini , mau kemana non ?" ketus Rafi .
"Jangan jangan.....?" Rafapun teringat sesuatu seraya menatap Rachel yang dibalas dengan hanya mengangkat bahunya sambil tertawa kecil . "Emangnya lo udah dapat ijin ?" tanya Rafa yang seakan akan dia tahu kalau Rachel mau pergi malam itu .
"Semoga ." balas Rachel lengkap dengan senyumannya yang manis nan imut seraya mendekatkan wajahnya kehadapan Rafa yang memang mereka duduk bersebelahan . "Doain aja ." sambungnya .
Tak lama kemudian , Rerepun datang dan segera duduk ditempatnya .
"Minta doa apa kamu , Rachel ?" tanya Rere .
"Hah ! Mampus lo !" bisik Rafa lengkap dengan tawa ejekannya .
"Euh...? Itu oma ?" ucap Rachel sedikit panik .
"Rachel sama Andrea mau pergi , mah ." potong Andrea tiba tiba menyelamatkan anaknya dari godaan syaitan yang terkutuk . Eh... maksudnya dari Omanya . Hehe... "Andrea mau jalan jalan sebentar sama Cellyn juga Rachel . Mungpung malam minggu , sekaligus melepas rasa kangen sama keluarga ." jelasnya . "Mamah juga kalo mau ikut boleh ?"
"Memangnya om mau pergi kemana ?" tanya Rey kepo .
"Om mau pergi kelapangan yang ada diujung sana . Katanya ada taman hiburan malam yang baru buka ." terangnya lagi .
"Rey mau pergi juga dong , om ?" ujarnya meminta ikut pergi .
"Boleh . Atau enggak , kita pergi rame rame aja . Biar tambah seru ." tukasnya . "Mah , mamah ngijininkan ?" tanyanya meminta ijin .
"Ngapain pergi kesana ? Buang buang duit saja ." jawabnya jutek .
"Kalian boleh pergi kok ." ujar seseorang yang berasal dari ujung ruang makan . Suaranya terdengar familiar banget . Merekapun segera menengok ke arah sumber suara itu berasal . Dan ternyata....
Seorang laki laki paruh baya datang menghampiri keruang makan . Dengan pakaian layaknya orang kantoran lengkap dengan sebuah tas hitam yang ditentengnya . Orang berdasi itu cukup membuat semua orang terkejut , terutama Rere .
"Eyang ?" ucap Rachel bahagia . Kepulangannya sangat tak diduga .
"Loh ? Papah ." ujar Andrian . "Kapan papah sampai bandara ?" tanyanya .
"Kenapa gak hubungi kita pah ?" timpah Andrea .
"Kan kita bisa jemput eyang ." ujar Rafa .
"SURPRISE !" ujar Bram seraya menggerakkan kedua tangannya kedepan . Ya , Bram baru saja tiba dirumahnya setelah menghabiskan waktu beberapa jam menempuh perjalanan pulangnya dari Singapura .
"Lah , eyang udah kayak anak abegeh aja . Pake acara kasih kejutan segala ." ujar Rafi .
"Ayok yang , duduk ." ajak Rey . "Kita makan sama sama ."
"Siap komandan ." ujar Bram seraya memberi hormat . Semua keluargapun tertawa melihat tingkah Bram dengan Rey . Brampun kemudian duduk dikursi miliknya , lalu segera menyantap hidangan malamnya .
"Jadi , gimana nih eyang ?" tanya Rafa mengawali pembicaraan lagi . "Boleh dong , kita pergi jalan jalan malam ini ?"
"Oh , jelas boleh dong ." jawab Bram dengan senang hati . Semua anggota keluargapun bersorak hore mendengar jawaban dari Bram . Apalagi Rachel , ia merasa bangga karena idenya membawakan hasil yang baik untuk dirinya .
*****
•••Ide Rachel boleh juga tuh :) Jadi kepengen juga jalan jalan hihii... Mau tahu keseruan mereka seperti apa ? Tunggu cerita selanjutnya . Jangan lupa kritik dan saran nya :)•••