webnovel

SULTAN FAMILY My Brother is My Bodyguard

Rachel Gabriella Winata , cucu perempuan satu satunya yang dimiliki Bram Winata dan Retno Winata. Gadis remaja SMA yang dikawal oleh 3 orang anak laki laki seusianya yang memang merupakan saudaranya sendiri. Mereka adalah cucu cucu keturunan SULTAN. Rachel dijodohkan oleh Retno , atau oma Rere alias neneknya sendiri kepada seorang anak dari orang paling terkaya nomor dua setelah keluarganya . Akankah Rachel menuruti permintaan sang Nenek ? Atau Rachel akan menolaknya ? Simak terus kisahnya hanya di SULTAN FAMILY . Selamat membaca ! Semoga kalian suka :)

FheeKamikaze_ · Teenager
Zu wenig Bewertungen
111 Chs

PUISI UNTUK RAFA ?

**Dirooftop**

"Anjim ! Kok gak ada orang yang keluar ?" Mereka pun dibuat bertanya tanya . Dikarenakan penasaran , Rafa mencoba kembali untuk membuka pintunya . Namun seketika , ceklek ! "AAAAAHHHHHH !!!"

Mereka terkejut saat pintu terbuka kembali dengan sendirinya . Sudah kayak adegan film horor aja mereka .

Rachel pun ikutan terkejut karena teriakan mereka sambil berdiri diambang pintu . "Woi !" teriaknya . Mereka pun menghentikan teriakannya saat mendengar suara Rachel . "Pada kenapa sih ?" tanya Rachel heran .

"ARRGGHH !" Bisa-bisanya elo ngagetin kita ?" pekik Rafi dengan nafas ngos ngosan seperti habis lari maraton . Rachel pun hanya mengernyitkan alisnya tak mengerti apa yang dimaksud Rafi .

"Gue nyari lo . Kenapa lo gak angkat telpon gue ?" tanya Rafa tanpa basa basi . "Elo marah sama gue ?"

"Marah ? For what ?" tanya balik Rachel . "Gue gak marah ." sambungnya .

"Terus kenapa lo gak angkat telpon dari gue ?" tanyanya sekali lagi .

"Oh ! Tadi gue tidur , jadi gak dengar telpon masuk . Lagian ponselnya gue silent ." jelas Rachel ." Lho ? Kalian kok bisa bareng Laura ?" tanyanya yang baru sadar akan Laura .

"Katanya elo tadi disamperin siCabe ke kelas ?" tanya Rafi mengalihkan pembicaraan . Rachel hanya mengerutkan keningnya .

"Maureen ." tukas Laura .

Rachel pun mengingat ingatnya . "Oh cewek itu ." gumamnya . "Kenapa emang ?"

"Lo ngobrol apaan ma tu cabe ?" tanyanya lagi kepo .

"Gak ngobrol apa apa sih . Dia cuma...." Rachel pun menceritakan kedatangan Maureen ke kelas .

"Minta tolong apaan ?" Rafa pun ikut penasaran .

"Mana gue tahu Bambang , kan gue tolak ." ketus Rachel . "Udah ah , gue mau turun ." ujarnya seraya turun mendahului mereka .

*****

**Diparkiran sekolah**

Selang beberapa jam , setelah semua otak dipenuhi dengan materi . Akhirnya waktu yang ditunggu tunggu oleh seluruh murid beserta guru telah tiba . Bel pulang pun berdenting . Bu Merry mengakhiri pertemuannya dan segera pamit undur diri . Semua muridpun bersorak ria .

Rachel pun membereskan semua buku yang ada dimeja dan memasukkannya ke dalam tas . Lalu lekas pergi meninggalkan kelas menuju parkiran untuk segera pulang . Dirinya merasa tak sabar , ingin cepat cepat sampai dirumah . Ia berharap semoga apa yang dilakukannya tadi pagi tidak membuat singa mengamuk .

Setibanya di parkiran , Rachel dan yang lainnya dibuat terkejut lagi saat melihat beberapa kado yang menumpuk di atap mobil , ada juga yang menyimpan beberapa batang cokelat dikaca depan mobil lengkap dengan setangkai mawar merah dan kartu ucapan . Rafa cs makin tak mengerti dengan apa yang dilakukan semua murid disekolahnya .

"Hufh !" Rachel pun mengambil nafas panjang . "Sudah lah , mari kita pulang ." ujarnya lelah melihat semua itu seraya mebuka pintu depan mobil.

"Eh ! Bantuin dulu baby bear ." ucap Rafi menarik tas yang digendong Rachel .

"Males ah !" tolak Rachel . "Lagian tu kado buat kalian bukan buat gue ." tukasnya sambil masuk kedalam mobil .

Rafi dan yang lainnya membereskan kado kado tersebut dan menyimpannya dibagasi . Lalu bergegas pulang meninggalkan pekarangan sekolah .

*****

**Dirumah**

Rafa cs pun telah sampai dirumah . Mereka berhenti dipintu utama dan gak langsung memasukkan mobilnya kedalam garasi . Karena harus mengeluarkan kado kado yang disimpan dibagasi .

Rachel yang males membantu segera masuk ke dalam rumah .

"Assalamu'alaikum !" ucapnya memberi salam yang langsung dijawab oleh Rere dari ruang keluarga .

"Waalaikum salam !"

Setelah ucap salamnya dijawab , Rachel pun bergegas menaiki anak tangga untuk pergi ke lantai 3 menuju kamarnya . Akan tetapi , baru naik beberapa anak tangga , Rachel menghentikan langkahnya dan kembali melangkah mundur saat dirinya menyadari sesuatu dibawah tangga yang kebetulan itu adalah ruang keluarga . Dengan sedikit menggerakkan kepalanya ke sebelah kanan , Rachel menengok kebawah dan mendapati Rere yang sedang asyik sendirian diruang keluarga dan sibuk menikmati satu batang coklat yang mungkin itu hadiah dari fans Triple R .

Seketika Rachel tertawa kecil melihat omaknya sendiri memakan cokelat yang sudah seperti anak kecil saja . Padahal usianya sudah masuk 70 tahunan . "Bang Rafa , bang Rafa . Slalu saja nething." gumam Rachel yang merasa lega karena Rere tidak melakukan hal aneh terhadap kado kado tersebut . Ia pun kembali melanjutkan langkahnya .

Sedangkan Rafa dan yang lainnya masih sibuk dengan semua kado kadonya didepan rumah . Dengan di bantu Bi Sumi , mereka pun masuk kedalam rumah .

"Assalamu'alaikum !" ucapnya serempak dan langsung menuju ruang keluarga .

"Waalaikum salam !" jawab salam Rere yang sesaat terkejut melihat para cucunya membawa kado lagi kerumah . "LAGI ?" pekiknya dengan mata membelalak . Kemudian kado kado tersebut diletakkan diatas meja . "Kenapa kalian mendapat hadiah banyak sekali ?" tanya Rere penasaran . "Apa kalian hari ini sedang ulang tahun ?" Ketiga cucu lelaki itu menggelengkan kepalanya . "Apa yang telah kalian perbuat disekolah ?" tanyanya lagi .

"Tidak ada oma ." sahut Rafa .

"Gak mungkin !" sanggahnya dengan nada agak tinggi .

"Betul oma ." timpal Rafi . "Sewaktu kita sampai diparkiran sekolah , semua murid sudah menunggu dengan membawa kado dan hadiah ." terang Rafi . "Tetapi kita mengabaikannya . Dan setibanya dikelas , meja kita berempat sudah dipenuhi oleh tumpukkan tumpukkan kado ." lanjutnya . "Kita juga tidak mengerti oma , kenapa semua orang kasih kita hadiah ?"

"Oke , laporan oma terima ." ujar Rere .

"Kenapa banyak sekali hadiah ?" tanya Rey tiba tiba .

"Eh , ada Rey ." ucap Rere . "Sini nak , kamu mau ?" tanyanya menawari cucu bontotnya .

"Wah ! Ada cokelat ! Rey mau , oma ." ujarnya antusias . Rey pun mengambil 2 batang cokelat yang dikasih Rere . "Terima kasih oma ." ucapnya . Lalu pergi lagi meninggalkan ruang keluarga menuju halaman belakang .

"Besok besok , kalau ada yang ngasih seperti ini lagi jangan diterima ." Rerepun mengingatkan . "Siapa tahu itu jebakan ."

"Baik oma ." jawab serempak Rafa cs . Rafa pun yang mulanya acuh , kini ia tertarik pada satu kotak hadiah berwarna mencolok yang bertuliskan "Dear Rafa" dengan pita berwarna merah . Ia pun meminta ijin untuk mengambil satu kado tersebut kepada Rere . Dan Rere pun membolehkannya . Lalu mereka bergegas pergi ke kamarnya masing masing . Ketiganya merasa cukup senang , karena apa yang dipikirkan Rafa itu tidak terjadi . Dan Rere hanya memberi nasihat saja supaya mereka berhati hati .

*****

**Dikamar Rafa**

Rafa menyimpan tas nya dimeja belajar , lalu mendudukkan pantatnya disofa yang mengarah ke jendela balkon kamarnya seraya memegang satu kotak kado yang belum diketahui isinya .

Saking penasaran , Rafa pun membuka kotak kado tersebut . Alhasil , Rafa sangat terkejut . Isi dari kotak tersebut hanyalah beberapa foto dirinya sewaktu masih SMP dan satu lembar kertas yang penuh dengan coretan tinta hitam .

••Rafa Alexander Winata ❤ Aku mengagumimu tanpa batas . Aku mencintaimu dalam diam . Aku menyayangimu bagaikan merpati tanpa sayap . Rinduku tak pernah padam , bagaikan kobaran api yang membara . Seperti derasnya ombak yang menghantam batu karang . Namun apalah daya , engkau yang slalu jauh , membuat aku tak bisa menggapaimu••

Seperti itulah isi coretan dalam kertas tersebut . Sungguh sangat mendalami perasaan . Rafa pun merasa tersentuh dengan bualan rayuan puisi yang begitu indah . Lalu ia kembali membaca lanjutan dari coretan tinta tersebut .

Kini Rafa sedang rebahan dikursi , seusai membaca isi kertas didalam kotak tersebut .

"Eump ? Jalan jalan sore boleh kali ya ?" pikir Rafa . "Siapa tahu ketemu dia ." gumamnya .

Kemudian Rafa pun bergegas membersihkan badan alias mandi dan bersiap untuk pergi . Waktu telah menunjukkan pukul 16.30 WIB . Mungkin waktu yang pas untuk bersantai disore hari ditaman , pikirnya . Ia pun segera keluar dari kamar .

"Widih ! Udah cakep aja nih ." ucap Rafi yang sedang duduk bersantai di tangga . "Mau kemana lo , bang ?" tanyanya kepo .

"Gue mau kedepan dulu bentar ." balas Rafa . "Ada yang mau gue beli ."

"Naik apaan ?" tanyanya lagi .

"Jalan ." jawabnya singkat .

"Titip dong ." ujar Rafi .

"Titip apaan ?"

"Titip salam buat pak Dudung ." kata Rafi iseng seraya tertawa kecil .

"Ah ! Sialan lo !" ketus Rafa .

"Yaudah , baek baek lo dijalan ." ujar Rafi . Rafa pun lekas pergi dari hadapan sang adik .

Tak lama kemudian , Rafa telah sampai disebuah taman yang memang tidak begitu jauh dari tempat tinggalnya . Hanya saja , ia tidak terlalu sering pergi ke taman tersebut kalau bukan hari weekend . Itu pun sekedar untuk berolahraga .

Suasana yang begitu indah . Burung burung berterbangan mengitari langit putih biru yang mulai berubah menjadi jingga . Sinar mentari telah membuat langit bercahaya indah . Rafa pun berduduk santai disebuah kursi taman yang menghadap ke sebuah danau . Menikmati suasana disore hari yang hanya ditemani oleh sayup angin yang berlalu .

Kini langit mulai menghitam . Kuning jingga dilangit itu pun kian memudar . Rafa pun segera beranjak dari kursi taman itu dan bergegas untuk pulang karena hari sudah mulai gelap . Belum melangkah jauh dari danau , tiba tiba.....

BUUKKK !!!!!

"AHH !" Pandangan Rafa pun seketika menjadi kabur dan gelap . Lalu ia terjatuh dan tak sadarkan diri .

*****

•••Waduh ! Rafa kenapa ya ? Kenapa tiba tiba tak sadarkan diri ? Penasaran ya ? Ikutin terus ya ceritanya . TBC•••