Hari demi hari telah dilewati , waktu begitu cepat berlalu . Namun sampai saat ini , Rachel merasa bosan dengan kehidupannya yang menurutnya kurang berwarna . Tak ada teman temanan , tak ada pacar pacaran . Padahal dirinya kini sudah beranjak dewasa .
"Ya Allah , semoga dunia ini bisa terbalik . Amin ." Rachel berdoa seraya mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangannya .
"Doa macam apa itu ?" ketus Rafa tiba tiba mengagetkan Rachel dari ambang pintu kamarnya sambil berdiri melipat kedua tangannya . "Maksud lo apa ? kaki dikepala , kepala dikaki ? pikir Rafa .
"Ih ! Bisanya nguping aja ." kesal Rachel dengan sinis .
"Udah ayok turun ." Rafapun mengajaknya turun dari kamarnya menuju meja makan sebelum berangkat sekolah .
"Iya ." Rachel mengiyakan ajakan Rafa seraya memasukkan buku kedalam tasnya . Lalu bergegas turun menyusul Rafa dan yang lainnya .
*****
**Diruang makan**
Dengan lahap , Rachel menyantap sarapannya . Menu pagi ini , nasi bantal telur with saus cabe . Makanan yang paling disukai Rachel .
"Oma perhatikan , akhir akhir ini kalian slalu pulang telat . Kenapa ?" tanya Rere mengawali pembicaraan diruang makan tersebut .
"Banyak tugas oma ." jawab cucu pertama alias Rafa .
"Bagaimana dengan nilai kalian ?" tanyanya lagi .
"Baik kok oma , kita masih yang teratas ." timpal Rafi sombong .
"Bagus ." decaknya .
"Emmm ? Oma !" panggil Rachel . "Boleh gak , Rachel ikut jadi anggota Osis ?" tanyanya tanpa ragu .
"Osis ? Bukannya kamu sudah jadi penguasa disekolah ?" gumam Rere .
"Hah ? Penguasa ? Maksud oma ?" tanyanya lagi tak mengerti .
"Kamu itu multitalent . Cukup ikutan lomba MIPA atau yang lainnya kamu bisa lebih populer ketimbang jadi anggota Osis ." tolak Rere secara halus .
"Eump , baik oma ." gumam Rachel sedikit jengkel .
"Ya sudah , cepat habiskan makanannya ." titah Rere lagi yang dibalas anggukkan oleh para cucu serta anggota keluarga yang lainnya .
*****
**Disekolah**
Mereka telah sampai diparkiran mobil disekolah . Mereka juga tiba lebih awal dari biasanya . Saat mereka turun dari mobil sport produksi Honda itu , ternyata banyak murid perempuan yang sudah menunggu kedatangan mereka . Ada beberapa murid yang memegang buket bunga lengkap dengan kartu ucapannya . Ada juga yang membawa buket coklat , bahkan boneka boneka kecil yang lucu nan imut .
"Ada apa dengan mereka ?" tanya Rachel seraya mengernyitkan alisnya .
"Rafa !" mereka serentak memanggil nama Rafa walaupun Rafa mengacuhkannya . Ada juga yang memanggil nama Rafi ataupun nama Rio .
"Pada kesambet setan apaan sih ?" gumam Rachel ketus . "Woii ! Pada minggir napa ?" teriak Rachel yang kesal karena mereka semua hampir menutupi jalan yang akan dilewati Rafa cs .
"Rafa !" panggil seseorang yang langsung menghampirinya lalu memberikannya sebuah cokelat batang yang dihias oleh pita berwarna pink . Mungkin karena sudah beberapa minggu Rafa cs bersekolah , semua murid sudah bisa membedakan mana Rafa juga Rafi .
"Apaan sih ? Norak !" pekik Rafa yang sama sekali tak tertarik oleh murid tersebut . Iapun segera pergi meninggalkan parkiran .
Nampak sangat terlihat dari mata murid perempuan itu bahwa dirinya kecewa dengan sikap Rafa seperti itu . Namun Rafi mengambil cokelat itu saat hendak pergi . "Thanks cokelatnya ." ujar Rafi berterima kasih meskipun sedikit terpaksa .
Perempuan itu , lumayan cantik . Dengan wajahnya yang sedikit tirus dan bola matanya yang berwarna kebiruan . Rambut panjang lurus dengan ujung rambut berwarna pink kemerahan . Tinggi badan yang ideal membuat penampilannya hampir sempurna .
Namanya Maureen Azkia . Anak kelas 12 IPS 3 . Ia merasa sakit hati karena pemberiannya ditolak . Ia tak terima jika dirinya dipermalukan seperti itu . Wajahnya kian memerah , karena amarah yang di pendam . Iapun segera pergi dari parkiran dengan rasa kesal dihati .
Namun murid lain tetap saja meneriakinya dengan menyebut berbagai macam nama sebutan untuk mereka . Kebanyakan sih murid angkatannya yang berada dikelas lain . Ada yang memanggil dengan sebutan Triple R , ada Raffers , ada juga WN Lover dan masih banyak yang lainnya . Mereka sudah bagaikan K-Pop atau boy band dadakan . Hal itu membuat Rachel menjadi risih tiada tara .
Rachel pun berjalan seraya menghentak hentakan kakinya lebih keras sambil melipat kedua tangannya didada . Ia berjalan lebih cepat dari dari ketiga saudaranya .
"Lah ? Kenapa si baby bear ?" tanya Rafi heran yang dibalas oleh Rio dengan mengangkat bahunya .
Setibanya dikelas , Rachel lebih terkejut ketika dirinya melihat tumpukan kado dan beberapa hadiah lainnya memenuhi meja milik Rafa , Rafi dan Rio . Saking banyaknya ada yang menyimpannya dimeja Rachel . Sampai Rachel tak bisa duduk ditempatnya . "What the fuck ?" pekiknya . Rachel pun enggan duduk dan segera kembali keluar kelas , dan diam berdiri didepan kelasnya lalu merogoh ponsel disaku roknya .
"Kenapa gak masuk ?" tanya Rafa yang baru saja tiba dikelasnya . Rachel hanya mendelik dan mengacuhkannya . Melihat Rachel yang menatap dirinya dengan sinis , Rafa pun masuk kedalam kelas dengan diikuti kedua adik lakinya . Kaget bukan kepalang , baru masuk beberapa langkah Rafa mendadak berhenti melangkah tepat didepan papan tulis . Sampai Rio pun menabrak dirinya saking fokusnya dengan ponsel saat berjalan . Rafa dibuat cengo oleh setumpukan kado dimejanya .
"Anjrit !" pekik Rafi kaget saat melihat mejanya penuh dengan tumpukan kado . "What happened to today ? Kenapa semua orang kasih kita hadiah ? Is it our birthday today ? I do not think so ." ucapnya bertanya tanya .
"Uh ! This is a amazing !" gumam Rio . Rafapun menghela nafas dalam dalam . Ia memang sungguh dibuat tak mengerti dengan semua murid perempuan terhadapnya dan kedua saudaranya .
Sedangkan diluar kelas , Rachel berniat menelpon Rere . Ia pun segera membuat panggilan diponselnya . Selang beberapa detik , panggilan Rachel dijawab .
📞 "Hallo , Oma ." ucap Rachel mengawali pembicaraan .
📞 "Ada apa Rachel ?" tanya Rere disebrang telpon .
📞 "Tolong oma kirimkan 2 orang anak buah oma ke sekolah sekarang ." titah Rachel tanpa basa basi .
📞 "Buat apa Rachel ?"
📞 "Nanti oma juga bakalan tahu sendiri ."
📞 "Ya sudah , Oma kirim sekarang ."
📞 "Makasih oma ." Rachelpun menutup panggilannya . Kemudian membuat panggilan keluar lagi dengan bertuliskan nama Satpam Sekolah dilayar ponselnya .
📞 " Halo pak Anton ! Tolong nanti bukain gerbang untuk 2 orang pesuruh oma . Tolong bilangin juga langsung naik ke lantai 2 kelas X.A , Makasih ." Lalu panggilan singkat itu Rachel akhiri .
Sisa waktu 1 menit menuju bel masuk . Mungkin 2 orang suruhan oma , akan terlambat datang . Sedangkan , kelas akan dimulai sebentar lagi . Rachel tak menghiraukannya , ia segera masuk kembali ke kelasnya . Dan membereskan semua tumpukan kado yang ada dimejanya ke sudut ruangan paling belakang . Begitu juga dengan Rafa , Rafi , dan Rio . Merekapun melakukan hal yang sama .
Tiga puluh menit sudah berlalu , orang suruhan oma belum sampai juga . Bu Diana , guru Kimia sekaligus guru killer disekolah selain Pak Surya , masih menjelaskan materi didepan kelas . Beliau lebih nyeremin dibandingkan pak Surya , guru kesiswaan . Tapi sebenarnya ada yang lebih seram daripada mereka berdua . Hahaaa.... Gak usah ditanya juga readers pasti tahu .
Tak lama kemudian , jam pertamapun telah usai . Kini saatnya berganti pelajaran . Baru saja Bu Diana hendak keluar setelah membereskan buku materinya , ada 2 orang laki laki tak dikenal mengucap salam didepan pintu kelas .
"Assalamu'alaikum !" ucapnya seraya mengetuk pintu .
"Waalaikum salam !" jawab serempak semua murid .
"Maaf Bu , benar ini kelasnya non Rachel ?" tanya salah seorang terhadap Bu Diana .
"Iya . Siapa kalian ?" tanya lantang Bu Diana dengan tatapannya yang menyeramkan .
Kedua laki laki tersebut mendadak gagap dan terbata bata mendengar suara Bu Diana . "Anu ? Euh ? Saya , sa-saya ?"
"Mereka suruhan oma saya , Bu ." Potong Rachel .
"Baik , kalo begitu . Kita lanjutkan lagi minggu depan ." ujar Bu Diana mengakhiri pertemuan mereka . Lalu beliau pun bergegas keluar kelas setelah mengucap salam .
"Om , sini masuk !" ujar Rachel melambaikan tangan mengajaknya masuk kedalam kelas .
"Elo ngapain suruh mereka ke sekolah ?" tanya Rafi penasaran .
"Elo pikir , elo mau pulang sekolah bawa begituan ? Mana banyak lagi ." pekik Rachel sambil memberikan kado kado tersebut kepada orang suruhannya .
"Ya ogah lah ." sanggah Rafi . "Mana mau gue bawa begituan ."
"Ya udah , bantuin dulu napa ? Banyak banget nih , kasihan si om undul bawanya ." ujar Rachel seraya meledek orang suruhannya karena memang kepalanya yang gundul .
Untung saja , jam kedua jam kosong . So , mereka punya waktu banyak buat bawa kado kado tersebut ke mobil Undul yang diparkirkan di gerbang sekolah untuk langsung dibawa pulang kerumah .
"Chel ?" panggil Rafa . "Elo nelpon oma ?" tanyanya .
"Iya . Why ?" tanya balik Rachel .
"Gila ! Cari mati lo ?" pekik Rafa .
"Maksud lo ?" Rachel tak mengerti apa maksud Rafa .
"Lo pikir sendiri !" jawab Rafa yang tiba tiba berubah jadi kesal terhadap Rachel dan meninggalkan Rachel didepan gerbang sekolah .
"Lah ? I kok ngamok ?" gumam Rachel . "Maksudnya apa sih ?" Rachel pun bertanya tanya didalam hatinya . "Oh my god !" ucapnya seraya membelalakkan matanya karena baru sadar akan seseuatu .
*****
•••Hayoo... Rachel sadar akan apa ya ? Apa yang bakal terjadi jika kado kado tersebut sampai dirumahnya ? Penasarankan ? Stay terus ya and TBC :)•••