Keesokan harinya , Sultan Family telah bersiap siap untuk pergi . Entah itu kemana , yang jelas Bram mewajibkan setiap anggotanya ikut . Tidak ada kata penolakan .
Pagi itu cuaca sangat mendukung . Mereka nampak begitu bersemangat . Sangat tak diduga , jika dalam 2 hari ini mereka mempunyai moment langka . Semua anggota keluarga sangat antusias dengan ajakan Bram .
📞 "Hahaa... Baik , Pak . Sebentar lagi kita berangkat menuju lokasi . Sampai ketemu disana , Pak Regar . Terima kasih ."
Terdengar Bram sedang berbicara ditelpon , namun entah dengan siapa itu . Mungkin liburannya itu ada hubungannya dengan orang yang barusan telponan bersama Bram .
"Apakah semuanya sudah siap ?" tanya lelaki paruh baya itu .
"Sudah pah ." jawab Andrian .
"Okeh , hari ini kita pergi ke dufan ." terang Bram . "Rafa , kalau kamu capek ? Kamu boleh gantian sama Rafi atau Rio ." sarannya kepada Rafa .
"Serius , yang ?" tanya Rafi memastikan . "Rafi boleh bawa mobil ?"
"Boleh dong." jawabnya dengan senang hati . "Tapi ingat , kalian harus tetap hati hati ." Brampun menasehati cucu cucu kesayangannya .
"Yes ! Makasih eyang ." ucap Rafi berterima kasih .
Merekapun segera bergegas karena waktu sudah menunjukkan pukul 07.00 WIB . Kali ini yang mengemudi adalah Rafi . Ia sangat senang , dirinya diijinkan mengemudi mobil .
*****
**Dufan**
Setelah beberapa jam kemudian , merekapun tlah tiba ditempat tujuan . Namun sebelumnya , mereka diharuskan untuk pergi ke restoran yang telah dibooking Bram . Tempatnya tidak berada jauh dari mereka memarkirkan mobilnya .
Saat memasuki restoran , ada 1 keluarga yang mungkin telah menunggu kedatangan keluarga Winata . Mereka menyambut dengan hangat .
"Selamat pagi Pak Regar ." sapa Bram seraya berjabat tangan . "Sudah lama ?" tanyanya.
"Oh , enggak kok . Kita baru saja nyampe ." jawabnya . "Silahkan duduk , Pak Bram Winata ." ujarnya mempersilahkan .
Betapa kagetnya Rafa cs ketika melihat seorang anak lelaki seumurnya tengah duduk diantara keluarga tersebut . Mereka mengenalinya , sangat-sangat kenal . Tak disangka tak diduga , mereka akan bertemu kawan lamanya meskipun tak pernah akur .
"What the fuck ?" ucap Rachel kaget .
"Gila ! Males banget gue ." timpal Rafi .
"Gue kata juga apa ." gumam Rio . "Feeling gue gak pernah salah ."
"Udah simpan dulu kesalnya ." titah Rafa sedikit menenangkan , padahal dia sendiri paling benci ma tu orang . "Daripada kena omel , oma . Mending duduk ." jelasnya lagi . Merekapun menuruti perkataan Rafa .
"Bukannya dia sekolah di London ?" tanya Rachel kepada Rafa .
"Meneketehe ." jawab Rafa males .
Laki laki tersebut hanya pasang wajah songongnya , seperti dulu . Ia tak pernah mau menyapa ataupun bersikap manis . Lelaki itu selalu memperlihatkan sifat aslinya didepan mereka .
"Leon ? Ayok salaman sama keluarga Winata ." titah Pak Regar yang memang beliau adalah ayah dari lelaki songong itu .
Ya , lelaki itu adalah Leonardo Siregar yang akrab disapa Leon . Anak tunggal dari keluarga Siregar yang memang kebetulan keluarganya adalah partner kerjanya Bram dari dulu . Keluarga Siregar merupakan keluarga terkaya di Jakarta nomor 2 setelah keluarga Winata .
Leonpun menuruti perintah ayahnya . Ia segera bersalaman dengan seluruh anggota keluarga Winata kecuali Rafa , Rafi dan Rio .
"Nice to meet you , Rachel Gabriella ." ujar Leon sambil senyum menyeringai seraya bersalaman namun masih dengan tampang songongnya . Yang kemudian Rachel langsung melepas jabatan tangannya dari Leon .
"Ih , ogah banget gue ketemu lo ." Rachel menggerutu pelan .
"Lho ? Kalian kok pada diem ? Sapa dong Om Regar sama Tante Lydianya ." ujar Bram kepada cucu cucunya .
"Mungkin mereka lupa , pah ." timpah Andrea . "Udah hampir 3 tahun juga kan mereka gak ketemu ."
"Hahaa... Udah pada gede ya mereka ." gumam Regar . "Anak kamu makin cantik aja ya , Ndre ." Regarpun memuji Rachel .
"Makasih , om ." ucap Rachel sambil memamerkan senyum palsunya .
"Oh , jelas dong . Siapa dulu papihnya ." balas Andrea sombong .
"Iya , iya . " tukasnya seraya tertawa kecil . "Gak kerasa ya , sebentar lagi kita bakal jadi satu keluarga ." kata kata Regar sungguh mengagetkan detak jantung Rachel . Kedua keluarga itupun saling tertawa .
"Hah ? Apa maksudnya kata kata barusan ?" pikir Rachel yang tiba tiba terdiam sambil mencerna kata kata yang dilontarkan Regar barusan .
*****
**Tempat wahana**
Rachelpun bergegas keluar dari restoran tersebut seusai makan bersama , dengan diikuti Rafa cs. Mereka segera memasuki taman bermain tanpa orang tua mereka . Rachel yang merasa sedikit kesal , berjalan agak cepat dan terburu buru .
Rafa yang heran melihat tingkah aneh adeknya itu , langsung menyusulnya . Ia menarik tangan Rachel , sampai Rachel berhenti berjalan .
"Elo kenapa sih ?" tanya Rafa dengan nada agak tinggi . "Kenapa tiba tiba wajah lo berubah menyeramkan ?"
"Tahu tuh . Bukannya tadi senang banget pergi kesini ?" timpah Rafi .
"Huh !" Rachelpun menghela nafas . "Tadi kalian dengar gak ?" tanya Rachel .
"Dengar apa ?" tanya Rio .
"Pas om Regar bilang kita bakal jadi satu keluarga ?" terang Rachel .
"Halah , gak usah didengerin ." tukas Rafa . "Mending kita seru seruan aja disini ." ajaknya .
"Ayok !" Rafipun menarik tangan Rachel menuju wahana yang diincernya . "Kita naik itu ." ujarnya seraya menunjuk satu wahana paling populer yaitu Roller coaster . "Gimana ? Berani gak ?" tanyanya .
"Siapa takut ." gumam Rafa .
"Elo , gimana Yo ?" tanya Rafi terhadap Rio .
"Ngikut aja ." jawabnya datar .
"Kalo elo , Chel ?" tanyanya lagi .
"Eummpp ???" Rachel berpikir seraya membolak balikkan bola matanya .
"Kebanyakan mikir lo , baby bear ." ejek Rafi .
"Bang , aku ikut ya ?" ujar Rey .
"Oh iya , gue lupa ada Rey ." tukasnya . "Emang kamu berani ?" tanya Rafi .
"Berani dong . Rey kan anak cowok ." balasnya .
"Tuh , anak kecil aja ngikut . Masa elo , enggak ?"
"Yaudah , iya . Gue ikut ." ketus Rachel kesal .
Merekapun akhirnya sepakat untuk menaiki wahana permainan berupa kereta yang dipacu kecepatan tinggi pada jalur rel khusus . Rangka baja itu mempunyai kapasitas penumpang sebanyak 12 orang dengan 1 kursi hanya mampu membawa 2 orang .
Rachel mencoba duduk paling depan bersama Rafi . Lalu ada Rafa dan Rey yang duduk dibelakang Rachel . Tanpa sengaja , ternyata Rio bersebelahan duduk dengan Angel yang barada diurutan kursi ketiga . Rio dibuat sport jantung sebelum kereta itu meluncur . Bukan karena takut dengan wahana itu melainkan gugup duduk bersebelahan dengan orang yang ia taksir sewaktu SMP . Entah kenapa bisa barengan naik wahana itu yang jelas ada perasaan senang dalam hati Rio .
Kereta itu perlahan mulai berjalan lalu kecepatan mulai berubah saat kereta menukik turun . Mereka dibuat sport jantung ketika kereta memutar secara vertikal 360 derajat . Hampir semua orang yang menaiki wahana tersebut refleks berteriak sekencang kencangnya karena dibuat deg degan oleh kecepatan kereta tersebut .
Rachelpun tak lepas dari teriakannya . Berbeda dengan Rafi , ia malah tertawa ketika mendengar teriakan Rachel . Apalagi Rio , dia menunjukkan ekpresi biasa saja seperti tidak ada rasa takut takutnya sama sekali . Entah itu karena gengsi , atau memang itu biasa saja bagi dia .
Setelah roller coaster , Rafi merasa tak puas . Ia ingin menaiki wahana yang lebih menantang , seperti hysteria . Dengan penuh semangat , Rachelpun menyetujui untuk menaiki wahana tersebut . Baginya , hysteria akan lebih memacu adrenalinnya ketimbang roller coaster . Permainan dengan cara melontar pengunjung ke atas dengan kecepatan 4 Gravitasi bumi atau sekitar 100 km per jam. Setelah pengunjung dijatuhkan dengan kecepatan minus 1 Gravitasi sekitar 60 km per jam , mereka akan dibuat seperti sedang melayang tinggi diangkasa . Dan itu dijamin akan membuat mereka yang menaiki wahana tersebut tidak berhenti berteriak .
*****
**Pukul 14.00 WIB**
Hari sudah siang , teriknya matahari tak mampu mengalahkan semangatnya Rafa cs . Mereka tak berhenti sampai disitu . Wahana wahana yang memacu adrenalin , tak terlewat satupun oleh mereka . Tanpa sadar , Rio telah menaiki beberapa wahana bersama dengan Angel .
"Yo ? Elo jangan cari masalah deh ." ujar Rafa yang menyadari kehadiran Angel .
"Ngel , sorry nih . Bukannya gue mau ngusir lo , tapi jika keluarga gue tahu Rio jalan bareng elo . Bisa berabe urusannya ." jelas Rachel meminta Angel untuk segera pergi . "Lain kali , kita jalan bareng lagi . Thanks udah temenin Rio ."
"Oh , its ok ." ucap Angel mengerti . Lalu diapun segera pergi meninggalkan Rafa cs .
"Sabar broo ." ujar Rafi menyemangati seraya menepuk pundak Rio yang hanya menghela nafas panjang .
"Bang , aku laper ." kata Rey sambil mengelus elus perutnya .
"Gue juga ." timpah Rachel .
"Yaudah , kita cari makan aja dulu ." ajak Rafa .
Merekapun segera mencari tempat kuliner yang ada disekitaran dufan . Tak butuh waktu lama , mereka telah menemukan tempat makan favoritnya . Yaitu KFC . Masuklah mereka ketempat itu yang hanya memiliki dua lantai saja dan memilih tempat duduk dilantai atas . Agar bisa makan dengan nyaman dan lebih menikmati . Sambil disuguhkan pemandangan yang indah .
Rafa memesan paket BigBox yang berisikan 6 pcs chicken + 3 cream soup , 3 manggo pudding , dan 5 pcs chicken strip . Ditambah dengan 1 minuman manggo float , kesukaan Rachel . 3 pepsi untuk Rafa Rafi Rio dan 1 mocha float untuk Rey .
*****
Rafa cs baru saja keluar dari KFC , karena mereka telah selesai mengisi kekosongan perutnya . Jelang sore , merekapun segera bergegas untuk kembali menemui orang tua mereka direstoran tadi pagi yang mereka kunjungi setelah melakukan berfoto ria atau selfi selfi . Sebab , mereka telah ditunggu untuk pulang bersama lagi .
Setelah itu , barulah mereka pamit pulang kepada keluarga Regar . Waktupun telah menunjukkan pukul 3 sore . Rafapun kini mengalih kemudi , ia segera menancapkan gas dan mulai pergi meninggalkan parkiran .
Sesampainya dirumah , keluarga Winatapun segera beristirahat . Begitu juga dengan Rafa cs , mereka langsung masuk ke kamarnya masing masing . Rasa senang dan bahagiapun jelas terlihat dalam diri Rachel , meskipun terasa melelahkan .
*****
•••Waahh , Rachel ternyata suka sama yang namanya tantangan . Padahal tantangan belum tentu suka lho , sama Rachel 🙃 To be continue guys !•••