"Berapa , nilai yang akan diberikan oleh para juri untuk keseluruhan presentasi yang dilakukan oleh Rachel Gabriella ?" ucap mc . "Tiga... Dua... Sa..tu..." semua juripun mengangkat papan nilai dengan angka yang berbeda . "10 , 10 , 9 , 10 , 10 ." ujarnya . "Total score sementara adalah... 49 ."
Selanjutnya juri pun menilai kembali penampilan presentasi dari Rachel . Mereka menilai dari segi materi yang disampaikan oleh Rachel , juri memberikan nilai dengan total point 50 , 47 point untuk nilai dari segi design powerpoint dan 50 point untuk nilai dari pelafalan dalam kata .
"Dan total score yang diraih oleh SMA Antariksa adalah... 196 point ."
Rachel adalah peserta pertama yang tampil , dirinya berharap semoga nilainya tak tersaingi oleh 19 peserta lainnya .
Selang beberapa jam , acara berjalan dengan lancar sampai pukul 4 sore . Meskipun tidak semua peserta tampil pada hari ini . Karena Rachel tampil pertama , ia sedari tadi sudah pulang duluan bersama keluarganya . Dan acara dilanjut hari jumat esok beserta dengan pengumuman pemenang .
Gara gara insiden Rachel bersama Nana , waktu presentasi peserta lain sempat terhambat . Tetapi semuanya bisa teratasi . Dan Rachel tinggal menunggu pengumuman .
***
Siang pun berganti menjadi malam , hembusan angin malam pun sedikit menusuk seluruh tubuh. Malam yang pekat , langit yang indah bertabur bintang membuat Rachel ingin terus menatapnya seraya duduk disebuah kursi gantung yang terbuat dari rotan diteras kamarnya .
Seketika dirinya melihat benda jatuh dari langit . Ia percaya bahwa itu adalah bintang . Rachel pun segera melakukan suatu permohonan dengan menutup matanya , lalu berdoa didalam hati .
Dari jaman dulu kala , bintang jatuh dipercaya bisa mengabulkan suatu keinginan atau harapan seseorang . Entah itu mitos atau fakta , nyatanya tetap Tuhan yang mengatur segalanya .
"Ngapain lo ?" tanya Rafa yang tiba tiba sudah berada diambang pintu memperhatikan Rachel dan membuatnya terkejut .
"Astaga !" ucapnya kaget. "Ngagetin aja elo , bang ." ujarnya sambil mengelus dadanya . "Udah lama lo ?"
"Enggak , baru aja ." jawab Rafa yang langsung dibalas Rachel dengan ber oh saja . "Belum tidur ?"
"Mata gue udah ngajakin merem sih , tapi gue pengen nya nanti aja gitu tidurnya ." ucap Rachel yang membuat Rafa mengernyitkan alisnya .
"Lo habis obat apa gimana sih ? Otak lo lagi geser ya ?" ledek Rafa . "Udah buruan tidur . Besok masih lomba ." titahnya .
"Iya , iya . Gue tidur ." timpal Rachel yang kemudian beranjak dari terasnya dan masuk ke dalam kamarnya . Rachel pun merebahkan badannya dikasur king size miliknya .
Melihat sang saudara menuruti perintahnya , Rafa juga bergegas pergi dari kamar Rachel .
**Pukul 06.00 WIB**
🎶If we're not moving forward..
What are moving for ?
Feels like we're losing order
Fighting a losing war 🎶
Terdengar sebuah lagu mengalun dari ponsel milik Rachel . Lagu yang dipopulerkan oleh band asal luar negeri itu menjadi dering ponsel . Intro musik yang enak didengar itu membuat Rachel enggan mengangkat telpon masuk .
🎶We need to work this out
Can't do this by myself
How did we let it go this far ?
Hey...
You know its not too late for us to make a change
You gotta listen to your heart whats does it say
Now matter how much we might bend
We will not break...
Cause we got what it take to stay🎶
Sampai lirik lagu memasuki reff pun Rachel masih belum menjawab panggilan yang entah dari siapa itu . Hingga panggilan kedua pun ia masih terlelap dari tidurnya .
"Aduh ! Siapa sih yang nelpon pagi buta gini ?" ucapnya seraya menurunkan selimut yang menutupi wajahnya . Lalu bangun dan mencari ponsel dinakas . Dengan perlahan Rachel membuka dengan menyipitkan matanya yang silau karena cahaya ponsel .
Rachel pun menatap layar ponsel , melihat nomor siapa yang menelpon dirinya .
"Hah ! Nomor siapa ini ?" gumamnya saat melihat nomor tak dikenal . Ia berpikir berkali kali untuk menjawab panggilan tersebut , sebab baru kali ini dirinya mendapat sebuah panggilan dengan nomor ia sendiri tak mengenalinya .
"Angkat jangan ?" pikirnya . "Angkat aja lah , kasihan ." lanjutnya . Kemudian menjawab panggilan tersebut .
📞"Selamat pagi , Rachel Gabriella !" sapa seorag laki laki diseberang telpon.
📞"Siapa sih lo ? Pagi pagi udah ganggu tidur gue aja ." umpatnya . Namun laki laki tersebut malah tertawa.
📞"Kalau begitu , saya minta maaf tuan putri ." ucapnya santai .
📞"Lagian elo siapa sih ? Tahu nomor gue dari mana lagi ? Pagi pagi udah bikin badmood aja ." rutuknya lagi .
📞"Cepatlah turun ke bawah , dan elo bakal nemu jawabannya ." timpal laki laki itu dan langsung mengakhiri panggilannya .
Rachel pun mengerucutkan bibirnya , lalu menengok jam dinding dikamarnya .
"E-buseett ! Udah setengah 7 anjim !" ucapnya kaget . Ia pun segera menyibakkan selimutnya dan bergegas pergi ke kamar mandi .
Sebetulnya butuh waktu lama untuk Rachel membersihkan badan sampai merias dirinya . Tetapi kali ini Rachel mempercepat waktunya , dikarenakan ia akan terlambat pergi ke sekolah .
Setelah selesai , dirinya segera turun ke lantai bawah . Saat menuju ruang makan , ia terlihat lebih kaget ketika melihat seorang laki laki yang sedang duduk diruang keluarga yang ditemani oleh Bram .
"Astaga ! Setan dari mana lo , pagi pagi udah dirumah orang aja ?" sindirnya . Rafa , Rafi dan Rio juga Rey tertawa kecil mendengar ucapan Rachel yang absurd itu . "Jadi elo yang nelpon gue ?" Laki laki itu pun hanya tersenyum .
"Rachel ! Jaga bicara kamu ." ketus Rere .
"Bang ayok berangkat !" ajaknya kepada Rafa yang mengabaikan ucapan Rere .
"Gak sarapan dulu elo ?" tanya Rafi .
"Keburu telat Sapi...! Hari ini kan ada ulangan matematika ."
"Lah , bukannya masih ada lomba ?" tanya Andrea .
"Iya sih pih , tapi pagi ini Rachel minta ijin untuk mengikuti ulangan terlebih dahulu . Lagian jadwal Rachel jam 2 nanti." jelasnya .
"Yaudah ayok !" ajak Rafa .
"Chel ! Mau gue anterin ?" tanya laki laki tersebut.
"O-GAH !" tekan Rachel yang lalu pergi tanpa pamit meninggalkan ruang makan . Dan langsung disusul oleh Rafa Rafi dan Rio .
***
Pukul 7 lewat , Rachel cs baru sampai diparkiran sekolah . Mereka bergegas menuju kelasnya karena mungkin guru killer yang mengajar matematika itu sudah berada dikelasnya karena bel masuk telah berbunyi 5 menit yang lalu .
"A-a-assalamu'alaikum !" ucap Rachel mengetuk pintu dengan nafas yang ngos ngosan. Nampak Bu Endang sedang berdiri didepan kelas dan akan memulai mengajar . Beliau menengok ke arah pintu , lalu menurunkan sedikit kacamata yang dipakainya . Tubuhnya kecil dengan tinggi badan mungkin sekitar 160 cm , penampilannya yang slalu nyentrik dengan pakaian rok pendek selutut dan gaya rambut yang slalu diikat sanggul membuat guru itu terlihat cantik . Namun sayang , sikapnya yang galak membuat semua murid seperti akan mati ditelan nya saat bertemu dengan beliau . Apalagi saat sedang mengajar , mungkin bernafas saja bisa salah dimata dia .
"Kenapa baru masuk ? Sudah pintar kalian ?" tanya Bu Endang menyindir seraya mendelik .
"Maaf Bu , tadi kami ada kendala dijalan ." ujar Rafa memberi alasan .
"Kendala apa , sampai kalian telat hampir 10 menit ?" tanyanya lagi .
"Kendala kendalaan Bu , masa ibu gak tahu ." timpal Rafi iseng . "Kendalaan roda dua sama roda empat ." tambahnya sok polos .
"I-TU KEN-DA-RA-AN RA-FI !" ujar murid serempak .
"DIAM SEMUA !" bentak Bu Endang yang membuat semua murid hening seketika .
"Gila ! Disaat seperti itu juga , si Rafi masih bisa bercanda ." bisik salah seorang murid laki laki .
"SOELTAN mah bebas bro ."
"Kalian saya hukum ." kata Bu Endang . "Kalian duduk didepan dan kerjakan soal ulangan dalam waktu 15 menit ." perintahnya membuat semua murid terlonjak kaget . Karena matematika itu butuh berpikir lama untuk menemukan rumus dan jawabannya , sedangkan soal yang diberikan oleh Bu Endang sebanyak 15 soal . Untuk murid yang IQ nya dibawah rata rata itu tidak cukup .
"Mana mungkin mereka bisa ngisi semua soal dalam waktu segitu ." ucap Sandy tak yakin .
"Lihat aja nanti ."
Rachel dan yang lainnya pun segera mengambil kursinya masing masing . Mereka juga segera memulai ulangannya . Suasana kelaspun hening dan tak ada yang berani berbicara . Sampai waktu kurang dari 15 menit , Rachel cs sudah mengisi semua soal ulangannya tanpa ada yang tersisa .
"Sudah selesai Bu ." ucap Rachel membuyarkan pikiran semua murid dikelas .
"Kumpulkan saja ." titah Bu Endang yang langsung dituruti oleh Rachel cs .
Semua murid menatap Rachel dan yang lainnya . Mereka juga tak percaya jika cucu cucu dari pemilik sekolahnya ternyata sepintar itu.
**Di Tempat Lomba**
Dikarenakan hari ini hari jumat , setelah melaksanakan shalat jumat dan shalat dzuhur , Rachel cs bergegas pergi menuju kampus dimana tempat Rachel berlomba .
Waktu menunjukkan pukul 1 siang . Ada waktu untuk Rachel makan siang terlebih dahulu sebelum melanjutkan lomba .
"Chel ! Kita mampir dulu ke resto ." kata Rafa seraya menyetir mobil .
"Ngapain ?" tanya Rachel heran .
"Elo dari pagi belum makan apa apa . Kemarin juga elo makan cuma sekali . Elo mau , magh lo kambuh ?" jelas Rafa .
"Yaudah iya , gue nurut aja deh ." balas Rachel .
Beberapa menit kemudian mereka telah sampai dikampus usai makan siang . Kini lomba sudah dimulai kembali setelah soliskan alias solat , istirahat dan makan . Tinggal 2 peserta lagi yang belum tampil . Dan mereka adalah penentu siapa yang akan masuk ke sesi Q and A . Hanya 3 orang yang terpilih dan orang pertama yang masuk tentu saja Rachel dengan score tertinggi dibandingkan yang lain .
Selang beberapa jam , mereka pun tiba disesi terakhir dan babak penentuan siapa yang layak mendapat the first champion . Aturan main disesi tanya jawab ini adalah siapa yang menjawab salah ia akan mendapat pengurangan nilai , dan cara mainnya dengan rebutan .
Sepuluh pertanyaan yang akan diberikan oleh juri , dan satu pertanyaan dengan jawaban benar akan mendapat point 10 tetapi jika jawaban salah hanya mendapat point 5 .
Dan akhirnya yang masuk ke babak terakhir adalah Dinda perwakilan dari SMA Mandala dengan score 190 dan juga Zaskia perwakilan dari SMA Merah Putih dengan score 185 .
Mereka pun telah bersiap untuk beradu cepat tangkas dan kepintarannya dalam menjawab pertanyaan disesi tersebut . Para juri pun mencoba memulai lomba dengan melontarkan pertanyaan pertama yang berhasil di jawab dengan benar oleh Rachel . Sampai pertanyaan kedua dan ketiga Rachel mampu menjawab dan mendapat 30 point dari pertanyaan tersebut.
Pertanyaan selanjutnya berhasil dijawab oleh Dinda dengan dua jawaban yang benar dari dua pertanyaan secara berturut turut . Berikutnya , Rachel berhasil merebut kembali pointnya dengan menjawab 2 pertanyaan dengan benar . Dan tiga pertanyaan terakhir berhasil dijawab oleh Zaskia .
"Baik , para hadirin dan juri sekalian ." ucap seorang Mc . "Inilah saat yang dinanti nantikan . Kita akan menghitung perolehan point terakhir yang didapatkan oleh ketiga finalis , dan kita akan menyaksikan siapa yang menjadi the first champion of Language Competition tahun ini ." teriaknya yang langsung disambut oleh tepuk tangan para penonton .
"Untuk the first Champion of Language Competition diraih oleh..." Mc itu pun menggantung ucapannya yang membuat tegang para penonton sekaligus pendukung dari masing masing sekolah . "Selamat kepada , SMA.... ANTARIKSA ! Dengan perolehan score akhir 226 point." lanjut Mc tersebut yang langsung disambut oleh tepuk tangan yang meriah dari penonton . Lalu salah satu juri pun memberikan sebuah piala dan juga piagam penghargaan untuk Rachel sebagai pemenang juara pertama dalam lomba tersebut .
Kemudian pembawa acara itu pun kembali menyebutkan nama sekolah yang menggelar juara 2 , yakni diraih oleh SMA MERAH PUTIH dengan total score 215 point dan juara 3 berhasil diraih oleh SMA MANDALA dengan score hanya beda 5 point yaitu 210 point .
Waktu berlalu begitu cepat , acara lombapun telah usai . Semua orang pun bubar barisan , mereka pulang ke rumahnya masing . Rachel dan yang lainnya beserta beberapa pendukung dari sekolahnya juga ikut bubar .
"I know it !" ucap bangga Miss Merry terhadap Rachel . "Thank you so much Rachel ."
"You are welcome , Miss ." balas Rachel dengan senyum kemenangan .
★★★★★