webnovel

SULTAN FAMILY My Brother is My Bodyguard

Rachel Gabriella Winata , cucu perempuan satu satunya yang dimiliki Bram Winata dan Retno Winata. Gadis remaja SMA yang dikawal oleh 3 orang anak laki laki seusianya yang memang merupakan saudaranya sendiri. Mereka adalah cucu cucu keturunan SULTAN. Rachel dijodohkan oleh Retno , atau oma Rere alias neneknya sendiri kepada seorang anak dari orang paling terkaya nomor dua setelah keluarganya . Akankah Rachel menuruti permintaan sang Nenek ? Atau Rachel akan menolaknya ? Simak terus kisahnya hanya di SULTAN FAMILY . Selamat membaca ! Semoga kalian suka :)

FheeKamikaze_ · Teenager
Zu wenig Bewertungen
111 Chs

PAMER...

Malam pun tiba. Sinar rembulan membuat langit Jakarta menjadi terang. Ditambah kerlap kerlip bintang kecil dilangit yang biru, amat banyak menghias angkasa. Aku ingin, terbang dan menari, jauh tinggi ke tempat kau berada. Lah, kenapa jadi nyanyi? Skip---

Seperti biasa, setelah makan malam Rafa, Rafi dan Rio tengah berkumpul diteras seraya menunggu Rachel selesai mengerjakan hukumannya yang masih berlanjut sampai lima hari kedepan.

Kali ini Rio fokus menatap layar laptopnya, tetapi bukan untuk game atau tugas sekolahnya melainkan ia sibuk meretas salah satu akun sosial media milik seseorang.

"Gimana Yo, udah bisa masuk?" tanya Rachel pada Rio yang baru bergabung.

"Bisa dong." sahutnya.

"Langsung cari aja. Habis itu kita kerjain dia." ujar Rafi.

"Boleh juga tuh." tambah Rachel.

"Heh, baby bear! Elo dapat dari mana kedua berkas itu?" tanya Rafi penasaran mengenai map yang berisikan data milik Melani juga Darwin yang belum diceritakan author siapakah orang itu sebenarnya.

"Keduanya, gue dapat dari seseorang."

"Kok bisa?"

"Perusahaan eyang yang di Bekasi itu sudah berdiri selama 4 tahun." ujar Rafa. "Dulu eyang pernah bercerita, bahwa ada seorang office boy yang pintar dan jujur. Dia sudah bekerja selama 1 tahun diperusahaan eyang. Lalu suatu ketika eyang mengalami masalah, dan OB itulah yang membantunya." ungkapnya.

"Oh, gue paham. " potong Rafi. "So, eyang menaikan jabatan orang itu dan menjadikannya manager diperusahaan."

"Setahu gue, OB itu memang om Darwin. Tetapi dia memiliki satu anak cowok, bukan cewek. Selebihnya gue gak tahu lagi. Because, I'm not meet him. Gue hanya mendengar ceritanya saja." jelas Rafa lagi.

"Sepertinya ada permainan dibalik semua ini." ucap Rio menduga-duga.

"Dan sepertinya gue ada permainan juga." sambung Rachel dengan senyum liciknya.

***

Pagi harinya, Rachel dan yang lainnya dihebohkan dengan sebuah video yang diunggah seseorang diforum sekolah. Video berdurasi kurang lebih 5 menit itu hanya menunjukkan sebuah mobil mewah yang terparkir dihalaman sekolah tanpa menunjukkan siapa pemiliknya.

Namun bukan hanya diforum saja, tetapi seseorang juga mengunggah dimedia sosial lainnya. Seperti di Instagram, juga twitter. Bahkan ada yang menyiarkannya secara langsung. Dari siaran seseorang itu, Rachel pun tahu siapa pemilik mobil mewah tersebut.

Waktu menunjukkan pukul setengah 7. Dengan senyum liciknya, Rachel menatap ketiga saudaranya. Rafa, Rafi dan Rio pun mengangguk paham tanpa perlu penjelasan dari Rachel.

Mereka pun segera pamit pergi ke sekolah setelah selesai sarapan. Lalu mereka masuk ke dalam mobilnya masing-masing. Dimulai dari Rachel yang meninggalkan halaman rumah dengan mobil mewah miliknya. Lamborghini merah itu melesat begitu cepat dan disusul oleh mobil Ferarri hitam milik Rafa, kemudian Rafi juga Rio.

Untuk kedua kalinya mereka membawa masing-masing mobil mewah miliknya sendiri. Padahal sebenarnya, Rachel sudah terbiasa dibonceng atau hanya duduk di kursi penumpang daripada harus nyetir sendiri.

"Hari ini gue bakal tunjukkin, siapa gue sebenarnya?" gumam Rachel seraya tersenyum menyeringgai.

**Disekolah**

Seluruh murid Antariksa dibuat kagum dengan kehadiran mobil mewah berwarna merah keluaran terbaru produksi dari Toyota. Berkatnya, parkiran sekolah menjadi lebih ramai karena orang-orang yang ingin tahu siapa pemiliknya? Tetapi saat sang pengemudi turun dari mobil mewah tersebut, entah kenapa mereka malah tidak menyukainya. Bukan karena mobilnya, melainkan karena pemiliknya.

Mereka bertanya-tanya tentang apa pekerjaan orang tuanya? Sebab setahu mereka, mobil mewah itu hanya akan bisa dimiliki oleh kalangan sultan.

"Iw! Ternyata si anak baru itu." ucap salah satu siswi kelas dua belas. "Gue kira cowok."

"Sekaya apa sih dia?" tanya siswi lainnya.

"Katanya sih nyokapnya punya pabrik minuman."

"Oh Pt.Sobo Bintang itu." ucap yang lain. "Masih baru, gak mungkin kebeli mobil mewah itu. Harganya saja bisa membuat pabrik dia bangkrut."

Nadin yang kebetulan membawa mobil juga terpaksa harus melihat kehebohan dipagi hari yang menurutnya tidak penting. Apalagi dia tahu siapa pemiliki mobil mewah itu. "Ngapain sih ngerumunin orang gak waras kek dia?" ketusnya seraya menutup pintu mobilnya.

"Iri? Bilang boss!" sahut pemilik mobil mewah tersebut.

Nadin pun tertawa ngakak. "Pamer kok mobil baru? Sok kaya lo! Palingan bentar lagi make up elo bakal luntur tuh." ledeknya.

"Kenapa luntur?" tanya Desi yang juga sedang berada diparkiran.

"Lihat aja nanti."

Beberapa menit kemudian, Lamborghini merah telah sampai diparkiran sekolah dan berhenti tepat disamping mobil mewah tersebut. Membuat sang empunya terkejut sampai membelalakkan matanya. Dan lebih terkejut lagi saat melihat dua mobil Ferarri berwarna hitam dan merah juga satu mobil BMW yang menyusul Lamborghini.

"Siapa mereka?" tanya pemilik mobil toyota merah itu.

Keempat pemilik mobil yang baru saja tiba, keluar secara bersamaan. Satu perempuan cantik dan tiga laki-laki tampan.

"WHAT!? Rachel?" ucapnya tak percaya ketika melihat seorang perempuan yang keluar dari mobil lambo.

"Merekalah sultan yang sebenarnya." jelas Nadin dan berlalu pergi meninggalkan keramaian.

Semua murid yang berada diparkiran tersebut sudah pasti akan memuji Rachel. Apalagi yang sudah tahu dan mengenal siapa Rachel.

Tanpa berkata apapun, Rachel dan yang lainnya pergi begitu saja meninggalkan parkiran. Pemilik mobil baru itu tak terima dan merasa seolah-olah dirinya dipermalukan oleh Rachel. Ia pun segera menyusul Rachel dengan wajah emosi.

"Heh Rachel!" panggilnya membuat Rachel harus berhenti melangkah. Lalu membalikkan badannya dan sedikit menurunkan kacamata hitamnya untuk melihat siapa yang memanggilnya.

"Elo sengaja bikin malu gue?" pekiknya. Rachel pun hanya mengangkat satu alisnya. "Elo sengaja pamer mobil elo depan gue?"

"Siapa yang pamer?" tanya Rachel dengan nada santai.

Orang-orang yang mendengarpun hanya tertawa mengejek melihat sikap arogan pemilik mobil toyota itu.

"Bukannya elo yang pamer?" tukas Rachel. "Gak pegel apa? Berdiri setengah jam didepan mobil yang katanya MEWAH itu."

"Apa? Elo kata gue pamer?" timpalnya. "Dasar jala** elo! Sasimo, sana sini mao!" makinya.

"Heh Melon!" ujar Rafi seraya mendekat dan menatap tajam orang itu. "Jaga mulut elo! Sekali lagi gue dengar elo bicara kek gitu, gue buka semua kartu As elo." kecam Rafi.

Ya, reader pasti sudah menduganya. Pemilik mobil toyota merah itu adalah Melani. Dia pun terlihat sedikit panik namun tak mengerti apa yang dimaksud oleh Rafi.

"Sudahlah Melani, elo mundur aja." kata Shandy menyarankan. "Rafa itu gak selevel sama elo. Dia anak dari keluarga mili, bukan jeti kayak elo."

"Hah? Maksud elo?" tanya Melani semakin bingung.

"Ck! Dahlah, malas gue!" Shandy pun pergi meninggalkan parkiran yang masih ramai. Begitu juga dengan Rachel dan yang lainnya.

Tak lama, seluruh murid yang berkerumun pun bubar barisan meninggalkan Melani dengan mobil barunya. Akan tetapi, kehebohan diparkiran itu menjadi tranding topik di sekolah Antariksa. Terutama bagi murid kelas sepuluh. Mereka dengan gerak cepat langsung mencari informasi lebih lanjut juga lebih detail tentang Rachel dan Melani. Supaya mereka tidak salah menilai seseorang hanya karena sesuatu.

"Lah, masih punya muka elo masuk kelas ini?" ujar Hesti saat melihat Melani didepan pintu kelas.

"Memang keluaran terbaru sih. Tapi sayang, masih kalah jauh." kata Nadin sinis. "Lagi pula, kok bisa ya? Pengusaha baru beli mobil yang harganya hampir 1 M."

"Ya bisa lah, Din. Kan sambil ternak tuyul." timpal Ripan yang membuat seisi kelas tak bisa menahan tawa.

Melani pun merasa kesal dan tak terima dengan perkataan Ripan. Dan bagi dirinya itu merupakan suatu penghinaan terhadapnya dan keluarganya. Dengan sangat emosi, ia langsung menghampiri Ripan lalu menarik kerah bajunya.

Sorot matanya yang tajam seakan bola matanya keluar menatap wajah Ripan yang seperti ingin membunuhnya saat itu juga. Nyali Ripan pun berubah menciut. Ia mencoba menelan saliva nya meskipun jantungnya berdebar kencang karena panik.

"Berani elo berkata seperti itu lagi? GUE BAKAR ELO HIDUP-HIDUP!"

★★★★★

•••Hai Sahabat Sulfam! Gimana nih? Makin ngaco ya ceritanya wkwkwk :D Sekedar note... Mili maksudnya miliyar dan Jeti maksudnya juta. Happy reading guys :)•••