webnovel

SULTAN FAMILY My Brother is My Bodyguard

Rachel Gabriella Winata , cucu perempuan satu satunya yang dimiliki Bram Winata dan Retno Winata. Gadis remaja SMA yang dikawal oleh 3 orang anak laki laki seusianya yang memang merupakan saudaranya sendiri. Mereka adalah cucu cucu keturunan SULTAN. Rachel dijodohkan oleh Retno , atau oma Rere alias neneknya sendiri kepada seorang anak dari orang paling terkaya nomor dua setelah keluarganya . Akankah Rachel menuruti permintaan sang Nenek ? Atau Rachel akan menolaknya ? Simak terus kisahnya hanya di SULTAN FAMILY . Selamat membaca ! Semoga kalian suka :)

FheeKamikaze_ · Teenager
Zu wenig Bewertungen
111 Chs

QUALITY TIME II | Malam Minggu

Sesaat setelah selesai makan . Semua keluarga Winata kecuali Bram dan Retno , telah bersiap untuk pergi jalan jalan . Waktu menunjukkan pukul 20.00 WIB . Mereka pergi dibatasi waktu hanya sampai pukul 23.59 WIB . Lebih dari batas waktu yang ditentukan , mereka akan dikenakan hukuman karena sudah tidak tepat waktu .

Mereka pergi hanya membawa 2 mobil . 1 mobil ditumpangi khusus emak bapak , 1 mobil lagi khusus para cucu Winata . Mobil yang mereka pakai adalah mobil sport semua . Dan itu merupakan fasilitas mobil khusus untuk keluarga . Berbeda dengan mobil dinas kerja . Mereka dapat 1 mobil tiap 1 keluarga . Juga berbeda dengan mobil milik pribadi . Dan mobil yang dikendarai oleh Rafa adalah mobil yang setiap hari Rafa bawa kesekolah . Sebelum mereka beranjak usia 17 tahun , mereka dilarang bawa kendaraan sendiri . So , mereka hanya dikasih 1 mobil untuk pergi kesekolah .

"Ingat , besok kita ada acara ." ujar Bram mengingatkan . "Jangan pulang telat ." teriaknya .

"Lah ? Emang besok mau kemana lagi kita ?" tanya Rachel situkang kepo .

"Kan udah gue bilang , gue mau ajak lo jalan ." celetuk Rafa yang mulai melajukan mobil .

"Aaahh kalau itu mah gue tahu . Tapi eyang bilang ada acara ? Berarti kita semua besok ada acara ." gumam Rachel .

"Kita lihat aja besok , eyang ngadain acara apa ." timpal Rafi .

"Kata eyang , besok kita mau jalan jalan lagi ." ucap Rey . "Tapi bareng sama eyang sama Oma ." jelasnya .

"Kalo sama oma , feeling gue anak ." ujar Rio .

"Halah , sok sok an bawa feeling ." timpal Rafa .

"Heh baby bear ?" panggil Rafi kepada Rachel . Rachelpun menengok kebelakang karena posisinya ia duduk disamping kemudi .

"Apa lo bilang ?" jawab Rachel menyeramkan .

"Baby bear ." ucapnya sekali lagi .

"Iiihhhh ! Sialan lo !" pekik Rachel . Merekapun tertawa dalam mobil . "Kalian tuh harusnya berterima kasih sama gue ."

"For what ?" tanya Rafi .

"Ya iyalah , kalo bukan karena ide gue , kalian semua gak bakal bisa pergi malam ini ." jelasnya .

"Woy ! Kalo gak ada eyang , kita pasti gak dapat ijin baby bearrrr ." tukas Rafi . Rafapun cengengesan . "Memangnya ide lo , apa ?" sambung Rafa bertanya kepada Rachel .

"Gue sih cuma minta tolong ke papih , mohon mohon sambil merengek rengek nangis . Udah itu aja ." terangnya .

"Miss drama ." ejek Rafa .

"Ck ! Iihhh , segitu juga ada usahannya ." rutuk Rachel .

Tak lama kemudian , mereka telah sampai ditempat tujuan . Yaitu , taman hiburan malam . Rafapun segera memarkirkan mobilnya . Mereka turun dengan perasaan bahagia . Karena sudah lama banget mereka tidak pergi ke tempat seperti itu .

"Aaahhh ! Gue pengen naik itu ." ucap Rachel girang seraya menunjuk salah satu wahana bianglala .

"Gak da bosen bosennya lo , Chel naik yang gituan ." ketus Rafi .

"Yaudah , kita beli tiket aja dulu ." ujar Rafa . "Rey , kamu mau naik wahana apa ?" tanyanya .

"Udah Rey , kamu ikut kakak aja . Naik bianglala ." Rachelpun mengajak Rey ikut bersamanya .

"Boleh kak . Rey ikut kakak ." balasnya .

"Gua mah ogah ." tolak Rafi yang tidak tertarik sama wahana tersebut . "Yo , elo temenin gue aja ." pintanya kepada Rio yang dibalas dengan anggukkan .

Mereka berlimapun berpisah . Rafa , Rachel dan Rey pergi membeli tiket untuk beberapa wahana yang akan mereka naiki . Sedangkan Rafi dan Rio hanya berkeliling mengitari kawasan taman hiburan .

"Waaahhh indah banget ." ujar Rachel yang udah kayak anak Tk seraya tengok sana tengok sini . Rafa dan Rey hanya terdiam melihat tingkah laku Rachel yang seperti itu . Sampai tiba tiba....

JLEP ! Bianglala berhenti . Seketika menjadi gelap , semua lampu padam . Sangkar yang ditempati Rachel berhenti tepat dipuncak bianglala . Rachelpun sontak menjerit ketakutan . Namun Rafa berhasil membekap mulut Rachel . Lalu selang 1 menit , lampu menyala dan bianglalapun kembali memutar .

"Berisik lo !" ujar Rafa jutek seraya melepaskan bekapannya .

"Kan gue takut ." rengek Rachel .

"Yah , kak Rachel kalah sama Rey ." Reypun angkat bicara dan mengejeknya . Rachel hanya mendengus mendengar ejekan Rey . Sedangkan Rafa hanya menyeringai . Tak butuh waktu lama , mereka bertiga tlah usai menaiki bianglala . Dan langsung melanjutkan kembali mencari permainan yang seru .

Disisi lain , orang tua mereka asyik menikmati suasana malam kota Jakarta . Mereka hanya mengobrol disebuah tempat kuliner yang ada ditaman hiburan tersebut . Melepas rasa rindu kebersamaan mereka , sebab mereka jarang banget punya moment seperti itu selain duduk bersama diruang makan .

Waktu menunjukkan pukul 22.30 WIB . Masih tersisa waktu normal 1 jam . Rafa mengajak Rachel mengadu uji nyali dirumah hantu . Tetapi Rachel menolaknya , karena takut dengan kegelapan . Rencana masuk kerumah hantu gagal . Gak ada yang berani adu uji nyali dengan Rafa .

"Eh , jam berapa ini ?" tanya Rachel yang langsung menengok jam tangan yang melingkar dipergelangan tangan kirinya. "Wah , udah mau jam 11 nih ." ucapnya lagi .

"Yaudah , balik yuk ?" ajak Rafa seraya merangkul adik bontotnya .

"Eh , tunggu tunggu tunggu !" ucap Rachel menghentikan langkah kaki Rafa .

"Apalagi Rachel ?" tanyanya heran .

"Beliin arumanis dulu ." pinta Rachel seperti anak SD yang minta dibeliin permen .

"Nih , udah gue beliin ." tiba tiba Rafi muncul dihadapan Rachel dengan membawa 1 kantong arumanis untuknya . Ia sengaja membelikannya , karena tahu bahwa adik perempuannya itu suka sekali sama yang namanya arumanis .

"Uuhhh thank you abangku sayang . Tahu aja kesukaan adeknya ." kata Rachel manja .

"Nah , ini buat kamu ." ucap Rafi lagi seraya menyodorkan 1 corong eskrim kepada Rey .

"Asyik !" ujar Rey bertepuk ria . "Makasih bang Rafi ."

"Buat gue mana ?" ketus Rafa meminta jatahnya kepada Rafi , kembarannya . "Masa , abang sendiri gak dibeliin ?"

"Ya elah , bang . Kayak anak kecil aja lo , minta jatah segala ." tukas Rafi .

Drrttt.... Drrttt.... Tiba tiba terdengar ponsel berdering . Rachelpun segera membuka tas slempang kecil miliknya , lalu mengambil ponsel dan segera mengangkatnya .

📞 "Halo , pih ." sapanya .

📞 "Halo , Chel . Kamu dimana sayang ?"

📞 "Ini mau jalan keparkiran mobil kok , pih ."

📞 "Yaudah , jangan lama lama ya . Papih udah mau jalan . Kamu hati hati pulangnya ."

📞 "Siap , pih ."

Panggilanpun berakhir . Mereka berlima segera menuju parkiran . Lalu bergegas pulang meninggalkan pekarangan taman hiburan tersebut .

Dalam perjalanan pulang mereka berbincang bincang didalam mobil . Kecuali Rey yang sudah terlelap dalam tidurnya .

"Eh bang ?" panggil Rafi kepada Rafa ." Elo masih ingat gak ? Cewek cantik yang dulu ditaksir Rio ." tanyanya .

"Apaan sih , bang ?" tukas Rio . "Gak usah bilang bilang deh ."

"Cewek cantik ?" Rafapun mengingat ingat kembali seraya fokus menyetir . "Cewek yang waktu pas di SMP itu ?" tanyanya memastikan .

"Iya , cewek cantik itu . Aduh , gue lupa lagi namanya ." ujar Rafi .

"Ooohhhh , maksud lo si Angel , bang ?" terang Rachel .

"Hah ? Iya itu ." jawab Rafi .

"Kenapa emang ?" tanya Rachel kepo .

"Tadi kita..."

"Ck ! Bang ? Diam gak lo ?" potong Rio sedikit kesal .

"Apa sih , Yo ? Orang cuma mau cerita ." ujar Rafi .

"Tadi kita apa ? Lanjutin dong ." ucap Rachel tak sabar .

"Iya , tadi kita gak sengaja ketemu ditaman hiburan itu ." lanjut Rafi .

"Aahh , elo mah bang , ember." ketus Rio .

"Gila ! Si Rio mendadak menghilang anjim ! Gue panik dong . Gue cariin tuh dia . Eh , tahu tahunya . Dia ngintilin tu cewek . Sampai beli arumanis sama eskrim pula . Tapi nyatanya...."

"Udahlah bang , gak usah diceritain ." potong Rio yang tak ingin ceritanya dilanjut .

"Cewek itu jalan bareng si...?" sambung Rafi mengabaikan omongan Rio . "Si...?"

"Si , si . Si siuk ? Apa si gayung ? Si siapa sih bang ?" rutuk Rachel .

"Itu lho ? Cowok penghuni perpustakaan yang suka pake kacamata itu ." jelasnya .

"Eump , itu mah si Ripan . Anaknya Bu Mia , guru Matematika itu ." terang Rachel lagi .

"Yah , ketikung lagi dong ." ejek Rafa .

"Ya... Gimana gak ketikung . Orang kita dilarang pacaran sama oma ." tukas Rafi .

"Jangankan pacaran , punya teman juga kagak boleh ." timpah Rachel .

"Sabar , semua akan indah pada waktunya ." timpal Rafa .

Setelah menempuh jarak kurang lebih setengah jam , merekapun akhirnya sampai dirumah . Mereka bergegas turun dari mobil . Saking fokusnya nge game , Rio turun lupa bawa adeknya .

"Woi ! Adek lo mana ?" tanya Rafa .

"Oh iya , gue lupa anjim ." ujar Rio seraya berlari kecil balik ke mobil . "Bantuin napa ?" pintanya .

"Ogah , gendong aja sendiri ." Gumam Rafi .

"Anjim ! Dia udah gede woi . Mana bisa gue gendong ." sanggahnya . "Woi ! Dek ? Bangun lo ! Dah sampai nih ." ujar Rio membangunkan sambil menggoyang goyangkan tangan Rey . Reypun sulit dibangunkan , yang akhirnya terpaksa Rio gendong masuk kerumah sampai kamarnya dilantai 3.

Rachelpun segera masuk kamar , ia merasa lelah namun sangat bahagia . Tanpa berganti pakaian , Rachel kemudian merebahkan badannya dikasur kesayangannya itu . "Thanks for time my family , Love you all ." gumamnya seraya perlahan menutupkan kantung matanya hingga terlelap sampai pagi hari nanti .

*****

•••TBC•••